Part 8

36K 2.1K 17
                                    

Maaf ya kalau Dessel lama updatenya.
Happy reading.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Papah, Mamah" jawab Kiara sambil hendak bangun untuk menyambut kedua mertuanya.

"Tidak perlu bangun, kamu tiduran saja. Tubuhmu butuh istirahat. " ujar Wisnu dengan begitu lembut.

"Iya sayang, kamu harus istirahat selama beberapa hari di rumah sakit agar kamu dapat cepat pulih" ujar Dewi dengan penuh kasih sayang.

"Tapi Mah, Kiara tidak mau di rawat di sini. Kiara tidak suka bau obat. " bujuk Kiara agar dia tidak di rawat di rumah sakit.

"Sayang, kamu tidak boleh begitu. Jika terjadi sesuatu sama kamu bagaimana? " bujuk Dewi.

"Aku kan bisa di rawat di rumah saja Mah, lagi pula ada Mas Rehan yang akan merawatku" bujuk Kiara lagi.

Meskipun rasanya tidak mungkin jika Rehan merawatnya, tapi tidak papalah sebagai alibi agar Kiara tidak di rawat di rumah sakit. Entah apa yang akan Rehan lakukan jika dia tau sekarang Kiara ada di rumah sakit?

Tidak, tidak, tidak. Kiara tidak ingin mengambil resiko itu. Dia tidak ingin dihukum rehan karena kesalahan yang bahkan tidak dapat Kiara hindari.

"Tapi sayang.. "

"Mah, aku mohon. " ujar Kiara memohon agar dia tidak dirawat. Dia benar-benar tidak ingin di rawat.

"Baiklah, nanti kita tanyakan ke dokter duli ya? " ujar Wisnu pada akhirnya.

"Tapi Pah? " elak Dewi agar Kiara dapat di rawat saja di rumah sakit agar dapat segera pulih dan mendapatkan perawatan yang intensif.

"Menantu kita tidak suka rumah sakit, kasihan dia jika harus berada di sini. Ini akan membuat menantu kita tidak nyaman tidur, makan, minum bahkan beristirahat pun dia tidak nyaman. Kamu tidak ingin itu terjadi bukan? " jelas Wisnu.

Kiara sangat bersyukur karena pada akhirnya ada orang yang mengerti keadaannya. Dia juga bersyukur karena dapat memiliki mertua yang lengkap dan menyayanginya seperti anaknya sendiri.

"Mah, boleh yah? " tanya Kiara.

"Baiklah, kita tanya dokter dulu" pada akhirnya Dewi pun pasrah karena telah di bujuk oleh dua orang yang sangat dia sayangi. Dia juga tidak ingin menyakiti hati orang yang sangat dia sayangi itu.

"Kamu tunggu sebentar ya, biar Papah tanya dulu le Dokter apakah kamu boleh pulang sekarang atau tidak" ujat Wisnu.

"Iya Pah, terima kasih" ujar Kiara dengan penuh rasa bahagia.

"Iya" jawab Wisnu, kemudian berlalu pergi menemui dokter.

"Jangan pergi kemana-mana ya sayang. Mamah pergi temuin dokter dulu sama Papah" ujar Dewi.

"Iya Mah"

Tidak berapa lama mereka pun kembali bersama seorang Dokter.

"Saya periksa dulu ya keadaan Ibu" ujar Dokter itu dengan ramah.

"Iya Dok" jawab Kiara.

"Kenapa tidak ingin dirawat di sini? " tanya Dokter itu.

"Saya tidak suka bau rumah sakit Dok, disini bau obat" jawab Kiara.

"Memang kebanyakan orang tidak suka di rawat di rumah sakit karena bau obat yang cukup menyengat, tapi dengan obatlah kita dapat cepat sembuh dari sakit yang kita derita. " ujar Dokter.

Bukan Istri Impian (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang