Part 3

42.1K 2.6K 154
                                    

Happy Reading.
Salam manis dari Dessel yang manis. 😊😊😊

"Kiara, Saya mau berangkat kerja, kamu ambil tas saya yang ada di atas meja di kamar saya ya." teriak Rehan.

"Iya Mas"

Dengan secepat mungkin Kiara berjalan menuju arah kamar untuk mengambil tas kerja milik Rehan, kemudian mengambilnya untuk diberikan kepadanya.

Saat telah sampai di meja makan Kiara tidak menemukan keberadaan Rehan, dia pun memutuskan untuk mencarinya keluat siapa tahu Rehan telah menunggunya di depan rumah.

Lagi Kiara harus menyaksikan suaminya yang sedang bermesraan dengan wanita lain. Terlihat wanita itu sedang merapihkan dasi Rehan.

"Jangan lama-lama pulangnya ya sayang, nanti aku kangen." ucap Keyla dengan manja.

"Iya sayang, nanti kalau kerjaan aku sudah selesai aku langsung pulang, terus ketemu kamu." jawab Rehan sambil tersenyum manis, lalu mencolek hidung Keyla dengan sayang.

"Aku tunggu" ucap Keyla.

"Iya sayang"

Rehan pun mencium kening Keyla dengan lembut, terlihat bahwa Rehan begitu mencintai Keyla hingga saat Kiara ada didekat mereka sekalipun, mereka tidak menyadarinya.

"Aku pergi ya sayang." ucap Rehan dengan senyum yang begitu manis.

"Iya" jawab Keyla.

"Mas, ini tasnya." ujar Kiara.

"Jaga Keyla, dan penuhi apa yang dia butuhkan dirumah ini. Jika saya tahu kamu mengabaikan atau bahkan menyakiti Keyla, maka kamu akan tahu akibatnya." ancam Rehan.

"Iya Mas"

Kiara begitu takut oleh ancaman dari Rehan, karena dia tahu bahwa Rehan tidak pernah bermain-main dengan ucapannya. Bahkan meskipun Kiara melakukan sedikit saja kesalahan, maka Rehan tidak segan-segan untuk menghukum Kiara.

Rehan pun berlalu pergi dengan mobil jazz berwarna hitam, membelah jalan raya yang begitu ramai oleh lalu lalang oleh kendaraan baik beroda dua maupun yang beroda empat. Meninggalkan dua wanita berbeda kepribadian untuk tinggal bersama.

Kiara begitu ragu jika Keyla akan membiarkannya menjalani hari yang tenang, dia takut jik Keyla akan berbuat hal yang mungkin dapat membuat Rehan marah padanya. Namun, dia berusaha untuk berfikir positif dan berdoa agar semuanya dapat baik-baik saja.

"Kiara." Panggil Keyla saat melihat Kiara yang hendak pergi kedalam rumah.

"Kau ingat apa yang dikatakan Rehan bukan? "

"Ingat Mba"

"Kalau begitu pijati aku, tubuhku begitu lelah setelah bercinta dengan Rehan," perintah Keyla dengan berlaga seolah dialah ratunya disana.

Deg

Ucapan Keyla membuat jantung Kiara terasa berhenti, ada secercah kesedihan dan kekecewaan yang menyusup masuk ke dalam hatinya, membuat sang pemilik hati merasakan sakit tiada terkira, ingin sekali Kiara menangis. Namun tidak dengan sekarang, dia harus kuat. Dia tidak boleh terlihat lemah dihadapan Keyla.

"Ayo cepet ikut aku ke kamar." ajak Keyla.

Kiara pun mengikuti kemana Keyla pergi, dan sampailah mereka di kamar. Keyla mulai membaringkan tubuhnya untuk bersiap dipijat oleh Kiara.

"Ayo mulai."

Kiara mulai memijat-mijat kaki Keyla.

"Sebelah sana." Ucap Keyla sambil menunjuk ke arah pergelangan kaki.

Bukan Istri Impian (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang