Part 5

40.2K 2.4K 7
                                    

Happy Reading!

Di sisi lain terlihat pria dengan setelan jas hitam kantornya sedang mengotak-atik leptop yang ada di hadapannya. Terlihat pria itu begitu fokus pada leptop kesayangannya itu. Entah apa yang sedang dia kerjakan yang pasti terlihat dari wajahnya bahwa dia sedang mengerjakan pekerjaan yang sulit, dimana terlihat beberapa kali pria itu mengernyitkan dahi.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu, menandakan ada seseorang dari luar sana yang akan memasukki ruangan tempat pria itu bekerja.

"Ya, masuk" ujar pria itu.

Secara perlahan pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pria dengan pakaian OB memasukki ruangan.

"Sudah masuk jam istirahat, apakah Pak Rehan ingin membeli sesuatu? " tanya OB itu.

Ya pria itu adalah Rehan, pria yang begitu fokus pada pekerjaannya dan senang sekali bekerja.

"Tidak perlu," jawab Rehan.

"Kalau begitu saya permisi," ujar OB itu dengan sopan, yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Rehan.

Rehan hendak berdiri, sebelum dia berdiri dia mengambil ponsel miliknya yang ada di samping leptopnya. Tanpa sengaja matanya tertuju pada sebuah cincin yang melingkar indah di jari manisnya membuat dia mengingat kembali awal dari pernikahan yang sangat dia benci.

Flaskback

"Tidak Mah, aku tidak mau menikah dengan anak teman Mamah." ujar Rehan.

"Rehan, kamu harus mau," ujar seorang pria paruh baya yang bernama Wisnu, papah dari Rehan.

"Pah, aku sudah punya pacar dan bukankah kalian sudah mengetahuinya. Aku sangat mencintai Keyla dan akan selalu mencintainya" jawab Rehan kekeh dengan pendiriannya.

"Sampai kapanpun kami tidak akan merestui hubunganmu bersama wanita itu" jawab Wisnu tidak kalah kekehnya.

"Pah.. "

"Tidak ada bantahan, jika kamu terus menentang perjodohan ini, maka jangan salahkan Papah jika Papah tidak akan pernah menerima Keyla sebagai pacar kamu" potong Wisnu.

"Apa salah Keyla Pah? Hingga Papah tidak menyukainya" tanya Rehan.

"Bukan saja Papah tidak menyukainya, tapi Papah juga sangat membencinya" jawab Wisnu yang membuat Rehan semakin kebingungan.

"Apa salah Keyla Pah? " tanya Rehan.

"Dia tidak cocok untuk kamu" jawab Wisnu.

"Apa yang membuat kami tidak cocok menurut Papah? " tanya Rehan lagi.

"Tidak cocok ya tidak cocok" jawab Wisnu.

Wisnu tidak mau jika anak semata wayangnya terluka, dia tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya. Termasuk wanita yang dicintai Rehan sekalipun.

"Pah.. "

"Apakah kamu lebih memilih wanita itu dibandingkan orang tuamu? " tanya Wisnu dengan penuh amarah.

"Tapi Pah, aku hanya mencintai Keyla dan tidak mencintai wanita lain" ujar Rehan.

"Rehan, sayang ini demi kebaikanmu juga. Kiara adalah wanita yang baik, dan Mamah yakin dia akan menjadi istri yang baik untukmu" ujar Dewi dengan lembut.

"Tapi Mah, Rehan tidak bisa menikah dengan Kiara Mah. Rehan mohon, mengertilah keadaan Rehan" bujuk Rehan.

"Mamah mengerti sayang, tapi ini adalah permintaan terakhir teman Mamah sebelum dia meninggal, anggap saja kamu menikah demi Mamah. Karena Mamah sangat menyayangi Kiara, dan Mamah tidak bisa meninggalkannya sendirian di Indonesia." bujuk Dewi.

"Tapi Mah... "

"Mamah mohon sayang, sebentar lagi Mamah harus pergi ke Amerika. Jika kamu ingin Mamah kembali ke Indonesia lagi, maka penuhilah keinginan Mamah" potong Dewi.

Rehan merasa ini tidak akan berhasil, entah apa yang membuat orang tuanya begitu tidak suka kepada Keyla. Yang Rehan tau Keyla dan orang tuanya pernah bertemu sekali tapi entah mengapa sejak saat itu mereka begitu menjauhi Keyla. Bahkan saat Keyla akan datang ke rumah, mereka melarangnya.

Rehan hanya mampu berharap jika suatu saat Keyla dapat diterima di keluarga ini. Tapi malah sebaliknya, orang tuanya malah menjodohkannya dengan wanita lain yang bahkan tidak pernah dia kenal bahkan wajahnya saja Rehan tidak pernah melihatnya.

Ini konyol, sangat konyol. Rasanya ingin sekali Rehan kabur kemudian menikah dengan Keyla, tapi Rehan tidak mampu melakukannya karena dia sangat menyayangi kedua orang tuanya.

"Baik, aku akan menikah dengannya. Tapi jangan harap jika aku akan mencintainya atau bersikap baik padanya" ujar Rehan pada akhirnya, kemudian berlalu pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

"Tunggu saja kau Kiara, aku akan membuat hidupmu menderita karena telah menghancurkan hidupku" gumam Rehan dengan penuh amarah.

Flaskback off

"Kiara" gumam Rehan sambil mengepalkan tangannya dengan sangat erat.

Kemudian Rehan berdiri untuk pergi keluar mencari makan.

Waktu berlalu begitu cepat, dan sekarang telah memasukki waktunya untuk pulang. Rehan mengendari mobilnya dengan kecepatan yang sedang, sesekali dia menengok ke kanan dan ke kiri entah apa yang sedang dia cari.

dan saat dia melewati sebuah toko perhiasan, dia pun menghentikan laju mobilnya kemudian mengarahkannya ke toko tersebut.

Dia mulai memasukki toko itu kemudian melihat-lihat perhiasan yang terpajang dengan rapi dan indah disana.

"Ada yang bisa saya bantu? " tanya seorang pelayan yang menjaga toko itu.

"Saya ingin membeli sebuah kalung dengan liontin berlian berwarna merah muda" ujar Rehan.

"Baik Pak, sebelah sini" ujar pelayan itu sambil menunjukkan arah ke bagian dimana terdapat beribu jenis kalung dengan beragan warna dan bentuk.

"Silahkan Bapak pilih, ingin kalung yang mana? " ujar pelayan.

Rehan mulai melihat-lihat kalung yang ada disana, sesekali dia menyuruh pelayan untuk memperlihatka kalung yang ada di lemari kaca tersebut. Dan setelah beberapa waktu memilih akhirnya pilihan Rehan jatuh pada sebuah kalung mas dengan liontin berlian berwarna merah muda berbentuk hati.

Sungguh kalung yang begitu indah, aku yakin siapa saja wanita yang diberi kalung itu akan takjub melihatnya.

Setelah membeli kalung, Rehan kembali melajukan mobilnya ke arah rumahnya. Dia begitu bahagia dan tidak sabar untuk cepat-cepat sampai di rumah kemudian memberikan kalung itu kepada orang yang sangat dia cintai, yaitu Keyla.

Tujuan Rehan bukan hanya ingin memberikan hadiah kepada Keyla, tapi dia juga ingin menunjukkan siaoa Kiara di hatinya. Dia ingin membuat Kiara sedih, sakit hati atau bahkan membuat hidupnya begitu menderita dalam pernikahan ini.

"Tunggu saja kau Kiara, akan ku buat kau tak pernah merasakan apa itu bahagia" ujar Rehan sambik tersenyum sinis.

Bukan Istri Impian (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang