Hay guys!
Aku kembali bersama update terbaru dari "Bukan Istri Impian"
Happy Reading guys!!!"Tolong... Rehan, Kiara tolong aku!"
Kiara terbangun oleh teriakan dari Bella yang sepertinya sedang membutuhkan pertolongan. Kiara segera, membangunkan Rehan untuk melihat keadaan Bella.
"Mas, bangun Mas. Sepertinya Bella butuh bantuan."
Mereka pun bangun lalu pergi menuju kamar Bella yang tidak jauh dari kamar Rehan.
"Ya allah, Bella." Ujar Kiara.
"Mas, sepertinya Bella akan melahirkan." Ujar Kiara lagi.
"Kamu ambil kunci mobil, Mas akan bawa Bella." Ujar Rehan yang hendak membopong Bella.
"Iya Mas."
Kiara segera mengambil kunci mobil, lalu pergi membantu Rehan memasukkan Bella kedalam mobil.
Mobil itu pun melaju dengan kecepatan yang tinggi, Rehan bersyukur karena jalanan tidak padat dikarenakan sekarang telah pukul 03:00 dimana jarang sekali ada orang yang keluar dijam seperti ini.
Rehan maupun Kiara menunggu dengan cemas diluar kamar persalinan. Kiara membayangkan bagaimana sakitnya melahirkan seorang bayi, dimana dibutuhkan pertarungan nyawa untuk melahirkan bayi itu dari rahimnya.
Kiara juga begitu takut jika hal yang buruk dapat menimpa Bella atau bayi itu. Kiara tidak henti-hentinya terus berdoa agar Allah swt mau membantu Bella dalam persalinan ini agar ibu dan bayi itu dapat selamat.
"Kiara, bisakah kamu diam." Ujar Rehan.
Ya sejak tadi Kiara terus berjalan bolak-balik didepan Rehan, hingga membuat pria itu merasa pusing melihat tingkah Kiara yang menurutnya berlebihan. Bukankah setiap wanita pasti akan merasakan bagaimana itu melahirkan? Mengapa harus sekhawatir itu.
"Bagaimana aku bisa tenang Mas, Bella disana sedang berjuang mempertaruhkan nyawa."
"Bukankah setiap wanita pasti mengalaminya? Dan kau pun akan mengalaminya. "
Deg
Apakah Rehan tau jika dia sedang hamil?
Jika tidak mengapa dia mengatakan hal itu. Oh tidak-tidak itu tidak mungkin. Rehan tidak mungkin tau jika aku sedang hamil. Pikir Kiara.
"Tapi tetap saja aku takut. " Cicit Kiara.
Kiara pun memutuskan untuk duduk disamping Rshan dan mencoba untuk lebih tenang. Kiara berusaha untuk tidak panik dan bersikap setenang mungkin, walaupun jantungnya berdebar-debar.
Oek..
Oek..
Oek..Terdengar tangisan sang bayi membuat hati Kiara merasa sedikit lebih tenang. Kiara segera bangkit dari tempat duduknya untuk berdiri didepan pintu menunggu dokter mengijinkannya untuk masuk.
Kiara tidak sabar untuk melihat bayi mungil yang sangat lucu.
"Bagaimana keadaan Bella dan anaknya dmDok? " Tanya Kiara.
"Alhamdulillah mereka baik."
Jawaban dari sang dokter membuat hati Kiara lega. Sekarang semuanya telah baik-baik saja dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Bolehkah kami masuk Dok? " Tanya Rehan.
"Iya, silahkan. Kalau begitu saya permisi."
"Iya Dok, terimakasih. "
Kiara dan Rehan pun memasukki ruang rawat Bella. Disana terlihatlah Bella yang sedang terbaring dengan keadaan yang lemah, namun terlihat bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Istri Impian (End)
Roman d'amourWanita hanya mengharapkan pernikahan yang berjalan dengan lancar dan bisa menjalani pernikahan itu dengan harmonis. Namun, tidak semua wanita mendapatkan hal yang diinginkannya. Ada sebagian wanita mungkin mendapatkan pernikahan dan suami impian me...