4. Hal-hal Sederhana

294 35 2
                                    

🐰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐰

"Sugeng Injing, Paklik Sarwoto."

Caka menyapa ramah pada Paklik Sarwoto yang sedang mencabuti rumput di depan rumah.

"Eh, kamu tho, King, mau berangkat sekolah?" Paklik Sarwoto mendongak dan tersenyum ramah.

"Iya, Paklik. Si Fuad udah berangkat belum, ya?" tanya Caka sedikit melongok ke arah pintu rumah.

"Belum. Kono kamu ikut sarapan sekalian," ucap Paklik Sarwoto yang kemudian kembali fokus pada kegiatannya.

"Asyik! Kebetulan Ceking belum sarapan nih, Paklik!" seru Caka girang. Mendadak ia lupa bahwa waktu sudah beranjak siang.

"Nah, tho. Sana masuk," suruh Paklik Sarwoto.

Dengan riang, Caka berlari memasuki rumah Paklik Sarwoto dan langsung mendapati Fuad yang tengah menikmati sarapan nasi kuningnya.

Fuad merupakan teman seangkatan Caka yang berbeda jurusan. Saat ini mereka duduk di bangku kelas XI. Caka mengambil jurusan otomotif, sedangkan Fuad berada di jurusan multimedia.

"Woy, Fu, udah siang juga, masih sarapan aja lo!" Caka teringat ketika matanya tak sengaja melirik ke arah jam di dinding.

"Lo lupa? Agenda kita kali ini cuma kerja bakti doang kali. Bisa berangkat jam berapa pun." Fuad sangat lahap menyantap sarapannya, sehingga membuat Caka yang sama sekali belum sarapan, merasa tergiur.

"Hah? Emang iya? Siapa yang bilang?" Caka menarik kursi lalu ikut duduk di hadapan Fuad.

"Lo kagak tahu? Kemarin disiarin di ruang pengumuman padahal." Fuad menatap sahabatnya itu dengan heran.

Caka mengangguk linglung, seperti orang bodoh. "Enggak."

"Ya ampun, King, lo ngapain aja sih di sekolah?" Fuad menggeleng-gelengkan kepala, tak habis pikir dengan kelakuan Caka itu.

"Nih, ya, jiwa dan raga gue emang ada di sekolah, tapi pikiran gue udah sampe ke Afganistan, Bro!" celetuk Caka asal.

"Ada-ada aja lo." Fuad tertawa singkat.

"Eh, ada Caka juga, tho. Ikut sarapan sama Fuad, mau?" tawar Bulik Asih yang datang dari arah dapur.

Caka memasang wajah sok malu-malu. "Kalo nggak ngerepotin sih boleh, Bulik."

"Ya jelas enggak, tho. Bentar yo, Bulik ambilin dulu." Bulik Asih tersenyum ramah lantas berlalu menuju dapur.

Kolase Bratadika [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang