🐰
Kedatangan Laila menjadi buah bibir warga sekompleks. Bahkan bapak-bapak dan ibu-ibu yang memiliki anak lelaki berbondong-bondong untuk menjodohkan putra mereka pada gadis itu.
Hal itu tentu tidak berlaku bagi Papi Adul. Beliau memang tidak melarang putra-putranya dekat dengan Laila. Tapi beliau tidak akan pernah ridho untuk berbesanan dengan serang Viko Suwangsa, kecuali takdir yang benar-benar mendesaknya.
Kalau Cilla beda lagi. Gadis itu sangat senang saat tahu bahwa akhirnya mereka punya tentangga seorang cewek. Dia sangat ingin main ke rumah Laila dan berkenalan dengan gadis yang seumuran Caka itu. Masalahnya Cilla takut dengan Pak Viko dan Bu Tifany yang galak dan suka nyinyir itu. Belum lagi kalau papinya tahu, pasti dia akan dilarang.
Alhasil, Cilla menghabiskan weekend-nya dengan bermain-main dengan Tapasya dan Gopi. Kucing serta kelincinya. Dan saat ini Cilla dibuat kesal oleh Tapasya yang pergi entah ke mana.
"Pus, Tapasya? Kamu di mana, sih?" Cilla terus berjalan tanpa sadar bahwa dirinya telah berada di luar rumah dan berjalan ke arah rumah Pak Viko.
"Ini kucing kamu?" Mendengar suara itu, Cilla sontak mendongak dan mendapati seorang gadis bertubuh mungil yang menggendong Tapasya.
"Ah, iya! Aku cariin dari tadi. Suka ngilang-ngilang mulu ih! Makasih ya, Mbak---"
"Laila," sahut gadis tersebut.
"Jadi ini Mbak Laila yang masuk trending topik grup ghibah kompleks. Ih pantesan, orang cantik gini!" ungkap Cilla dengan excited sembari mengambil alih Tapasya dari gendongan Laila.
"Hah, grup ghibah kompleks?" tanya Laila dengan kening yang berkerut.
"Iya, bapak-bapak sama ibu-ibu yang punya anak cowok atau kandidatin Mbak Laila jadi calon mantu," ucap Cilla sambil geleng-geleng kepala.
"Ada-ada aja," ucap Laila sambil tertawa singkat. "Btw, nama kamu siapa?"
"Cilla, Mbak. Tuh, rumahku di situ. Kita tetanggaan." Cilla menunjuk rumahnya yang berada tepat di samping rumah Laila.
"Eh, kamu ... adiknya Caka?"
"Ih, kok Mbak Laila bisa kenal sama abangku?"
"Iya. Kemarin dia yang nganter aku ke rumah."
"Pasti Bang King norak, kan?"
Laila menggeleng cepat. "Enggak kok, malahan abang kamu itu lucu banget," ucapnya, mengingat bagaimana tingkah Caka kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kolase Bratadika [End]
General FictionBratadika bersaudara memiliki kehidupan yang sederhana. Hidup tanpa ibu menjadikan mereka kuat dengan caranya masing-masing. Lantas, bagaimana cara mereka saling menjaga satu sama lain? Rank: #1 in Winmetawin (23/06/21) #5 in Chimonwachirawit (22/06...