04 • Perlu di ruqiyah
Langkah Rasen langsung terhenti saat melihat Raveena disini, menatap kearahnya sambil melambaikan tangannya
"Hai Rasen"
"Raveena?" Rasen bingung karena ada Raveena disini, berbeda dengan Aksa. Adinya itu terlihat berseri melihat ada Raveena disini.
"Kak Veena? Tumben kesini" ujar Aksa menghampiri Raveena. Raveena dan Aksa kemudian melakukan tos ria ala mereka.
"Biasalah" ucap Raveena bernada, mengikuti treen sound tiktok yang lagi viral itu
Rasen berdehem pelan, dia pun ikut duduk di sampingnya Aksa tepat berhadapan dengan Raveena.
"Kak Ven, kalo kesini bilang dong harusnya, kan Aksa gak repot mau main dengan bang Rasen, kalo main dengan dia bisa kotor otak gue kak" ucap Aksa membuat Rasen melolotkan kedua bola matanya
"Kotor maksud kamu?" sambung Arya yang otak nya langsung ambiguan
"Itu loh pa, masa Aksa diajak main masak-masakan sama abang, dikira cewek apa" Arya menghela nafas pelan mendengar penunturan nya Aksa.
Untung saja, Aksa itu anaknya memiliki otak yang sangat polos sekali, berbeda dengan Rasen. Walau Aksa sudah menduduki bangku sepuluh.
Otaknya Aksa sangat tidak sesuai dengan wajahnya yang lebih ke badboy itu. Tapi jangan salah juga Aksa itu cowok polos tapi bar-bar.
Keknya yang otak tercemar gue deh batin Arya menggelengkan kepalanya cepat
"Yok makan" ujar Fifi pada mereka
🎶
Raveena berdiri di balkon kamarnya Rasen, dia menatap ke langit-langit malam yang sangat indah sekali
Raveena menoleh ke belakang, belum mendapati Rasen yang belum selesai-selesai keluar dari kamar mandi. Entah apa yang di lakukan cowok itu dikamar mandi
"Betewe, gue heran deh kenapa bisa ada setan dikamar gue? Atau jangan-jangan fans gue ya? Waaah gue ada fans anjir" racau Raveena masih memikirkan kejadian menyeramkan di kamarnya tadi
Dia melihat ke balkon kamar nya yang belum tertutub "Aaa gue mau pulang tapi gue takut"
"Takut kenapa?" Raveena langsung tersentak kaget karena Rasen yang muncul tiba-tiba di samping nya itu
"Astagfirullah, lo kek setan di rumah gue aja sih" celetuk Raveena membuat Rasen kebingungan
"Maksud lo?"
Raveena mendengus, dia beralih posisi menatap ke Rasen "Sen, menurut lo.... Masuk akal gak sih? Kan tadi gue lagi konser dikamar ya, terus pas gue nyodorin mikrofon gue, ehm... Maksudnya sisir gue terus ada yang nyahutin gue nyanyi gitu" Raveena memperagakan kejadian tadi
Rasen yang melihat tingkahnya Raveena gemas sendiri, namun dirinya menahan raut wajahnya agar tetap terlihat datar. Dasar cowok gengsian
"Lo gak gerah pakek baju sekolah?" tanya Rasen, pasalnya Raveena masih mengunakan seragam di malam hari. Tadi pun Fifi sudah menyuruh Raveena untuk menganti seragam Raveena dulu tapi gadis itu menolak
"Ehm... Gerah sih, tapi gak pa-pa deh" jawab Raveena
Raveena menatap ke kamarnya di sebrang sana, lalu beralih menatap ke Rasen "Sen, temenin gue pulang dong, gue takut" pinta Raveena pada Rasen
Rasen mengernyitkan dahinya "Jalan aja sendiri, rumah lo dekat"
Raveena mendengus "Buka gitu maksudnya, gue tuh takut, pliss deh, rumah gue keknya perlu di ruqiyah banyak setannya"
"Gak usah aneh-aneh" ucap Rasen dengan nada bicara dingin
Raveena mencibik, "Eh panas juga ya kali gak mandi" Raveena mengibaskan tangannya ke wajahnya itu
Rasen menatap Raveena, dia langsung menarik gadis itu kedalam, lalu menutup pintu balkon. Ac kamarnya pun sudah dia hidupkan full
"Mandi aja" titah Rasen pada Raveena
Raveena cengo "Hah? Terus baju gue?"
"Pakek baju gue ada" ucap Rasen menunjuk ke lemari pakaiannya
Raveena menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Gak mau ah, gue mau pulang aja deh" Raveena hendak beranjak keluar kamar, namun langsung ditahan oleh Rasen
"Gue anter" Raveena mengangguk
Raveena dan Rasen berjalan menuruni anak tangga berbarengan, dilihatnnya ada Fifi dan Arya yang sedang berada di ruang tengah sambil menonton televisi
"Tante, om, Raveena pamit pulang ya. Makasih tumpangan nya sama makanannya tadi, hehe" kata Raveena menyalimi punggung tangan nya Fifi dan Arya bergantian
"Loh cepat banget Ven? Gak nginep sini aja?" tanya Fifi
Raveena mengeleng "Gak deh, soalnya besok kan mau sekolah"
"Rasen anter Veena dulu mah pah" kata Rasen
"Eh, kamu temenin aja Raveena dirumahnya, gak enak dia sendirian" ujar Arya pada Rasen
"Hah?" beo Rasen
"Iya kamu temenin dia semaleman dirumah aja, gak enak loh dia dirumah sendiri" sambung Fifi mendukung ucapannya Arya
"T-temenin Veena?" gelagap Raveena gugub, dia menoleh ke Rasen yang ikut menoleh ke dirinya
"Yaudah sih gak pa-pa, entar juga kalian bakalan nik-hmmpft" Fifi langsung saja membungkam mulutnya Arya yang hampir keceplosan
"Ah gak pa-pa, yaudah sana gih" ujar Fifi mendorong tubuhnya Raveena dan Rasen
"I-iya kami pamit om te"
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Fifi menghela nafas pelan saat melihat keduanya itu telah keluar rumah, dengan cepat dia menghampiri Arya
"Papa ih hampir ajakan keceplosan" desis Fifi menepuk pundak nya Arya kesal
"Ampun ma, papa tadi gak sengaja"
"Untung aja mereka gak curiga, kan rencana mau deketin mereka dulu, baru nanti acara nya bakalan lancar" Fifi menghela nafas pelan
"Iya juga ya"
"Emang abang sama kak Veena mau apa ma? Pa?" tanya Aksa yang tiba-tiba muncul
Fifi dan Arya tersentak kaget "Ah gak ada apa-apa kok" salting keduanya
🎶
Vote
Komen
Follow
Share cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Husband
Teen Fiction•ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ꜱᴜᴅᴀʜ ʟᴇɴɢᴋᴀᴘ ᴍᴀʀɪ ᴍᴀᴍᴘɪʀ ʏᴜᴋ ɢᴜʏꜱ Berawal dari perjodohan antar bisnis ini melibatkan Raveena si cewek julid di Saebom High School. Terpaksa menikah dengan Rasen si cowok dingin tapi berpenampilan keren bak bintang model di sekola...