MCH

5.3K 238 24
                                    

48 • SICK

Haiii vote komen ya jangan lupa di setiap paragraf nya, tumben ya gw update cepet:))

Selamat membaca...

Raveena berlari keluar dari rumah itu, air mata nya tak henti keluar sedari dia habis adu mulut dengan Romi. Siapa yang tak sakit jika dirinya sudah tak dianggap lagi sebagai anak oleh orang tua kandung sendiri? Walau Raveena tadi sempat nyolot dan melawan dan besikap seolah tak takut dengan ucapan nya Romi sejujurnya dia sangat takut dengan ucapan Romi tadi.

Raveena berjalan di sepanjang trotoar jalanan kompleks rumahnya ini. Sembari mencari taksi yang lewat, dia ingin memesan taksi online saja tetapi karena kuota nya sudah habis jadi tidak bisa. Menelpon teman nya untuk minta jemput sayang nya pulsa nya barusan sudah habis juga, nasib emang.

"AAAAGH GUE HARUS GIMANA INI? MATI AJA LO BANGSAT! RIANJENG ANJENG EMANG AAAA!!" teriak Raveena melampiaskan amarahnya di pohon depannya ini dengan menendang dan memukuli nya tak peduli tangan dan kakinya yang sakit.

Raveena terduduk lemah di trotoar, menutupi wajahnya dengan telapak tangan nya itu. "Hiks, kenapa hidup gue harus gini?" lirihnya sambil menangis.

"Lo gak sendiri kok, setiap orang pasti punya masalah nya masing-masing, hidup itu emang selalu terlibat dengan konflik dan tugas kita harus menyelesaikan konflik itu" Raveena mendoggakkan kepalanya perlahan saat ada seorang cewek cantik didepan nya itu mengulurkan tangannya.

Raveena menyeka air matanya dan menerima uluran tangan tersebut. "Kenalin nama gue Naina" Naina memperkenalkan diri nya sambil tersenyum pada Raveena.

Raveena mengenyitkan dahinya, menatap lekat cewek itu dan sedetik kemudian dia membelalakkan kedua matanya kaget "L-lo Naina Dhea Adystha kan?" tanya Raveena tak percaya.

Naina menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Hehe iya, lo masih bisa ngenalin gue walau gue pake masker?" ucapnya tak percaya, Naina melepaskan masker hitam yang dia kenakan itu.

Raveena mengangguk kan kepalanya "Iya, gue fans lo banget. Btw lo kenapa bisa disini? Bukanya lo udah gak di Indonesia lagi ya? Gue tau dari internet soalnya"

Naina tersenyum "Gue kesini karena seseorang, gue kabur dari mansion. Jangan sebarin siapapun ya kalo gue udah di Indonesia nanti gue diserbu lagi sama publik soalnya, hehe" Raveena mengangguk "Iya gue janji kok"

Naina menepuk pundak nya Raveena "Kalo punya masalah itu cari jalan buat selesaiin ya, jangan di selesai kan dengan emosi tapi selesai kan dengan kepala dingin. Dengan itu masalah akan cepat selesai" nasihat nya menatap Raveena serius.

Raveena termenung mendengar ucapan Naina, iya juga ya. Masalah tidak akan selesai jika kita tidak mencari jalannya dan menyelesaikan dengan emosi seperti Raveena.

"Gue duluan ya, takut ada orang lain juga ngelihat dan juga ingetin pesan gue tadi. Sampai jumpa" Naina melambaikan tangan nya ke Raveena, dia langsung saja memakai masker nya lagi lalu langsung berlari pergi.

Raveena masih terdiam, menyesapi ucapan nya Naina. "Rasen, gue harus ke Rasen!" ucap Raveena langsung saja berlari ke jalanan hendak menyeberang menuju ke halte disana tanpa menoleh ke kanan-kiri. Namun saat Raveena ingin menyebrangi jalanan, sebuah mobil hitam dari jarak yang tak jauh dari Raveena melaju kencang ke arah nya.

BBRAAKK!!

Raveena terpental agak jauh dari tengah jalan karena terserempet sebuah mobil dan pelipis nya juga terbentur pinggir trotoar jalan.

Sebuah mobil hitam itu melaju dengan cepat lalu menabrak tubuh Raveena hingga terpental beberapa meter. Bunyi tabrakan itu sangat kencang membuat beberapa pasang mata yang tengah berada di trotoar jalan itu memekik kaget.

My Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang