MCH

6.3K 254 22
                                    

58 • CERAI?

Rasen berjalan memasuki rooftops cafe yang sudah diboking oleh Raveena seperti nya. Dia melihat di meja pojok sebelah kanan, disana ada Raveena yang menatap ke langit-langit malam yang biasa saja.

Namun raut wajah Raveena terlihat sangat datar sekali, perlahan. Rasen melangkah kan kakinya mendekati Raveena lalu duduk di bangku yang berhadapan dengan Raveena.

Raveena yang merasakan ada seseorang yang duduk di depannya itu lantas saja langsung mendongak kan kepalanya, menatap orang tersebut.

"Raveena" Raveena yang disapa oleh Rasen memalingkan wajahnya agar tak menatap ke Rasen.

"Gue ngajak lo kesini karena ada sesuatu penting yang mau gue bicarakan ke lo" ucap Raveena tanpa menatap Rasen sedikit pun.

Rasen menahan nafasnya, dia sangat gugup sekali berdekatan dengan Raveena. Apalagi aura istri nya ini terbilang sangat dingin.

"Tatap aku Veen" Rasen memberanikan dirinya untuk memegang punggung tangan Raveena namun langsung ditepis nya.

"Oke" Raveena menatap ke Rasen "Gue to the point aja, gue bakalan pergi jauh dan lo sekarang bebas buat ngelakuin hal apapun" kata Raveena pelan sukses membuat Rasen membelalakkan matanya kaget

"Pe-pergi?" beonya

Rasen menatap Raveena sendu, sungguh dia sangat tak ingin sekali melihat Raveena yang terlihat begini. Dia sudah mengecewakan Raveena untuk kesekian kalinya, suami macam apakah dia ini?

Rasen memegang punggung tangan nya Raveena, menatap Raveena dengan tatapan lembut "Sayang, aku mohon kamu jangan pergi ya, aku nggak sanggup kalau kamu harus pergi, jangan tinggain aku. Kita mulai dari awal sama-sama ya" bujuk Rasen menahan sesak di dadanya.

Raveena menunduk, dia berusaha untuk menahan air mata nya agar tak keluar. Tenggorokan nya begitu terasa sakit menahan tangisan ini agar tak keluar.

Dia menghela nafas nya pelan "Rasen, gue maafin kesalahan lo selama ini. Gue selalu sabar buat lo yang selalu nuduh gue tanpa bukti, gue selalu sabar ngehadapin semua ini bahkan ngeliat lo yang..." Raveena mendoggakkan kepalanya perlahan. Menatap mata Rasen dalam dengan mata yang berkaca-kaca.

"...bahkan ngelihat lo yang udah bersetubuh dengan Ria" lanjut nya berkata.

Rasen menggeleng kan kepalanya pelan "Raveena, percaya sama aku. Aku nggak ngelakuin hal itu dengan Ria, saat di hotel itu aja. Ria mau ngejebak aku buat aku beneran ngelakuin hal setubuh itu dengan dia tapi untungnya saja aku bisa menghubungi kamu dan...."

"Dan apa? Dan akhirnya lo bisa bersetubuh dengan gue kan pada akhirnya? Ini kan yang lo mau Sen? Gue emang belum siap buat ini Sen, gue masih pengen kek anak seusia gue yang bisa ngeraih cita-cita mereka!" sela Raveena memotong ucapan nya Rasen.

Raveena segera menepis tangan nya Rasen dari kedua tangannya yang di genggaman cowok itu. Raveena merogoh tas selempang nya itu, mengambil sesuatu yang untuk ditunjukkan ke Rasen.

"Gue hamil Sen, umur gue baru segini tapi gue udah hamil walau kita udah nikah gue tetap gak mau Sen!!!" Raveena menaruh sebuah testpack itu di atas meja. Rasen segera mengambil alat itu dan menatap nya dengan tak percaya.

Dia lalu beralih menatap ke Raveena "K-kamu hamil?" ucap Rasen tak percaya. Raveena hanya diam saja tak menanggapi nya. Rasen mengembang kan senyuman bahagia nya, dia segera mendekati Raveena hendak memeluk nya namun cewek itu yang tau akan gerak-gerik Rasen akan memeluk nya langsung menghindar.

"Gue pikir setelah anak ini lahir kita nggak bakalan bisa bersama lagi Sen" kata Raveena tiba-tiba, Rasen melolotkan kedua bola mata nya. Menatap Raveena bingung.

My Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang