Suara tepuk tangan terdengar riuh ketika murid lelaki berseragam putih-merah tersebut selesai membacakan tugas menceritakan pengalaman selama liburan. Menutup buku, anak berusia delapan tahun itu mengulas senyuman lebar pada seluruh teman-teman sekelasnya.
"Bagus sekali Cakra." puji Ibu gurunya. Mendapatkan pujian dari sang guru rasanya sangat puas sekali. Cakra kembali duduk di bangkunya setelah selesai membacakan tugasnya.
Pandangan guru ini beralih ke murid yang duduk dibangku ketiga dari belakang. Sean, yang sedang bertopang dagu sambil memejamkan kedua matanya. "Baik, selanjutnya silahkan Sean bacakan cerita pengalaman kamu selama liburan,"
Arge teman sebangku nya mengguncang-guncangkan tubuh Sean. "Heh, bangun!"
Sean menepis tangan Arge dari lengannya. "Gak usah pegang-pegang ih"
"Kamu dipanggil Bu guru"
Mendengar itu lantas Sean langsung membuka matanya perlahan, pandangan nya langsung tertuju pada Ibu guru yang duduk dibangku guru depan sana. "Ayo nak Sean maju kedepan"
Sean mengerutkan dahinya bingung. "Sean Bu? Ngapain maju kedepan?" tunjuk nya pada dirinya.
Ibu guru menatap Sean gemas. "Ceritakan pengalaman kamu selama liburan Sean"
Sean membulatkan bibirnya, ternyata tugas sekolah ya? Aduh, dia lupa mengerjakan tugas sekolahnya. "Sean lupa bikin Bu guru, tapi Bu guru bisa cek youtube nya mami nya Sean kok. Mami bikin konten banyak selama liburan" sahut bocah ini dengan tenang. Anak YouTubers emang beda ya ges ya.
Ucapan Sean itu mengundang gelak tawa seisi kelas, bagaimana bisa Sean menyuruh gurunya untuk menonton video konten YouTube maminya sebagai tugas sekolah. "Aduh Sean bukan gitu maksudnya, maju aja Sean. Kamu ceritain apa yang kamu inget aja"
Sean berdiri, bocah ini membenahi pakaiannya yang berantakan lalu menyugar rambut tebalnya.
"Kamu goblok sih, masa nyuruh Ibu guru liat youtube buat tugas sekolah" ejek Arge. Sean bego, goblok udah ga ketolong banget.
"Diem beruk!"
Sean melangkah maju kedepan dengan tampang penuh percaya diri, dia yakin nanti saat dia menceritakan pengalaman nya selama liburan sekolah. Teman-teman kelasnya akan merasa iri padanya.
"Ekhem ekhem,"
"Tomorrow in liburan, i go to korea because mami ngidam see oppa oppa Korea. You know oppa Korea? Itu man man hensem seperti Sean. And papi ajak Sean go to home abuela di Jogja because abuela pindah ke sana with kake. Full story kalian bisa look full in channel mami, and jangan lupa in subscribe. Thank you" Sean menyudahi ceritanya.
"Omo, why ngakak?" tanya Sean dengan wajah galak. Apa-apaan teman-teman nya ini? Mereka menertawakan story tellingnya Sean.
"Bahasa kamu gak jelas" sahut salah satu temannya. Sean lantas langsung memegang dadanya dramatis, merasa sok paling tersakiti. "Jahat banget sih, bisa bahasa engres ga kau hah? BISA GAK? ADU ENGRES KITA AYO HAH!"
"Sudah sudah, tepuk tangan semuanya. Dan Sean kembali ketempat duduk kamu ya" mereka pun bertepuk tangan, bukannya kembali ke tempat duduknya Sean malah berteriak, "Yang kencang tepuk tangan nya!! Kalo engga ku suruh babe seruduk kalian nanti!!"
Prok prok prok!!
"Bravo bravo!!!" sahut Arge yang sudah berdiri di atas bangkunya sambil bertepuk tangan lebih heboh dari teman kelasnya.
Ibu guru menggelengkan kepalanya, ada-ada saja tingkah laku murid nya ini. Bel istirahat pun telah berbunyi, Ibu guru pun menyuruh anak-anak untuk beristirahat. Bocah kelas 2 SD ini langsung saja berhamburan keluar dari kelas, ada yang bermain, pergi kekantin, dan banyak sebagainya. Sean dan Arge memilih untuk menetapkan didalam kelas, sebenarnya Arge tadi ingin ikut bersama teman-teman nya yang lain tapi bisikan dari Sean membuatnya mengurungkan niatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Husband
Teen Fiction•ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ꜱᴜᴅᴀʜ ʟᴇɴɢᴋᴀᴘ ᴍᴀʀɪ ᴍᴀᴍᴘɪʀ ʏᴜᴋ ɢᴜʏꜱ Berawal dari perjodohan antar bisnis ini melibatkan Raveena si cewek julid di Saebom High School. Terpaksa menikah dengan Rasen si cowok dingin tapi berpenampilan keren bak bintang model di sekola...