MCH

5K 210 12
                                    

46 • KELOMPOK BIOLOGI

Rasen mengedarkan pandangannya ke ruang kelas, dia mengerutkan keningnya bingung karena melihat tak adanya Raveena didalam kelas. Kemana gadis itu pikirnya heran, dilihatnya di bangku Raveena hanya ada Lulu yang duduk disebelah nya.

Ingin bertanya pada Lulu tapi Rasen merasa gengsi untuk hal itu dan memilih untuk diam saja sampai akhirnya Pak Harto datang untuk memulai pelajaran PKN hari ini.

"Eh Ar, lo liat Raveena gak? Kok dia gak masuk?" tanya Ragel pada Ardan sambil melirik ke Rasen.

Ardan menggelengkan kepalanya "Gak tau gue,tapi gue denger dari Shila kalo kepala nya Raveena apa jidatnya itu berdarah" jawabnya.

Ragel membelalakkan kedua matanya kaget "Seriusan lo?" Rasen diam saja, bersikap seolah dia tak memperdulikan obrolan keduanya itu. Walau matanya fokus ke pak Harto yang menjelaskan materi didepak, telinga nya diam-diam mendengar dengan baik-baik pembicaraan nya Ragel dan Ardan.

"Iya seriusan, mana pas gue denger cerita nya Sisil tadi kalau ada orang yang lagi nganu keknya di uks sama cewek lain, ck...ck kasihan banget ya ceweknya mana dia ngeliat adegan itu" sindir Ardan ikut melirik ke Rasen.

"Gila sih, selingkuh dong namanya tuh cowok!!" seru Ragel

"Ho'oh, kasihan banget ya ceweknya mana dia cakep tapi sayang sih cowok nya gak ada otak" Rasen mengepalkan kedua tangannya kuat mendengar ucapan kedua sahabatnya itu.

Entah siapa yang dibicarakan kedua nya tapi dia merasa tersindir akan hal itu. Tetapi mengingat kejadian Raveena membully Ria membuatnya merasa sangat kesal pada gadis itu. Bisa-bisanya Raveena tega membully Ria berkali-kali dengan beberapa alasan yang tak jelas.

"Yang di belakang mohon jangan mengobrol dijam saya, atau kalain berdua keluar sekarang!" tegur Pak Harto menunjuk ke Ragel dan Ardan.

Ragel dan Ardan sukses terdiam setelah mendapat kan terguran itu apalagi mereka berdua sudah ditatap seluruh penghuni kelas membuat mereka malu.

Raveena meringis kesakitan sambil memegangi dahinya yang sudah di kasih perban oleh teman-teman nya tadi. Kini dia sedang berada di dalam uks, setelah diberi tahu kalau Ria tak ada lagi dalam uks, dia langsung saja pergi ke sini untuk mengistirahatkan dirinya.

Raveena menghela nafas nya berat sambil menatap ke layar ponsel nya dengan bosan. Dia merasa bosan sekali, tidak ada kuota, stok cerita wattpad nya sudah habis, dan di uks sini hanya ada dia seorang.

Kurang bosan apalagi dia? Raveena pun memilih untuk membuka aplikasi youtube nya saja, untung saja ada video downloadtannya yang belum dia tonton.

Video mukbang:))

"Kan gue jadi laper" keluh Raveena kesal.

Ceklek..

Pintu ruang uks terbuka dan nampak lah sosok cowok datang sambil membawakan roti beserta snack didalam kresek.

"Hai Veen, gimana keadaan lo?" tanya Arion, mengambil duduk di samping bangkar Raveena. Raveena menoleh ke Arion.

"Eh Arion, gue udah lumayan sih" jawabnya seadanya.

Arion menganggukkan kepalanya, dia menyodorkan kresek itu ke Raveena "Gue bawa cemilan buat lo nih, pasti laper kan?" Raveena membelalak kedua bola matanya melihat apa yang dibawa oleh Arion.

"Waah snack, makasii Arion" kata Raveena berterimakasih pada Arion, Arion menganggukkan kepalanya. "Sama-sama, makan gih" titahnya

Raveena mengangguk, dia mengambil keripik kentang disana lalu mengunyah nya "Eh, lo kok bisa beli ini? Lo keluar sekolah diem-diem tadi?" tebak Raveena, dia melihat ada gambar logo indomaret pada kresek putih itu.

Arion menganggukkan kepalanya "Iya dong, lagi juga lo kalo sakit pasti mau nyemil"

Raveena terkekeh pelan "Lo tau banget sih, eh lo mau?" tawar Raveena menyodorkan sebungkus snack lainnya ke Arion. Arion mengangguk, kebetulan dia juga lapar.

Mereka pun mulai mengobrol sambil tertawa disela-sela menyemilnya, tanpa disadari nya ada Rasen yang diam-diam mengintip dari balik jendela uks sana. Rasen mengepalkan kedua tangannya kuat, melihat pemandangan yang dibenci nya dari sini.

Bisa-bisanya Raveena masih bisa tertawa bersama pria lain sedangkan disini dirinya sangat khawatir dengan gadis itu. Bahkan dia rela membolos kelasnya Pak Harto tadi demi mencari gadis itu.

🎶

"Veen, lo yakin mau ikut belajar? Mending lo istirahat aja deh di uks" nasihat Lulu menatap khawatir Raveena, pasalnya Raveena sehabis jam pelajaran Pak Harto langsung saja pergi kekelas.

"Iya Lu, gue tuh bosen banget di uks mending gue disini aja" jawabnya menyakinkan Lulu.

Lulu menghela nafas pelan "Kalo lo ngerasa pusing bilang ke gue" Raveena mengangguk kan kepalanya "Siyap!!!"

"Assalamualaikum anak-anak, selamat siang semuanya" salam Bu Leni memasuki kelas 12 IPA 1

"Waalaikumsalam!"

"Selamat siang juga Bu!"

Sahut murid kelas ini, Bu Leni pun mengambil duduk dibangku guru. Dia meletakkan laptop dan buku-bukunya diatas meja, kemudian menatap anak didiknya yang sudah duduk rapi du kursi masing-masing.

"Anak-anak, berhubung ini sudah memasuki semester akhir dan kita belum memiliki nilai praktek. Jadi ibu memutuskan untuk membuat ujian praktek perkelompok, satu kelompok berisi dua orang dan ibu sudah menentukan kelompok nya masing-masing, ibu harap kalian hisa segera mempersiapkan diri kalian untuk praktek yang diadakan Minggu depan ya" kata Bu Leni selaku guru Biologi kelas 12.

"Baik Bu!!" seru satu kelas

"Sekretaris kelas mana? Kamu tulis nama-nama kelompok ini di papan tulis beserta apa yang akan ditugaskan nantinya ya" perintah Bu Leni memberikan beberapa lembar kertas yang berisi nama kelompok juga tugas yang akan dikerjakan nantinya pada sekretaris kelas.

Sekretaris kelas 12 IPA 1 pun menulis kan nama kelompok itu, Raveena menatap malas kepapan tulis. Dia menunggu namanya ditulis saja sedangkan Lulu yang duduk di samping nya tak henti mulut berkomat-kamit membaca doa agar dia dikelompokkan dengan orang yang dia mau.

"Ya Allah, semoga aja gue gak diseklompokin dengan Randi yaallah, gue mau sama Ragel aja sumpah" kata Lulu berharap dia tak dikelompokkan dengan Randi yang merupakan anak pendiam di kelas mereka.

Gayanya sih oke cuman ya dia terlalu pendiam untuk Lulu yang pecicilan. kalo satu kelompok bisa jadi apa dia? Berasa lagi uji nyali aja kalo sekelompok dengan Randi.

Raveena memutar kedua bola mata malas mendengar doanya Lulu itu, dia kembali menatap ke papan tulis. Kedua bola mata nya melolot kaget melihat namanya yang ditulis dipapan tulis.

KELOMPOK 5
RAVEENA FRANSISCA ABRAHAM
RASEN ADHITAMA

"What de..... Gue sekelompok dengan dia?!!" panik Raveena, Lulu lantas saja ikut menatap ke papan tulis setelah mendengar teriakannya Raveena.

"Hah? Demi apa Veen, lo sekelompok Rasen?" Raveena mengangguk kan kepalanya. Raveena menoleh ke bangku Rasen dipojok sana, dia menatap Rasen yang juga menatap kearahnya dengan tatapan dingin.

Raveena meneguk ludahnya susah payah, "Gimana Lu? Gue kagak mau sekelompok dia astagfirullah" istigfar Raveena mengigit bibir bawahnya karena gugup.

🎶

Part ini pendek aja dulu ya

My Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang