MCH

5.3K 250 50
                                    

47 • GAK NYANGKA

Brak!!

"Kalo ngerjain tugas nya itu yang bener napa! Ini nih lo salah buat grafik nya!!" Raveena menggebrak meja

"Orang udah bener!" ujar Rasen menatap gambar grafik enzim yang digambar nya itu sebagai tugas kelompok biologi mereka.

"Bener apa nya? Lo liat kalo grafik lo buat itu kurang rapi!" Sewot Raveena tak mau kalah, dia pun merampas kertas karton yang ditangan Rasen dengan kasar namun langsung dicegat oleh cowok itu. "Mau apa lo?!"

Raveena memutar kedua bola mata malas"Mau gue gambar ulang! Udah sana minggir-minggir!" Raveena menepis tangan Rasen dari lengan nya dengan kasar.

Lagi dan lagi Rasen menahan kertas karton itu membuat mereka terjadi lah aksi rebut-rebutan kertas karton tersebut serta adu bacot. Untung saja di perpustakaan sekolah kini hanya ada mereka berdua saja, jika ada petugas penjaga perpustakaan nya pasti mereka akan di tegur untuk diam.

"Halah bacot lo! Minggirin tangan lo bangsat!!" kesal Raveena mengigit lengannya Rasen dengan kuat.

"AAAGH!!" erang Rasen kesakitan, dia pun langsung saja melepas kan tangannya dari kertas karton itu dan menatap lengannya yang berbekas gigitan Raveena.

"Sukurin lo" Raveena mengembangkan senyum devilnya lalu memeletkan lidahnya ke Rasen, dia sangat puas melihat cowok itu yang kesakitan.

Tapi tunggu...bukan kah mereka masih dalam mode marahan yakan? Tapi kenapa mereka sudah saling bicara begini? Raveena terdiam sejenak begitupun juga dengan Rasen.

Sedetik kemudian mereka berdua langsung melemparkan tatapan tajam masing-masing "Eew najis banget gue duduk sampingan dengan buaya!" Raveena mendelik, dia pun langsung menarik bangkunya menjauhi Rasen.

Rasen memutar kedua bola mata malas, apa kata Raveena barusan? Dia buaya? Mana ada. Dia saja tidak pernah pacaran dan menggombal ke para cewek-cewek lain.

Rasen melirik ke jam tangan nya yang menunjukkan pukul 16:2 sudah dua jam mereka berada disini. Rasen pun membereskan alat-alat tulis serta bukunya yang berada di meja lalu memasukkan nya ke dalam ranselnya itu.

Raveena yang sedang sibuk membenarkan gambar grafik enzim nya Rasen tadi pun langsung berhenti dan menoleh ke arah Rasen. Cowok itu sudah membereskan peralatan nya, dia pun melirik ke jam di ponsel nya.

Oh jadi mau pulang tuh cowok, eh gak keknya, dia kan mau jalan sama selingkuhannya batin Raveena merasa kesal.

"Gue pulang duluan" setelah mengatakan hal itu pun Rasen langsung hendak melangkah pergi. Namun, pergerakan nya terhenti karena mendengar ucapan nya Raveena.

"Ck pulang apa mau jalan sama selingkuhannya" sindir Raveena berucap tanpa menoleh ke arah Rasen.

Selingkuh?

Rasen berbalik menghadap ke Raveena "Gue gak punya selingkuhan" kata Rasen yang memang benar adanya. Raveena memutar kedua bola mata jengah "Dahlah kalo mau selingkuh ya selingkuh aja pakek acara nindih tubuh sama ciuman segala di uks kek gak ada tempat lain aja buat grepek-grepek, mana di kantin pagi tadi juga si cewek pakek acara gatel segala duduk di pangkuan lo sambil nyium-nyium" sindir Raveena lagi.

Rasen terdiam lagi, itu kan kejadian siang tadi? Apa Raveena melihat dirinya yang dicium oleh Ria saat di uks dan juga kantin pagi tadi?

Rasen pun langsung mengambil duduk lagi di samping nya Raveena "Gue serius gue gak punya selingkuhan! Dan soal kejadian di kantin dan uks itu apa lo liat? Itu bukan gue tapi Ria duluan yang cium gue" ucap Rasen panjang lebar, dia berusaha menjelaskan apa yang memang benar adanya, dia tak mau ada salah paham tentang hal itu walau pun hubungan mereka berdua memang tak akur belakang ini.

My Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang