MCH

5.4K 208 16
                                    

57 MENYENDIRI UNTUK MENENANGKAN DIRI

Sinar mentari pagi menembus melalui celah-celah gorden kamar. Kedua mata Rasen menyipit berusaha menyesuaikan cahaya yang menyukai matanya. Dia meringis pelan karena kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat sakit sekali, dia terdiam kala mengingat apa yang terjadi semalam.

Rasen menoleh ke samping nya dan tidak mendapati Raveena disana, "Sial!" umpatnya, Rasen menyibak selimut nya lalu memunggut pakaian nya yang berserakan dilantai dan memakainya dengan cepat.

Rasen bergegas keluar dari kamar hotel ini, tujuannya sekarang adalah mencaro Raveena lagi. Dia sangat menyesal sekali melakukan hal itu pada Raveena, mungkin memang tidak apa-apa karena memang keduanya sudah sah. Tetapi dia takut itu menyakiti perasaan nya Raveena.

Suara isak tangisan memenuhi satu ruangan ini. Raveena, sejak kejadian semalam itu. Subuh-subuhnya Raveena langsung bergegas kabur dari hotel itu. Dia benar-benar tidak mau bertemu dengan Rasen.

Dia benci semaunya, Ria, Rasen dan kedua orangtua nya. Kenapa hidupnya selalu berliku-liku begini?

"Aaaaa!!!!" teriak Raveena menjambak rambutnya dengan kuat.

"Gimana kalo gue hamil? Sedangkan sekarang posisi Ria pasti hamil anak Rasen juga?" prustasinya, Raveena tak hentinya mengeluarkan kata-kata mutiara nya itu dari bibirnya.

Raveena membenamkan wajahnya itu di bantal dan lagi dan lagi Raveena berteriak seperti orang yang kesetanan "AAAA GUE MAU MATI AJALAH !!"

🎶

Ria sedari tadi cemas sendiri, dia tak hentinya melangkah sana kemari. Pikirannya sudah sangat kacau sekali bagaimana nantinya.

Rasen pasti benar-benar marah besar kepadanya. Ya, dia sangat yakin akan hal itu.

BRAK!!

Ria meneguk ludahnya dengan kasar kala mendengar pintu kamarnya yang di dobrak secara kasar. Ria membalikkan badannya, kedua bola matanya melolot kaget melihat siapa yang datang.

"Arthan?" gumam Ria melihat adanya kedatangan Arthan kesini. Kedua mata tajam Artan menatap sinis Ria, Artan menutup pintu kamar Ria kembali lalu menguncinya. "Ar-Arthan... Apa yang kamu lakuin?" gelagap Ria ketakutan

Ria memundurkan langkahnya kebelakang seiring Arthan yang melangkahkan kakinya mendekat ke arahnya.

BRUGH!!

"Aswh," ringis Ria kesakitan. Arthan mendorong tubuhnya Ria hingga punggungnya menabrak pintu kemari.

Arthan mengunci tubuhnya Ria lalu mencengkam kuat tangan Ria yang memberontak minta dilepaskan "Apa yang sudah lo lakuin ke Raveena lagi hm?" ucap Arthan dengan tenang. Lelaki ini menatap mata Ria sangat tajam membuat Ria tak berani menatap matanya juga.

Ria menunduk sambil berusaha memberontak, berharap agar dia bisa melarikan diri dari Arthan.

"Jawab gue, APA YANG UDAH LO LAKUIN LAGI KE SEPUPU GUE JALANG?!" bentak Arthan kini beraling mencengkeram rahangnya Ria.

"Lep-lepaas"

"JAWAB GUE!!"

Ria melirik Arthan sinis, nafasnya begitu berderu. Dia tak suka dibentak!

"Kenapa? Terserah aku kalo aku mau ngelakuin apapun ke dia!" Ria memberanikan dirinya untuk menjawab.

Arthan melepaskan Ria, dia mendorong tubuhnya Ria menjauh darinya lalu...

Prang!!

Dengan mudahnya Arthan langsung melempari barang-barang yang terbuat dari kaca di atas mejanya Ria membuat nya hancur berkeping-keping. Ria melolotkan kedua bola matanya melihat benda apa yang di rusak oleh Arthan, itu skincare mahal nya!

My Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang