MCH

5.4K 247 40
                                    

31 • INGKAR JANJI

Raveena berlari begitu saja keluar dari area parkiran sekolah, matanya memanas saat melihat pemandangan yang sangat menyakiti matanya. Dimana dia melihat ada Rasen tengah memeluk Ria di area parkiran itu.

Niat Raveena ingin pulang bersama Rasen dia urungkan begitu saja. Dia tidak peduli bagaimana nantinya, dia sudah lelah dengan Rasen yang begitu peduli ke Ria tapi tidak dengannya.

Entah apa alasan Rasen bersikap baik dan hangat ke Ria begitu, dia tidak tahu dan yang jelas itu membuat hatinya terasa sakit sekali.

Raveena berlari masuk kedalam gang samping sekolah nya itu, gang yang sangat sepi dan jarang dilalui orang disini.

Raveena memelankan langkahnya saat sudah masuk kedalam gang tersebut. Dia menundukkan kepalanya, langkah nya memelan "Rasen tega banget sama gue, hiks" tangis Raveena menyeka air mata nya yang turun dengan kasar mengunakan telapak tangan nya itu.

Raveena tidak peduli, dia tidak akan pulang lagi, terserah dengan Rasen yang akan memarahinya karena tidak memberi kabar kemana dia seperti waktu itu.

Biarkan lah suaminya bermesraan dengan si Rianjeng itu, dia akan membalasnya juga nanti. Yang terpenting dia sekarang ingin menenangkan dirinya dahulu.

Rasen melepaskan pelukannya itu, dia menangkupkan wajahnya Ria "Udah lo nggak usah nangis, abang lo pasti bakalan sedih kalo liat lo nangis" kata Rasen pelan membuat hatinya Ria menghangat.

"K-kamu mau kan, nemenin aku dirumah dulu Rasen? Aku udah nggak punya siapa-siapa lagi sekarang hiks, aku takut dirumah sendiri" kata Ria sesegukan, dia mengulum bibirnya. Ragu setelah mengatakan itu apa Rasen akan mau menemaninya?

"Gue temenin" jawab Rasen membuat Ria membinarkan matanya, cewek ini tersenyum senang karena Rasen mau menerima ajakannya itu

"Makasih Rasen"

"Hm"

Rasen langsung menaiki motor nya itu, dia langsung menyuruh Ria untuk segera naik karena cuaca mendung sekarang pasti akan ada hujan lebat.

Rasen pun bahkan seketika melupakan janjinya yang akan pulang bersama Raveena. Entah bagaimana dengan kabar cewek itu.

Rasen pun langsung menjalankan motor nya pergi meninggalkan area sekola setelah Ria yang sudah duduk di jok bekalang motornya itu.

Raveena mendudukkan dirinya di bangku taman disini, entah dia sekarang berada dimana. Raveena bahkan tidak tahu dia dimana, dia hanya berjalan mengikuti kemana langkah kakinya pergi sampai dia berhenti ditaman sepi ini.

Masih dengan posisi menangis deras, sesegukan dan mengumpati dua sejoli yang berpelukan di parkiran sekolah tadi. Raveena mencabuti bunga-bunga yang ada di samping bangku yang ia duduki untuk melampiaskan emosinya.

Masa bodo dengan larangan mencabut tanaman disini, dia sangat kesal sekali.

"Huaa Rasen kok makin hari, makin tega banget sama gue" tangis Raveena berteriak

"Mati aja sih lo Rianjeng! Cewek gak ada harga diri banget, jadi pelakor orang, hiks"

JDAR!

Raveena terlonjak kaget mendengar suara kilat petir itu yang sangat kuat. Tiba-tiba pun langsung saja ada angin deras yang membuat ikatan rambut nya Raveena terlepas begitu aja.

JDAR!

Lagi dan lagi suara petir itu terdengar, Raveena mendongak kan kepalanya ke atas menatap langit-langit yang sudah gelap.

"Mau hujan" gumam Raveena pelan

Raveena tidak beranjak dari sana, dia memejamkan kedua matanya menimati angin kencang ini. Tidak peduli dengan suara petir itu.

My Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang