MCH

5.5K 216 1
                                    

Aaa makacii buat 1K readers nya ya, jangan lupa vote juga biar rame aja nih cerita.

<Happy reading>

32 • PELUKAN HANGAT

Raveena mengerang di atas kasur, ia merasa sangat kedinginan sekali. Padahal ia sudah memakai selimut yang tebal dan hoddie berlapis.

Diliriknya Rasen yang duduk dimeja belajar dengan tenang. Jarak antara tempat tidur dan Rasen berada tidak terlalu jauh tapi tubuhnya Raveena terasa sangat lemah sekali sekedar untuk menghampiri Rasen.

"Sen... Rasen.." Rasen menolehkan kepalanya ke belakang, dia menghentikan aktivitas nya yang fokus ke layar laptop itu. Dia bangun dan berjalan mendekati Raveena.

"Kenapa? Mau minum?" tanya Rasen, Raveena mengeleng pelan

"Ambilin selimut lagi Sen, gue kedinginan" pinta Raveena di angguki oleh Rasen, Rasen berjalan mendekati lemari.

Dibukanya lemari ini dan ia segera mengambil selimut tebal berwarna hitam yang berada di tumpukan atas.

Ia segera berbalik mendekati Raveena lalu memakaikan selimut ke gadis ini. Raveena masih mengigil kedinginan "M-masih dingin Sen, ada selimut lagi nggak?" tanya Raveena, Rasen mengangguk belakang kepalanya bingung.

Dia melirik ke dalam lemari, tidak ada selimu lagi disana "Nggak ada lagi Veen, kenapa? Lo pucat banget Veen" Rasen mendudukkan dirinya di pinggir kasur.

Dia meletakkan telapak tangan nya di dahi Raveena "Lo demam Veen" ujar Rasen merasa suhu tubuh nya Raveena yang panas

"Dingin Sen" racau Raveena menatap Rasen dengan mata yang sayu, Rasen menatap Raveena khawatir. Dia mengambil hoddie tebalnya yang berada di lemari.

"Duduk dulu Veen, pakek hoddie gue" titah Rasen, Raveena mengeleng "Lesu" ucap Raveena lemah

"Duduk bentar, gue pakein" kata Rasen membantu Raveena untuk duduk, Rasen pun memakaikan hoddienya ke tubuh nya Raveena yang sudah terbalut hoddie gadis itu.

Setelah terpasang Raveena kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur "Masih dingin?" tanya Rasen

Raveena mengangguk "Iya"

Rasen terdiam sejenak, dia kemudian melepas pakaian atasnya itu lalu membaringkan tubuhnya di samping Raveena, masuk ke dalam selinut dan memeluk tubuhnya Raveena itu dari depan. Lantas saja yang dilakukan Rasen sontak membuat Raveena kaget.

"L-lo ngapain Sen?" gugup Raveena begitu Rasen yang bertelanjang dada memeluknya dengan erat

"Gue denger panas tubuh bisa menghangatkan orang lain, gimana? Udah mendingan?" Raveena menunduk, dia merasa malu sekali apalagi dengan posisinya dengan Rasen begitu dekat sekarang.

"Gimana? Kok diem?" merasa tidak ada jawaban apapun, Rasen menunduk. Menatap wajahnya Raveena yang sudah memejamkan matanya dan deru nafas gadis ini pun sudah teratur.

"Udah tidur" gumam Rasen tersenyum kecil, Rasen memeluk Raveena lebih erat dan mengelus-elua puncak kepalanya Raveena.

Maafin gue Veen batin Rasen merasa menyesal karena telah melupakan janji nya dengan gadis itu. Bahkan dia meninggalkan gadis itu terlalu lama diluar sampai dia terkena demam.

🎶

Raveena mengerjapkan kedua bola matanya ketika sinar mentari pagi yang menyilaukan matanya dari arah balkon kamar.

Raveena melirik ke jam yang berada dinakas, tepat pukul 8:16 pagi. Raveena melirik ke samping tidak ada Rasen di sampingnya. Ah iya, ini kan hari kamis dan cowok itu pasti sudah berada di sekolah.

My Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang