MCH

8.4K 268 47
                                    

Serius mau nanya, kalian tau cerita MCH dari mana? Nemu apa kek gimana? Jawab dong:(

60 • BERITA

Maya dan Romi kini sedang duduk di bangku panjang berhadapan dengan seorang gadis yang sedari tadi menunduk takut. Tak berani menatap iris mata kedua orang yang ada dihadapannya ini. Dia Ria, gadis itu telah berhasil ditangkap setelah melakukan aksi gila itu. Dan lusa nanti adalah hari sidangnya Ria.

Jujur saja, Maya amat tak menyangka sekali dengan ulah anak angkatnya ini, dia juga sebenarnya merasa kasihan dengan gadis ini karena terpaksa harus mendekap dipenjara diusia dini. Namun mau bagaimana? Terlalu banyak kasus yang sudah di lakukan oleh Ria.

Mulai dari pencemaran nama baik serta percobaan pembunuhan. Dia harus mempertanggung jawabkan atas apa yang dia perbuat.

Romi bersedekap dada, mata tajamnya menatap gadis itu. Dia menghela nafas nya pelan lalu berucap "Bagaimana Ria? Apa kamu menyesal atas apa yang kamu lakukan hm? Kamu telah mencoba membunuh anak saya dan menipu keluarga saya sehingga membuat keluarga ini hancur, dan sekarang. Anak saya dalam keadaan kritis dirumah sakit, itu akibat kamu yang tak tahu berterima kasih. Sudah untung dikasih keluarga baru, rumah baru, fasilitas yang lebih, juga kasih sayang yang lebih tapi apa balasan kamu buat keluarga ini?" Romi menggelengkan kepalanya, dia merasa tak puas sekali hanya sekedar berucap saja, dia ingin sekali rasanya memukul anak ini jika dia tidak mengingat kalau dia adalah perempuan.

Ria diam, dia memilin ujung bajunya kuat, tak sanggup mendengar semua amarah yang di ucapkan oleh Romi sedari tadi yang terasa amat menusuk hatinya terlebih lagi Maya yang hanya diam saja sambil menatap datar kedirinya.

"R-Ria min-minta maaf" cicitnya akhirnya memberanikan membuka suara.

Romi berdecih, "Meminta maaf? Berucap saja mungkin mudah tapi apa kamu benar-benar tulus meminta maaf?" ucap Romi sinis, dia menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi masih sambil bersedekap dada.

Ria mendongak kan kepalanya, memberanikan diri untuk mematap mereka "Ria beneran minta maaf Pi, Mi, Ria nyesel" ucapnya, entahlah apa itu dia benar-benar menyesal meminta maaf atau tidak.

"Menyesal? Apa kamu benar-benar menyesal Ria?!"

"Sudahlah pi, gak guna marah-marah mulu, mending langsung ke intinya aja" ujar Maya menepuk pundak suaminya itu.

Ria mengernyitkan dahinya bingung "Papi sama Mami mau ngapain?"

Romi mengeluarkan sebuah map yang sedari tadi sudah dia siapkan, dia menaruhnya di meja. Meminta untuk Ria melihat apa itu. Ria yang masih kebingungan lantas saja langsung mengambil map itu dan membuka kertasnya, membaca satu-persatu kata yang tertera disana.

"In-ini maksudnya apa mi pi?"tanya Ria, raut wajah nya begitu langsung pucat pasi setelah melihat isi kertas itu.

"Ya, mulai sekarang kamu bukan lagi anak angkat kami, kami sudah mengurusnya itu. Hubungan kamu dengan keluarga Abraham telah berakhir sekarang Ria, kami tidak mau menampung seorang penghianat di keluarga Abraham seperti kamu" Maya berucap.

Ria menggelengkan kepalanya "Gak, aku gak mau! Mi pi, jangan aku gak mau, gimana aku hidup nantinya? Aku gak mau dikeluarkan dari keluarga Abraham!" tolak Ria tak terima. Dia benar-benar tidak mau, jika dia dikeluarkan bagaimana dia akan hidup saat dia sudah bebas dari hukumannya ini?

"Kami tidak peduli akan penolakan kamu, mulai sekarang berhenti memanggil kami dengan sebutan itu. Kami bukan orang tua kamu lagi, urus hidup kamu sendiri mulai sekarang dan ini adalah pertemuan terakhir kita sebagai keluarga dan di pengadilan juga seterusnya, kita bukan siapa-siapa lagi" ujar Romi membuat Ria meronta tak terima, dia hendak berdiri dan menghampiri Maya dan Romi namun sialnya dua orang polisi datang dan menahannya.

My Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang