MCH

5.2K 229 0
                                    

22 • Pembully

Rasen menatap Raveena yang heboh dilapangan basket bersama anak-anak perempuan kelasnya dan kelas sebelah. Pengambilan nilai tadi telah selesai dan kini mereka bebas untuk melakukan apapun sampai jam pergantian pelajaran berikut nya.

"Ra kok lo curang sih!" ucap Lulu pada Rara

"Curang apanya? Gue main jujur kok"

"Heh jujur dari mana, pas gue mau rebut bola lo malah dorong gue" sewot Lulu

"Udah-udah gak usah ribut mending main lagi deh" lerai Arsya

"Iya kita lanjutin aja mainnya" sambung Raveena

Lulu berdecak kesal "Ck iya iya" bukannya melanjut kan permainan bola basket nya itu tetapi Lulu malah nelempar bola itu ke tim lawan lalu berjalan keluar dari lapangan basket ini.

"Eh Lulu, lo mau kemana?" teriak Raveena memandang punggung Lulu yang sudah menjauh.

Lulu tak menjawab membuat Raveena berdecak kesal, "Veen mau kemana lo?" teriak Dinda saat Raveena juga keluar dari area lapangan

"Gue udahan aja deh capek, mau nyusul Lulu. Bye" Raveena segera berlari menyusul Lulu.

Rasen duduk di bangku kantin sejak sepuluh menit yang lalu bersama Ragel dan Ardan sedangkan Ares pasti nya masih di kelas sebab Ares berbeda kelas juga jurusan dari mereka.

"Sen, gimana hubungan kalian?" tanya Ragel sambil menyerut jus alpukat miliknya itu

Rasen mengangkat sebelah alisnya "Maksud lo?" bingungnya tak paham apa maksudnya Ragel

"Itu lho, rumah tangga lo dengan Raveena"

Rasen mengangguk "Biasa aja" ujarnya seadanya

Ardan menatap Rasen tak percaya "Hidih, gak percaya gue" ujar Ardan memicingkan matanya

"Apanya?"

"Lo udah gerpek-gerpek dia belum" Ardan berucapn santai namun berbeda dengan Ragel san Rasen langsung melotot

"Gilak lo! Coba sehari otak lo waras dikit" maki Ragel

Ardan mencibir "Gue waras lah, kalo gue bahas lo gerpek si Rasen nah itu gue gak waras" bela Ardan langsung mendapatkan pukulan mantap dari Rasen dan Ragel

"Bangsat lo!"

"Eh eh ada neng cantik" goda Ardan saat mendapati Sisil and the geng melawati meja mereka.

Sisil memutar kedua bola matanya malas, dia berjalan acuh saja tak mempedulikan ucapan Ardan bersama ketiga dayang nya itu.

"Eits kok main nyelonong aja sih, mampir sini aja dulu. Kiya ngobrol" Ardan mencegat lengannya Vinka membuat langkah gadis itu terhenti

"Lepas!" sentak Vinka menghempaskan tangan Ardan dari lengannya

"Kok dedek tega banget sih sama mas" ucap Ardan memanyukan bibirnya membuat mereka menatap Ardan jijik

"Ck, minggir Ar" decak Naura mendorong tubuhnya Ardan yang menghalangi jalan mereka itu dengan kasar membuat cowok itu yang tidak siap dengan dorongan Naura langsung terjatuh ke belakang

"Aws" ringis Ardan memegangi pantatnya

"Makanya gak usah ganggu!" sinis Shila. Keempat gadis itu pun langsung saja pergi berlalu menjauh dari sana.

"Makanya lo, nggak usah buaya!" maki Regal pada Ardan

"Ck, mereka tuh beda banget tau nggak, masa nolak gue mulu. Padahal gue kan ganteng" pede Ardan menyugar rambut nya itu sambil mrmasang raut wajah songong

My Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang