2|| ALDI ALFARO MELVIANO

87 4 0
                                    

ANALDI STORY 🌻

2|| ALDI ALFARO MELVIANO

Dia singgah dan sungguh.” Ana Agatha

“Hai kenalin gw Cika Camelya.”  Ujar Cika memperkenalkan diri. “Nah ini Distra Auddy.”  Lanjut Cika membuat Distra tersenyum singkat kepada Ana. “Hai gw Ana.”  Balas Ana masih canggung.

“Ah elah ga usah canggung napa.”  Cika merangkul bahu Ana dan Ana merasakan nyaman tentunya. “Hai Ana gw Fani.”  Fani bendahara kelas. “Gw angel”. Sahut Angel sektretaris kelas. “Itu Fahmi ketua kelas kita.” Fani menunjuk Fahmi .

“Kalian kembar???”  Tanya Ana. “Engga enak aja.” Balas Fani. “Kita duluan ya disuruh ke ruang guru babay.”  Fani bersama angel. “Kantin kuy.” Cika membuat Ana dan Distra mengangguk.

Mereka bertiga berjalan beriringan membuat semuanya menatap,di kantin di jam jam istirahat sangat ramai bak pasar apalagi pas komplotannya NBC datang membuat gaduh seisi kantin. “Rame Banget ya.”  Ujar Ana sedikit tinggi nadanya. “Biasa ada komplotan si Aldi.” Balas Cika santai.

“Aldi???” Ana binggung. “Ck masa Lo ga tau Aldi Alfaro melviano ketua NBC badboy ,famous, anak futsal, Mayan ganteng dah lah semuanya dia borong.” Cika malas, Ana mengangguk dan melihat ke arah meja pojok yang sepi tak ada satupun yang duduk disana. “Meja pojok kenapa kok ga ada yang dudukin berhantu ya???” Tanya Ana polos .

“Ia berhantu makanya ga di dudukin ga berani sekali duduk nyawa jadi taruhannya.”  Balas Cika berkata sesuai fakta, NBC datang melewati meja mereka membuat Ana seketika membulat matanya. “Itukan cowo yang ngodain gw waktu malem bukan???” Ana kepada dirinya sendiri.

“Hai Cika.”  Sapa Reza duduk di samping Cika. “Btw kalian mau pesen apa???” Tanya Cika tak menghiraukan ucapan Reza. “Bakso aja sama es teh manis.” Ujar Distra. “Lo Ana???” Tanya Cika membuat Ana melihat ke arah Cika. “Emm samain aja.”  Balas Ana.

“Oke.”  Cika langsung beranjak mengantri. “Neng tunggu Abang.”  Reza bucinan Cika. “Bucin banget.” Ujar Aldi setiap hari melihat Reza bucin kepada Cika. “Ah elah bos tar juga Lo kaya gitu.” Sahut Panjul membuat Ale mengangguk lalu melihat ke arah depan meja.

“Ehhh Jul Jul itu bukannya cewe yang Lo godain waktu kemaren malam itu bukan???”  Tanya Ale menepuk nepuk bahu Panjul, dirinya melihat dan benar saja dirinya tidak ingat. “Cewe mana bro gw ga inget banyak banget nih cewe di otak gw.”  Balas Panjul sungguh jiwa fakboy nya belum hilang.

“Ck kuntul emang nih anak pas malem waktu kita lagi di jalan inget ga???” Tanya Ale membuat ingatan Panjul kembali. “Ah kok gw baru tau ya gosip baru nih.” Panjul membuka hpnya dan langsung bergosip ria dengan Ultras Dhaja.

“Cakep bos kaga mau???” Tanya Ale namun kini Aldi tak membalas pertanyaan Ale, ia melihat ke arah Ana yang tengah bermain hp. “Aldi nih coklat buat kamu.” Ujar Perempuan itu dengan berani datang ke kubu NBC. “Buat gw???” Tanya Aldi membuat perempuan itu mengangguk. “Mending Lo buang aja gw ga butuh coklat murahan sama kaya orangnya.” Balas Aldi naif .

Aldi Alfaro melviano ketua NBC badboy, famous, anak Sultan, anak Futsal, tampan di atas rata rata dengan tatanan rambut yang rapih seragam  di keluarkan dan kancing yang tak di kancingkan terlihat kaus hitam milik Aldi.

“Naif Banget tuh cowo.” Ujar Ana tak suka pada cowo yang bernama Aldi dan tak termasuk jajaran kriteria nya. “Dah biasa gw liat yang begituan.” Cika datang bersama dengan adek kelas yang membawa bakso milik mereka bertiga. “Makasih De.” Ujar Cika membuat adek kelas itu mengangguk dan langsung pergi.

Ana memakan baksonya dengan santai hingga bel masuk berbunyi semuanya masuk kedalam kelasnya, Ana duduk di bangkunya dan melihat ke arah belakang kosong tidak ada yang duduk seingat Ana si Aldi Aldi itu yang duduk di belakangnya, hingga bel pulang pun Aldi tak ada di kelasnya berarti dirinya membolos dari jam sehabis istirahat sampai jam pulang, Ana keluar kelas saat kelas sudah kosong hanya menyisakan Ana, Cika, dan Distra.

5 menit kemudian mereka langsung memutuskan untuk pulang. “Pulang sama siapa???” Tanya Cika membuat Ana menaikan bahunya berati tidak tahu. “Naik angkutan mungkin.” Balas Ana pasalnya ia mendapat kan pesan dari Abang bahwa dirinya ada kerja kelompok.

Di lapangan Aldi dan semua anak Futsal tengah ekskul, Ana berjalan melewati lapangan membuat Aldi menghentikan aktivitas nya melihat Ana berjalan lalu tersenyum tipis. “Cakep.” Ujar Aldi pelan  dan seketika bola terkena kepalanya membuat semuanya menahan tawanya kecuali ketiga perempuan itu. “Anjing siapa yang nendang bola kena gw.” Aldi mengamuk tidak sakit tapi malunya itu loh.

“Lo pulang sama kita aja gw pengen main ke rumah lo.” Ujar Cika membuat Ana mengangguk, sedangkan di lapangan masih aksi kejar kejaran antara Aldi dan Reza. “Ampun bos ga sengaja abisnya Lo bengong sih.”  Ujar Reza berlari. “Awas Lo Reza.”  Aldi mengamuk.

***

“Bu es teh manis hiji.” Pesan Reza duduk di kursi kayu panjang. Kini mereka tengah di Warung Ibu yang posisinya tepat berada di belakang sekolah mereka itulah tempat andalan anak NBC sampai sekarang dari generasi generasi sebelumnya, Warung Ibu biasa di panggil WarBu ibu ibu berusia sekitaran 40 tahunan.

“Ahh seger.” Panjul dengan sengaja menyeruput es jeruknya dengan lebay. “Le Ale”. Ujar Reza membuat Ale yang tengah bermain game melihat ke arah Reza. “Oyyy naon???” Tanya Ale.

“Kapan boga kabogoh???” Tanya Reza seolah menyindir halus Aldi. “Lo nyindir gw.” Sahut Aldi membuat Reza terkekeh. “Padahal ya Lo tuh ganteng, anak Sultan.” Reza seolah ingin Aldi punya pacar. “Gw belum minat punya pacar.” Balas Aldi santai.

“Dah lah biarin tar kalo si Aldi kaya gw kan gw ada sainganya.” Sahut Panjul membuat semuanya tak mengerti ucapannya. “Maksud Lo???” Tanya Reza bingung. “Tar kalo si Aldi udah nyobain pacaran pasti dia jadi fakboy.” Panjul takut tersaingi.

“Kayaknya si Aldi kaga bakalan jadi Fakboy deh.” Terawang Ale menatap wajah Aldi. “Heh jadi pada ngomongin gw sih.” Aldi merasa risih ditatap semua anak inti NBC.

Malamnya anak NBC kembali berulah mereka kembali tawuran dengan Pemburu geng motor Bandung hingga warga membubarkan mereka, sedangkan di tempat berbeda Ana kembali ke minimarket karna waktu malam kemarin Ana hanya membeli tepung dan mentega, Ana masuk ke minimarket dan langsung membeli apa yang disuruh mamahnya dibeli.

Hanya butuh 15 menit saja Ana berbelanja ia berjalan untungnya jalanan lumayan ramai. “Semoga aja engga ada yang godain gw lagi.” Doa  Ana, sampai di gang kompleks Ana bernapas lega dirinya berjalan santai namun secara tiba tiba ada tangan yang memegang tangannya. “Heh siapa Lo.” Ujar Ana berbalik badan.

Namun seseorang itu langsung membekap mulut Ana membawanya ke semak semak. “Sspdndjo lo.” Ujar Ana tak jelas karna mulutnya di bekap, seseorang itu menatap Ana namun tak terlihat wajahnya karna memakai helm full face dan kacanya pun hitam, laki laki itu membuka kacanya sekilas Ana ingat orang itu. “Stsss jangan berisik.” Ujar laki laki itu melihat situasi.

Dirasa aman ia melepaskan bekapan dan langsung keluar dari tempat persembunyian. “Siapa sih Lo???” Tanya Ana membuat orang itu membuka helmnya menampilkan mukanya. “Oh jadi Elo.”  Ana langsung memberikan pukulan di perut Aldi.

Yap orang itu adalah Aldi dirinya di kejar kejar polisi dan warga sampai di sini. “Udah woy sakit tau.” Aldi mengaduh bukan karna pukulan Ana yang kencang tapi waktu tadi dirinya juga di pukul di tempat yang sama, ia memegangi perutnya dan berjongkok. “Aduh Lo kenapa???”  Tanya Ana.

“Sakit perut gua pake nanya lagi.”  Aldi tersulut emosi. “Biasa dong kang naif pitam.” Ana agak kesal lalu membantu Aldi berdiri. “Muka Lo kenapa bonyok gitu? Di keroyok???” Tanya Ana membuat Aldi menganggukkan. “Yaudah Lo ikut gw ke rumah.”  Ana membawa Aldi ke rumahnya.

Aldi mengikuti Ana berada di belakanganya karna dia belum tahu rumah anak baru ini.

Part 2

Follow akun Ig: Loll_a124

ANALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang