ANALDI

53|| MENGINJAK MASA DEPAN

ANALDI STORY 🌻

53|| MENGINJAK MASA DEPAN

"Sudah hal yang lumrah kalo kita dah lulus SMA pilihan ada dua kuliah atau kerja." Reza Arkana

Aldi kini sudah sangat jarang kumpul di WarBu meskipun jabatannya masih sebagai ketua namun Aldi disibukan dengan belajar belajar dan belajar apalagi dirinya sebentar lagi menghadapi ujian sekolah sudah mulai berfokus menata masa depan, kini mereka berlima tengah berada di perpustakaan dengan buku buku yang menumpuk di meja depan mereka.

Dengan Aldi, Reza, Daffa, Ale dan Panjul tengah berfokus membaca buku, dengan headset yang menempel di telinga Panjul satu sambil fokus membaca buku stay cool. "Gw kira nginjek apa, ternyata nginjek dewasa." Ujar Ale agak berbisik. "Takut tambah dewasa." Reza mendramatis keadaan. "Panjul stay cool banget." Goda Ale melihat Panjul yang duduk sembari baca tak lupa headset yang menempel di telinga.

"Biasa ada adek kelas." Bisik Reza membuat Ale tertawa sangat pelan. "Fokus banget bos." Ucap Reza menggoda Aldi. "Gw mau memperbaiki nilai ya meskipun nilai semester 1 sampe 5 ancur tapi setidaknya US ini ga anjlok banget." Balas Aldi. "Gw pas KKM aja bangga 75." Ucap Ale bangga dengan nilai rata rata rapotnya.

"76 nyimak." Reza dengan menutup mulutnya. "Lo berapa Di???" Tanya Ale menatap Aldi. "Semester 1 sampe 4 sih 80 tapi pas semester 5 naek nyampe 88." Balas Aldi membuat Reza, Ale kaget. "Anjir Lo pinter sendiri sendiri." Ucap Ale. "Perasaan Lo sering bolos bareng gw kok nilai Lo bisa gede sih." Reza agak iri membuat Aldi tertawa pelan. "Gini gini juga gw sering ngerjain tugas." Balas Aldi agak sombong.

"Daffa nih nilainya ningkat terus dari semester 1 sampe 5." Ucap Aldi sambil menepuk pundak Daffa. "Berapa si Daffa???" Tanya Ale kepo. "Semester 1 dia dapet 90 semester 2 93 semester 3 94 semester 4 95 semester 5 bukan maen 98 cok." Ucap Aldi membuat semuanya membulatkan matanya. "Gila babang Daffa." Ucap Ale takjub.

"Dia juga dapet undangan dari universitas bareng si Ana." Ucap Aldi membuat teman temannya kaget. "Lo pinter sendiri sendiri Daff ga ajak ajak." Reza sangat iri baru tau nilai Daffa sebesar ini ya emang Daffa pintar diatas rata rata cuman tidak pernah terpikirkan nyampe dapat 98. "Wah Aldi LDR dong Ama Ana nanti." Goda Ale. "Dia dapet undangan dari ITB deket sama sama bandung." Balas Aldi santai sambil menyenderkan tubuhnya di kursi.

"Kalian tar kuliah mau ngambil jurusan apa???" Tanya Ale. "Jurusan tataboga." Balas Panjul membuat semuanya menatapnya dengan aneh.

***

Di dalam perumahan, Ale tengah berjalan jalan santai menggunakan motor kesayangannya namun ada seseorang yang membuatnya memberhentikan motornya di depan orang yang itu. "Fani ngapain Lo disini???" Tanya Ale melihat Fani di depan gerbang rumah entah rumah siapa.

Fani menyiritkan keningnya sembari menatap Ale aneh. "Ini rumah gw." Balas Fani membuat Ale melongo tak percaya. "Kok kita satu kompleks dan gw ga tau itu???" Ale tak percaya, Fani hanya mengangguk kedua bahunya. "Gw sih udah tau kalo Lo satu kompleks ama gw." Balas Fani membuat Ale tak percaya.

"FANI." Teriak seseorang laki laki dari dalam dengan suara yang tegas, membuat Fani membalik melihat siapa orang yang memanggil begitu juga Ale menengok meskipun hanya kepalanya melihat kearah dalam. "Iya yah." Balas Fani ternyata ayahnya. "Gw masuk dulu." Pamit Fani masuk tak lupa menutup gerbangnya.

Ale menyalakan mesinya lalu pergi dari rumah Fani, Ale memutuskan untuk pulang kerumahnya karna dirinya tak tau mau kemana lagi, saat Ale memakirkan motornya di garasi Ale melihat kakaknya yang tengah berkutat dengan laptopnya. "Ngerjain apa bang???" Tanya Ale duduk di bangku disamping kakaknya.

"Tugas kuliah." Balas Mahija singkat, sifat Mahija sangat bertolak belakang dengan Ale, meskipun mereka adik kakak tapi kebiasaan maupun hobi mereka berbeda, sejujurnya Mahija ogah masuk NBC pada waktu SMA dulu tapi dirinya tak enak menolak keinginan Kevin untuk bergabung di NBC.