33|| RINTIK HUJAN

16 2 0
                                    

ANALDI STORY 🌻

33|| RINTIK HUJAN

“Kamu yang jatuh berkali-kali tapi tidak pernah menyesal tuk datang kembali.” AnaAgahtha

Viona sama sekali tidak memperhatikan buku tapi memperhatikan wajah Aldi yang semakin lama semakin subhanallah, Aldi menyadari itu dirinya langsung merangkul bahu Ana menyadari bahunya di rangkul Ana langsung menyender kepalanya kepada bahu Aldi.

“Pusing ya???” Tanya Aldi membuat Ana mengangguk lalu jari Aldi memijat mijat kening Ana membuat Viona merasakan panas di hatinya. “Kayaknya udah bel gw pergi dulu ya.” Viona pergi membuat Ana menyudahi dramanya. “Kenapa udahan???” Tanya Aldi. “Sekolah.” Balas  Ana, Aldi mengangguk. “Udah selesai???” Tanya Aldi, Ana menggeleng.

“Nanti aja pulang sekolah lanjut lagi.” Tawar Aldi membuat Ana mengangguk kelamaan di depan layar laptop membuat mata Ana lelah, Ana menutup laptopnya lalu langsung pergi bersama Aldi.

Untungnya di jalan ketemu Aksa membuat Ana langsung memberikan laptop. “Nih thanks ya.” Ucap Ana membuat Aksa mengangguk kempot di pipinya terlihat. “Cih kekurangan sperma tuh.” Ujar Aldi saat melihat kempot Aksa, Ana menyenggol sikut Aldi lalu tersenyum kearah Aksa. “Gw pergi dulu ya.” Pamit Ana menarik Aldi Pergi.

Aldi pergi ke tempat rahasia sedangkan Ana pergi ke kelas, angin mulai berhembus membuat suasana sejuk terasa dan awan berubah menjadi mendung seketika hujan datang membuat Ana langsung langsung berlari kearah kelasnya. “Ana Lo kemana aja? Ayo pulang.” Ujar Cika membuat Ana bingung.

“Iya kita di pulangin gurunya lagi rapat.” Cika meluruskan membuat Ana langsung membereskan buku-bukunya. “Tapi kan ujan.” Ucap Ana. “Woy cepetan keluar kelas mau gw pel.” Ujar Petugas piket membuat semuanya keluar.

Di depan kelas semua murid berdiri ada yang menerobos air hujan, ada yang di jemput dan ada juga yang membawa payung, tapi kebanyakan menunggu hujan reda, dari gerbang terlihat Aldi yang memakai payung lalu berjalan kearah kelas. “Ayo pulang.” Ujar Aldi membuat semuanya melongo, ada yang baper, Ana mengangguk tak lupa Ana merasakan pipinya yang panas. “Blusing .” Ujar Aldi membuat Ana melotot lalu mencubit pinggang Aldi.

Sepayung berdua bagi sebagian orang itu romantis tapi nyatanya tidak tempatnya terlalu sempit untuk berdua, mereka berada di depan gerbang dan Aksa datang membawa paper bag. “Ana ini buat Lo dari gw.” Ucap Aksa memberikan paper bag kepada Ana, Ana menerimanya.

“Makasih ya.” Balas Ana lalu Aksa mengangguk dan pergi Aldi langsung merampasnya dan membuangnya begitu saja ke jalan tiba tiba motor melintas dan melindas paper bag itu hancur, coklat mengalir berarti Aksa memberi Ana coklat.

“Kamu itu kenapa sih???” Tanya Ana namun Aldi diam. “Hargai Napa sedikit pemberian orang.” Kini Ana menjadi marah. “Aku ga suka ya kamu kaya begitu.” Ana lalu pergi tidak memakai payung membuat Aldi mengejarnya. “Pake payung.” Aldi memberikan payung namun Ana tak menghiraukan nya.

Aldi menarik tangan Ana lalu memberikan gagang payung kepada Ana. “Ayo pulang.” Ujar Aldi namun Ana diam. “Aku pulang sendiri .” Balas Ana pergi meninggalkan Aldi, namun Aldi tak mengejar lagi biarkan Aldi pergi ke WarBu dengan baju basah kuyup. “Makan mie bos.” Tawar Panjul membuat Aldi mengangguk. “MKKB.” Ujar Reza saat datang membawa teh manis sambil menggeleng geleng.

“Ganti gih tar masuk angin loh.” Ucap Ale namun Aldi tidak memperdulikan nya. “Salah ga sih kalo kita cemburu???” Tanya Aldi membuat WarBu hening dan melihat kearah dirinya. “Wajar.” Balas Reza mengangguk. “Terus kenapa gw ga wajar.” Ucap Aldi membuat semua bingung. “Dah tak lama nih dah.” Reza menatap aneh Aldi.

ANALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang