41|| PERTAMA KALI

22 1 0
                                    

ANALDI STORY 🌻

41|| PERTAMA KALI

“Goda saja dia semampu kamu jika dia tergoda berarti dia sudah gila.” Ana Agatha

Hanya tiga hari Aldi sudah diperbolehkan pulang karna emang Aldi yang notabenenya adalah ketua NBC merasa tidak enak karena berlama lama absen, dan akhirnya dirinya diperbolehkan pulang.

Aldi sudah bisa mulai belajar awalnya mamahnya ingin mengantarkan Aldi namun Aldi menolaknya karna dirinya mendapatkan pesan dari Ana bahwa akan di jemput nya.

Aldi keluar gerbang saat mendengar suara Ana memanggil, Aldi membuat gerbang menampilkan Ana dengan membawa motor matic. “Aldii pagi.” Sapa Ana dengan senyumnya. “Aku udah punya SIM dong.” Ana dengan sombongnya melihatkan SIM miliknya.

“Baru SIM C aja bangga liat SIM aku.” Aldi mengeluarkan SIM A, SIM B dan SIM C nya lengkap sudah, Ana cemberut baru saja dirinya ingin pamer karna baru saja SIM dan KTP nya jadi.

“Ayo.” Ucap Ana membuat Aldi mengangguk lalu memasang helmnya walaupun cuman satu tangan tapi Aldi bisa karna tangan yang satunya tengah masa pemulihan yang lumayan lama.

Aldi naik motor Ana lalu Ana langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang, dengan selamat mereka sampai di parkiran sekolah banyak pasang mata yang melihat mereka. “Jangan bolos.” Ujar Ana membuat Aldi mengangguk.

Mereka berjalan berdua ke kelas banyak sekali tatapan tatapan yang rindu melihat Aldi, Ana masuk diikuti Aldi mereka duduk di tempat masing masing dan untuk kali ini Aldi tidak membolos karna otaknya ingin diasah untuk ujian sekolah nanti.

“Gw nyariin Lo kirain gw Lo ga sekolah soalnya motor Lo ga ada di parkiran.” Ujar Reza duduk di bangkunya yaitu sebelah dengan Aldi ya walaupun di pisah oleh barisan. “Gw sama si Ana.” Balas Aldi membuat Reza mengangguk.

Guru datang dan langsung memberikan materi. “Sampai sini paham???” Tanya Bu Ika guru kimia namun tidak ada yang menjawab, Bu Ika menulis soal di papan tulis. “Ya bisa silahkan maju, ayo gapapa salah juga.” Ucap Bu Ika.

“Ana???” Tanya Bu Ika namun Ana menggeleng. “Daffa? Distra? Erlin???” Tanya Bu Ika namun ketiganya tidak menjawab. “Cika???” Tanya Bu Ika namun Cika hanya menyengir. “Oke siapa aja yang bisa boleh istirahat ya walaupun waktunya masih lama.” Ucap Bu Ika membuat seisi kelas rusuh.

“Ana maju Lo kan pinter.” Ucap Cika namun Ana menggeleng karna ya memang susah. “Gw bisa kalo gw pinter mah.” Ujar Reza rusuh. “Distra Lo, ga mau istirahat.” Ucap Cika namun tak di gubris oleh Distra.

Namun tanpa ada aba aba Aldi berdiri dan langsung berjalan kearah depan mengambil spidol dan langsung menjawab soal yang Bu Ika kasih dengan gampangnya, semuanya diam tak bersuara dengan tatapan tak percaya.

Seorang bad boy bisa menjawab soal kimia yang lumayan susah, bahkan Bu Ika menatap dengan raut wajah kaget, jawaban Aldi sungguh diluar dugaan Aldi mampu menjawab dengan benar. “Iya benar.” Ucap Bu Ika membuat seisi kelas bersorak gembira. “AAAA akhirnya.” Reza dengan bangga.

Bu Ika terduduk lemas kakinya tidak bisa menopang berat tubuhnya Cika menatap Aldi tak percaya bahkan Ana pun sampai tidak berkedip, definisi nakal boleh bego jangan. “Huhuyyyy.” Anak laki laki bersorak kepada Aldi.

“Kita bisa istirahat kan Bu???” Tanya Aldi membuat Bu Ika mengangguk, semua keluar tak lupa bersorak kemenangan, Ana menatap takjub. “Ana ayo istirahat.” Ucap Cika membuat Ana mengangguk, mereka keluar dan langsung pergi ke kantin.

Ana duduk bersama Cika dan Distra namun tiba tiba saja Aksa duduk di samping Ana. “Hai.” Sapa Aksa dan ketiga perempuan itu tersenyum canggung. “Lo mau pesen apa? Biar gw pesennin.” Aksa entah mengapa membuat Ana merasa risih.

ANALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang