11|| MASANYA AKAN TIBA

21 4 0
                                    

ANALDI STORY 🌻

11|| MASANYA AKAN TIBA

Fokus ke satu titik dimana titik itu bisa merubah Lo sedikit demi sedikit.Aldi Alfaro

Hari ini adalah hari kedua misi mereka untuk menyelesaikan masalah Ana, tidak segampang membalikan telapak tangan bahkan mereka kini mentok di seseorang yang telah membayar Nesta, dan kini mereka tengah berkumpul di WarBu duduk duduk sambil melamun. “Kalo begini Mulu kaga bakalan selesai kali.” Ucap Cika membuat semuanya mengembuskan napasnya.

“Ya mau gimana lagi susah cari barang buktinya.” Balas Reza.

Aldi mengembuskan napasnya lalu menghadap langit langit WarBu cukup panas walau WarBu di lindungi oleh genteng bukan asbes. “Udahlah gapapa kali ga usah bantuin gw.” Ujar Ana membuat semuanya langsung menatap Ana. “Ga kita tetep bantuin Lo kita kan cees.” Cika kekeh membuat semuanya mengangguk.

Malamnya Aldi datang ke rumah Ana karna alimbi Aldi saja ingin ke rumah Ana, pintu di ketuk tak lama dibuka oleh seseorang yang tengah meminum jamu menstruasi dengan santainya, belum engeh siapa yang datang ke rumah. “Hai.” Sapa Aldi membuat orang itu dengan cepat cepat menyembunyi kan minumannya di belakang. “Nga ngapain Lo kesini???” Tanya Ana dengan cool bersandar di pintu agar menutupi malunya.

“Ya main aja emang ga boleh.” Balas Aldi duduk di kursi luar, diikuti Ana. “Tergantung.” Ujar Ana ikut duduk di kursi sebelah. “Tergantung apa???” Tanya Aldi.

“Lo bawa makanan ga???” Tanya Ana benar benar lapar mamahnya pergi bersama papahnya, pembantu nya pulang kampung dan kakaknya ga ada guna, sedangkan Ana sedang badmood untuk masak, ah dah lah.

“Nih martabak untung gw kesini coba kalo engga udah mati lo.” Aldi memberikan sebox martabak ketan coklat. “Nah gitu dong berguna ga kaya Abang gw.” Balas Ana memakan sepotong martabak.

“Lo sering minum jamu menstruasi???” Tanya Aldi membuat Ana menghentikan makannya lalu menggeleng. “Nyobain aja baru tau rasanya sama es jeruk.” Balas Ana mencoba coba.

“Hah gw dah duga Lo itu di sekolah tuh sok jaim,sok bijak nah kalo udah di kandang bobrok juga kan lo.” Aldi tak mau kalah. “Dasar kadal berjubah koala.” Aldi tak mau kalah.

“Diem deh Lo jangan banyak bacot gw lagi datang bulan nih ga tau cewe kalo mens ya.” Balas Ana malas berdebat dengan si bunglon ini.

“Ga tau mana coba liatin jurus cewe mens.” Aldi dengan sengaja dirinya tak tau cewe mens galaknya gimana kan Aldi ga punya pacar.

“Oke kalo Lo mau liat, gw liatin.” Ana berjalan ke arah Aldi lalu menyumpal mulut Aldi dengan martabak tak hanya satu bahkan lima potong martabak. “Hah masih mau liat lagi, oke gw liatin.” Ujar Ana mengambil botol jamu mens lalu mencekok Aldi dengan air  jamu itu.

Aldi cepat cepat berjalan ke arah depan lalu memuntahkan semua isi martabak dan air jamu yang Ana cekok kepada dirinya, Aldi tak menyangka cewe mens itu lebih sensi dibandingkan semuanya mahluk yang ada di bumi. “Gw bukan kadal berjubah koala tapi gw singa berjubah kupu kupu indah tapi menerkam, HA HA HA.” Ana tertawa bak peran antagonis di cerita.

“Gila tau ga Lo tuh.” Ujar Aldi membuat Ana mendekat ke arahnya. “Apa Lo bilang???” Tanya Ana sangat kesal pada si bunglon peliharaan nya ini. “Engga engga bukan apa apa.” Balas Aldi ga mau kena batu dari marahnya cewe singa ini.

Aldi kembali duduk sedangkan Ana langsung masuk lalu mengambil tissue untuk membersihkan bekas makanan yang tercecer di meja. “Udah tau siapa yang bikin Lo punya masalah???” Tanya Aldi membuat Ana menggeleng.

ANALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang