15|| BELUM SELESAI

19 2 0
                                    

ANALDI STORY 🌻

15|| BELUM SELESAI

“Sering dikira kembar padahal engga ada punya ikatan darah, selalu dekat sedekat nadi, itulah sahabat.” Reza Arkana

Aldi datang ke rumah Reza terlebih dahulu saat berada di depan gerbang para bodyguard membukakan gerbang, karna mereka sudah kenal dengan Aldi, Aldi memarkirkan motornya di garasi lalu melihat rumah Reza yang sangat ramai oleh para bodyguard dan pelayan jangan salah Reza adalah anak kedua dari dua bersaudara, Reza sangat dimanja oleh semua anggota keluarganya, ayahnya pengusaha batu bara dan pemegang perusahaan, sebelas dua belas dengan ayahnya Aldi, Aldi turun dari motor lalu berjalan ke pintu rumah Reza membuat para bodyguard dan pelayan yang ada disana tertunduk.

Aldi seperti raja di serial princess, Aldi masuk memang pintu sudah dibuka disana cuman ada Tante Nita yang tengah duduk santai. “Assalamualikum Tante.” Salam Aldi membuat Nita melihat kearah pintu. “Waalaikumsalam eh Aldi sini duduk.” Balas Nita sangat kenal dengan Aldi ini soalnya Aldi adalah teman Reza waktu kecil, bahkan Nita sudah menganggap Aldi sebagai anaknya, Aldi mendekat. “Tan Reza nya mana???” Tanya Aldi. “Di kamar baru aja dia pulang.” Balas Nita membuat Aldi binggung. “Reza baru pulang Tante? Abis darimana dia???” Tanya Aldi. “Lho bukannya sama kamu main???” Tanya Nita membuat Aldi menggeleng.

“Yaudah Tante Aldi ke atas dulu ya.” Ujar Aldi langsung berlari ke arah kamar Reza, saat berada di kamar Reza Aldi langsung membuka pin karna sidik jari hanya Reza yang bisa, pintu kini tak dikunci membuat Aldi membuka pintu dan disana ada Reza yang tengah bermain gitar di bawah kasur. “Reza.” Aldi membuat Reza melihat kearah pintu. “Eh Aldi.” Balas Reza kurang bersemangat. “Kenapa Lo???” Tanya Aldi mendekat lalu duduk di samping Reza. “Gw mau cerita sama lo.” Ujar Reza membuat Aldi mengangguk tapi saat hendak bercerita pintu kembali terbuka dan datanglah tiga orang lagi.

“Weh bang Reza kenapa nih???” Tanya Panjul mendekat lalu duduk disamping Reza. “Gw di—.” Reza menggantungkan ucapannya lalu melanjutkan. “Astagfirullah Reza yang bener Lo???” Tanya Panjul membuat Reza mengangguk. “Widih Lo bentar lagi.” Goda Ale membuat Aldi langsung menggeplaknya. “Kenapa ga bang Ken aja???” Tanya Aldi. “Dianya kabur, ya emang harusnya dia bukan gw lah jadi gw yang kena imbasnya Abang sialan emang.” Balas Reza kesal kepada abangnya ini.

Kevin Sagara Taupik yang biasanya dipanggil Kevin  atau lebih akrabnya Bang Ken, anak pertama dari dua bersaudara lebih jelasnya kakaknya Reza, dulu sama seperti Reza Abang Ken adalah ketua NBC angkatan 7 harusnya Reza yang jadi ketua NBC tapi Reza lebih memilih jadi wakil saja, Abang Ken pencinta Voli, dulu Abang Ken selalu menyumbang piala ke SMA DHAJA berkat kelihaiannya itu, berbeda dengan Reza, Reza lebih menyukai bermain bola dibandingkan Voli, orang tua mereka mendukung.

Reza mengacak acak rambutnya prustasi dengan keputusan orang tuanya apalagi kakeknya biang keladi nya. “Udah lah Za jangan dipikirin.” Aldi mengusap usap punggung Reza. “Eh liat liat cecan lagi di mall.” Panjul memperlihatkan Ana, Cika dan Distra tengah berboomerang di kaca mall biasa kelakuan betina. “Anjas banyak duit abis open bo mereka.” Ale membuat Aldi langsung menatap sinis Ale, sedangkan Ale senyam senyum tak jelas. “Yang si Silvi Silvi itu masih di lanjut kan???” Tanya Reza membuat Aldi mengangguk. “Ini teh ga ada minum apa, meni seret yeh tenggorokan.” Panjul mengode membuat Reza berdiri lalu berjalan keluar disana ada 2 bodyguard tengah berjaga. “Bawain gw minum 5 es jeruk aja sama cemilannya.” Ujar Reza membuat kedua bodyguard itu mengangguk, Reza kembali masuk kedalam kamarnya. “Anak sultan.” Ujar Panjul.

***

Paginya menjemput membuat Ana bangun lebih awal karna hari ini adalah hari Senin begitu juga Aldi, dirinya bisa dikatakan sudah pensiun jadi nakal karna semua Bad boy DHAJA yang sudah kelas 12 diberikan surat perjanjian antara mereka dan guru Bk, dimana mereka tidak di perbolehkan mengikuti apapun kegiatan yang bersikap negatif di luar sekolah ya ibaratnya tawuran dan selebihnya, kalo mereka melanggar sangsi  tak main main tak akan mengikuti Ujian sekolah ya otomatis mereka tidak naik kelas, tapi masih banyak anak kelas 12 yang masih tawuran anehnya guru guru tidak tau.

Ana pergi lebih awal yaitu pukul 6 pagi itu terlalu pagi bukan bagi seorang siswa bahkan tukang sapu sekolah saja masih belum selesai membersihkan lingkungan sekolah. “Ma Ana pergi sekolah dulu ya.” Pamit Ana. “Pagi banget.” Ujar Dara melihat ke arah jendela masih terlihat gelap. “Ah kan sekarang hari Senin lagian kalo siang bakalan agak macet soalnya kan hari senin.” Balas Ana membuat Dara tersenyum. “Yaudah nih bekal sarapan kamu sama minumnya.” Dara memberikan kepada Ana membuat Ana menerimanya. “Makasih mah. Oh ia Ana mau bawa mobil ya.” Ana membuat Dara mengangguk. “Yaudah bawa gih, nih kuncinya.” Dara memberikan kunci mobil kepada Ana membuat Ana menerimanya dengan senang hati.

“Asslamulaikum.” Salam Ana pergi ke depan. Di tempat yang berbeda Aldi baru saja selesai mandi ia langsung memakai seragamnya lalu turun ke bawah. “Pagi dunia tipu tipu.” Sapa Aldi duduk kursi meja makan disana sudah di hidangkan nasi goreng buatan pembantunya, Aldi langsung menyantap nasi goreng itu dan ayah nya datang langsung duduk. “Tumben anak ayah udah bangun.” Ujar Faro membuat Aldi mengendus. “Bangun siang dibilang males giliran bangun pagi dikatain tumben gimana sih ayah ini.” Sahut Fina. “Biasalah.” Balas Aldi langsung mengambil tasnya. “Lho udah mau berangkat aja.” Faro saat Aldi memakai jaket NBC nya. “Lah iya Yah kan mau upacara.” Balas Aldi hendak mendekat ke Faro membalikan telapak tangannya. “Kirain mau salim.” Ujar Faro mengambil hpnya. “Apa sih Yah Aldi kan minta duit kenapa Ayah main hp???” Tanya Aldi kesal. “Ayah transfer aja ya.” Balas Faro. “Yah emang di kantin ada alat bayar non tunai apa? Ngaco si Ayah teh.” Balas Aldi.

“Yaudah nih.” Faro mengambil dompet nya mengeluarkan uang 2 ratus. “Cukup???” Tanya Faro membuat Aldi mengangguk lalu mengambil uangnya. “Kamu abis gajian bukan???” Tanya Faro membuat Aldi menggaruk belakang kepalanya. “Kan abis gajian masa minta ke Ayah sih, duitnya kemanain.” Lanjut Faro. “Aldi tabung Yah buat Aldi nikah.” Balas Aldi menyimpan duit di dompetnya, dan langsung menyalimi kedua tangan orang tuanya, lalu pergi. “Assalamualaikum.” Aldi membuat Faro dan Fina membalas. “Waalaikumsalam.” Balas Faro dan Fina bebarengan, lalu Fina mendekat ke Faro. “Mamah ga dikasih???” Tanya Fina. “Kan udah tadi malem di transfer.” Balas Faro membuat Fina mengendus membuat pembantunya terkekeh, Fina hendak berbalik namun Faro langsung menarik tangannya membuat Fina berbalik. “Kalo mau, malam nanti siap siap.” Balas Faro membuat Fina langsung menggeplaknya.

Aldi langsung berangkat tak butuh waktu lama baginya hanya 6 menit saja sudah sampai, Aldi memarkirkan motornya di parkiran siswa, melepaskan helmnya lalu pergi, di tangga ada Reza dan Daffa yang sudah menunggu. “Weh bos.” Sapa Reza berjabat tangan ala anak cowo, begitu juga Daffa. “Panjul sama Ale mana???” Tanya Aldi melihat tak ada mereka berdua. “Beda gedung kan.” Balas Reza. “Wihh udah baikan lo???” Tanya Aldi membuat Reza terdiam lalu melihat kearah sebelah ternyata Cika baru saja lewat. “Wihhh sama mantan.” Sahut Panjul baru saja datang. “Eh Cika gimana rasanya ga punya pacar???” Tanya Ale membuat Cika berhenti dan menatap Ale. “Ya gitu lah biasa aja.” Balas Cika langsung pergi, membuat semuanya menatap Reza. “Yang sabar ya.” Panjul mengelus elus punggung Reza. Bel berbunyi membuat semuanya berjalan ke lapangan untuk mengikuti upacara, semuanya sudah berbaris.

Panjul dan Ale ikut di baris anak IPA membuat anak IPA menatap sinis. “Ada apa sih kita manusia loh kok tatapannya kaya malaikat maut.” Ujar Panjul binggung. “Udah lah ayo baris.” Ale menarik kerah Panjul untuk berbaris ke barisan anak IPA tentunya, Upacara dimulai tapi Aldi tak mendengarkan sama sekali coba dirinya tak membuat surat perjanjian pasti sudah bolos kali ke WarBu, setengah jam upacara selesai tapi Aldi tak mendengarkan sedikit pun ceramah ceramah guru tadi, Aldi duduk di tempat duduknya lalu mengeluarkan hp nya yang berlogo apel biasa anak Sultan, notip pesan di layar hp Aldi tiba tiba muncul menampilkan sebuah gambar membuat Aldi menatap ke arah Daffa begitu juga sebaliknya, Aldi mengedipkan matanya membuat Daffa mengangguk, Reza yang sendari tadi memperhatikan Aldi dan Daffa membuat nya binggung. “Apaan sih???” Tanya Reza. “Gitu ya Lo sekarang mah maen rahasia rahasiaan.” Lanjut Reza iri dan dengki. “Ck makanya buka hp lo.” Ujar Aldi membuat Reza mengambil Hpnya lalu melihat dan benar saja. “Ohh.” Ujar Reza mengerti sekarang.

“Tunggu aja.” Ucap Aldi.

Hii anyong

Next part 16

Follow Ig: Loll_a124

ANALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang