43|| TURNAMEN

21 1 0
                                    

ANALDI STORY 🌻

43|| TURNAMEN

“Tetaplah bersama meskipun kita berbeda jalan.” Reza Arkana

Hari ini dimana turnamen akan dimulai kelas Aldi sudah bersiap untuk pertandingan, dimulai dari pertandingan basket dilanjut bola dan terakhir voli, hanya ada 2 lawan MIPA dan IPS.

Pertandingan ini yang dibuat untuk merefleksikan otak untuk menyambut ulangan semester 1. “Waktu cepet banget bentar lagi ulangan semester mana kita kelas 12 lagi kalo udah masuk  semester 2 kita bakalan sibuk.” Ujar Cika sambil berjalan kearah lapangan.

“Iya sih kita ga sempet buat nongkrong di semester depan.” Balas Ana, mereka sampai di lapangan sudah banyak siswa yang berlalu lalang mencari tempat yang nyaman untuk menonton, padahal dari kelas Ana pun terlihat namun mereka ingin melihatnya lebih dekat.

Aldi melihat kearah gerombolan Ana yang tengah duduk di tepi lapangan, Aldi mendekat lalu mencolek bahu Ana dari belakang, Ana berbalik. “Ngapain liatin anak basket???” Tanya Aldi cemburu.

“Kan ini perwakilan jurusan IPA ya harus nonton.” Balas Ana membuat Aldi cemberut. “Jangan liatin anak basket ya.” Ucap Aldi membuat Ana mengangguk.

Ana melihat baju futsal Aldi yang sudah rapih dengan nomer punggung satu dengan tulisan Aldi, tak lupa kulitnya yang putih dengan tatanan rambut yang rapih. “Jangan mupeng.” Balas Aldi langsung memeluk Ana. “Jangan liatin anak basket apalagi si Aksa!!!” Aldi memperingati membuat Ana mengangguk.

“Aku tanding abis ini jangan pergi.” Balas Aldi membuat Ana mengangguk. “Coba senyum.” Perintah Aldi membuat Ana melihat keatas kearah Aldi lalu tersenyum. “Liatin giginya.” Lanjut Aldi dan Ana menurut dirinya tersenyum dengan menampilkan giginya yang rapih dan putih.

“Pinter anak ayah.” Balas Aldi mencubit hidung Aldi. “Ekheemm.” Sejam Cika membuat Ana melihat kearah Cika. “Aquanya kakak lagi promo beli Aqua gratis foto sama aku kaka.” Ujar Panjul lewat sambil membawa se dus air Aqua.

“Eh Jul sama gw gratis kan???” Tanya Cika. “Gratis pala lo, beli ini lumayan dapet cuan.” Balas Panjul mengibas ngibaskan uang hasil penjualan Aqua. “Gw ambil 2.” Ujar Cika membuat Panjul mengangguk. “Reza yang bayar.” Lanjut Cika memberhentikan Reza yang tengah lewat.

“Apaan nih???” Tanya Reza, Cika memegang tangan Reza. “Mau ini.” Cika memperlihatkan air mineral dengan wajah imutnya, Reza mengeluarkan uang dari celana futsalnya uang pecahan 20 ribuan.

“Nih sisanya buat Lo kasian itung itung amal.” Balas Reza membuat Panjul menerimanya dengan senang hati. “Gw mau Jul.” Balas Aldi mengeluarkan uang 50. “Berapa 10???” Tanya Panjul. “2 aja.” Balas Aldi. “Sama Lo 25 ribu satunya.” Ujar Panjul.

“Lo mau jualan apa mau meres orang???” Tanya Reza tak terima. “Ya Abang Aldi kan orang kaya.” Balas Panjul santai. “Iya ga???” Tanya Panjul namun Aldi langsung mengangguk. “Kasian Za gelandangan.” Sahut Aldi membuat Reza tertawa.

“Udah gw mau jualan lagi.” Balas Panjul pergi tak lupa membawa dus. “HEH JANGAN LUPA SEKARANG TANDING.” Teriak Reza. “IYA.” Balas Panjul. “Daffa sama Ale mana???” Tanya Aldi. “Di ruang ganti.” Balas Reza santai melihat kearah kiri kanan pertandingan akan segera di mulai.

“Aku pergi dulu.” Pamit Aldi kepada Ana, Reza melihat kearah Aldi dan Ana lalu menatap Cika dirinya kaget dan tanpa di aba aba air mineral yang Cika minum menyembur wajah Reza, Reza mengusap wajahnya yang basah, sedangkan Cika tertawa.

“Aduh maap.” Balas Cika dengan tawanya yang ngakak. “Cika!!.” Balas Reza namun Cika langsung memberikan tissue yang berada di saku. “Nih.” Cika memberikan tissue.

ANALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang