10|| FIRST DAY SOLVED PROBLEM

40 4 0
                                        

ANALDI STORY 🌻

10|| FIRST DAY SOLVED PROBLEM

Semesta mengantarkan mu kepada ku entah itu akan lama atau sebentar aku tidak tau.” Ana Agatha

Ana berjalan ke arah WarBu ditemani Cika dan Distra namun di pertengah jalan mereka di hadang oleh anak Bakti. “Ternyata Lo lari kesini ya.” Ujar Sonya bersama gerombolannya.

“Siapa Lo???” Tanya Cika binggung tiba tiba saja ada cewe memarahi Ana. “Siapa gw bukan urusan Lo, dan Lo mau aja temenan sama pembawa sial ini.” Sonya menjatuhkan nama baik Ana.

“Jaga ucapan Lo ya lonte.” Cika tersulut emosi enak saja temennya dikatakan pembawa sial. “Emang kenyataannya kaya begitu.”  Sonya sangat dendam.

“Temen gw ga kaya begitu anjing.” Cika kesal, Sonya mendekat ke arah Ana dan memegang rahang Ana dengan kuat. “Anak ini yang buat sekolah kita kehilangan atlet terbaik di sekolah kita.”  Sonya hendak melayangkan tamparan namun tangannya di cekal oleh Aldi. “Sesama cewe kok maen fisik.” Ujar Aldi melepaskan tangan Sonya dengan kuat.

“Akhh ternyata Lo disini cari perlindungan dasar sampah.” Sonya pergi bersama kacung kacungnya.

“Lo gapapa kan???” Tanya Cika membuat Ana mengangguk. “Ikut gw.” Aldi membuat semuanya mengangguk, mereka mengikuti Aldi .

Mereka sampai di WarBu Aldi langsung duduk. “Cika Lo gapapa kan???” Tanya Reza membuat Cika mengangguk. “Ini ada apa sih???”  Tanya Cika . “Gw mau jujur sama kalian semua.” Ana mulai menceritakan.

15 menit Ana menyudahi ceritanya bodo amat masa kelam nya sudah diceritakan kepada orang yang baru Ana kenal kini ia dapat melihat mana teman beneran mana teman cuman liat dari tampang muka doang, yang ada di pikiran Ana hanya Cika dan Distra akan pergi tak mau berteman dengannya namun pikiran itu segara di tepis karna Cika dan Distra langsung merangkul bahu Ana. “Gw sama Distra bantu karna Lo itu temen gw We're friends forever.” Cika membuat Ana tersenyum tentunya.

“Kita basmi para lonte itu.” Cika membuat Reza takjub. “Pacar gw itu.” Reza dengan amat sombong membuat Cika menyikut perut Reza. “Aduh.” Reza kesakitan. “Thanks semuanya.” Balas Ana membuat semuanya mengangguk.

“Oke kita misi kita cari temen Lo yang pertama itu yang bilang kalo dia koma, kita cari rumahnya.” Ujar Cika membuat semuanya mengangguk. “Bentar dia pernah bilang kalo rumah dia ga jauh dari sekolah Bakti.”  Sahut Ana membuat semuanya berdiri.

“Ayo kita pergi.”  Ujar Panjul membuat semua berjalan. “Gw sama siapa???” Tanya Cika. “Sama gw.”  Sahut Reza. “Sama gw aja”. Panjul membuat Reza memincingkan matanya. “Kenapa?!!” Tanya Panjul. “Gw sama Ale aja.”  Cika hendak berjalan ke arah motor Ale namun Reza mencekal nya. “Sama gw.” Reza agak tegas membuat Cika melepaskan cekalan nya lalu menaiki motor Ale. “Ah kalah kan.” Panjul memukul tempat bensinnya.

“Gw???” Tanya Ana membuat semua menatapnya, Reza dan Panjul saling melempar pandang. “Sama gw.” Aldi membuat semuanya mengangguk membuat Ana langsung menaiki motor Aldi, mereka mulai menjalankan motornya, btw Distra udah sama Daffa ya.

Saat mereka sampai di kawasan sekolah SMA Bakti Ana melihat ke sekeliling dan disana banyak rumah rumah yang terkesan sederhana. “Nah itu itu rumahnya.” Tunjuk Ana kepada rumah yang berpagar putih yang sudah berkarat dan rumahnya terkesan lapuk. “Lo yakin itu rumahnya???” Tanya Aldi membuat Ana mengangguk.

Aldi menyampingkan motornya membuat semuanya mengikuti Aldi. “Anak anak ikut???”  Tanya Aldi membuat Reza mengangguk dan langsung melepaskan helmnya. “Sekarang mereka kemana???” Tanya Aldi. “Pada mencar soalnya kita kan udah di kawasan orang kalo rame rame tar di sangka mau nyerang mana kita pake seragam lagi.” Balas Reza membuat Aldi mengangguk .

ANALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang