ANALDI STORY 🌻
7|| KERJA KELOMPOK
“Yang hadir belum tentu takdir, yang mampir jangan di anggurin.” Aldi Alfaro
Suasana di kantin memang ramai disaat jam jam istirahat tapi masih cukup untuk makan disana anehnya tuh, Ana berjalan dengan pincang membuat kubu NBC menatap gebetan Aldi itu binggung siapa yang buat calon pacar bos minus kaya gitu. “Bos si Ana tuh pincang.” Adu Panjul dan Aldi melihat Ana memang pincang apa akibat tendangan dirinya yang kencang waktu kemarin ya. “Ana yakin kaki Lo ga kenapa kenapa???” Tanya Cika khawatir.
“Enggapapa.” Balas Ana menahan rasa sakit di betisnya itu. “Biar gw yang pesen.” Tawar Cika. “Engga usah sekarang kan bagian gw.” Balas Ana bangkit dan Aldi dari tadi memperhatikan Ana dan benar saja betis Ana yang membiru akibat tendangan dirinya tapi kenapa Ana tidak meringis atau mengaduh saat di tendang ya. “Bos kaki si Ana tuh kenapa???” Tanya Reza. “Biarin.” Balas Aldi membuat semuanya menatap aneh.
Aldi jadi merasa bersalah akibat ini pasalnya ia tak pernah main fisik ataupun main tangan terhadap perempuan tapi ini sudah melampaui batasannya sebagai laki laki, Aldi melakukan itu hanya sebatas refleks, Ana membawa mangkuk dengan kaki pincang Ana duduk tak lama Aksa datang. “Hai Lo anak baru itu kan???” Tanya Aksa membuat Ana mengangguk tak lupa histeris para fans Aksa. “Kenalin gw Aksa anak Ipa 4.” Aksa memperkenalkan diri menjabat tangan di balas dengan Ana. “Ana.” Balas Ana lepaskan jabatan tangan.
“Maafin gw ya waktu kemaren kemaren yang pukul lo.” Ujar Aksa membuat Ana menggangguk. “Ia gapapa.” Balas Ana. “Oh ia.” Aksa duduk di samping Ana membuat Aldi mengepalkan tangannya, Aksa merangkul bahu Ana. “Maaf gw ga nyaman.” Ana membuat Aksa menurunkan tangannya. “Woy Aksa.” Pemain basket mengintruksi. “Gw pergi dulu ya.” Aksa pergi. “Anjing tuh si Aksa.” Cika membuka mulut. “Apa Lo liat liat.” Cika saat fans Aksa melihat ke arah Cika. “Udah mending lanjut makan.” Ana langsung melanjutkan makannya
Bel masuk pelajaran pun berganti kini komplotan tiga stude absen pelajaran. “Assalamulaikum anak anak selamat siang.” Ujar Bu Siska guru sejarah Indonesia. “Waalaikumsalam bu.” Balas Semuanya. “Hari ini ibu mau ngambil nilai prakter kalian jadi ibu mau bagiin kelompok.” Ujar Bu Siska. “Ibu udah tentuin siapa siapa.” Ujar Bu Siska membuat Cika mengangkat tangannya. “Hmm Bu saya boleh kasih usulan ga???” Tanya Cika. “Boleh silahkan Cika.” Balas Bu Siska dengan senang hati. “Bu gimana kalo kelompoknya milih sendiri???” Usul Cika membuat semua anak perempuan mengangguk. “Ide bagus tapi ini tugas praktek semuanya harus ada nilainya kalo di pilih sendiri sendiri nanti anak cowonya ga bakalan ada yang ngerjain terus tar ada kelompok buangan paham kan?!!” Bu Siska.
Semuanya menganggukkan. “Oke ibu bakalan pilihin satu persatu jangan ada yang komplain tar kalo ada ibu kurangin nilainya.” Lanjut Bu Siska lalu membuka buku absen. “Fani sama Dodo, Distra sama Daffa, Angel sama Fahmi, Cika sama Reza.” Ujar Bu Siska sejenak terhenti, Reza sangat senang sedangkan Cika memutar bola matanya dengan malas. “Riska sama Gilang , Aldi sama Ana dan bla bla bla.” Bu Siska menyelesaikan. “Untuk tugasnya bikin Mading kaya jurnal itu tar materi nya ibu kirim di grup kalian semua bawa hp kan???” Tanya Bu Siska membuat semuanya mengangguk, Bu Siska membuka hpnya lalu mengirim pdf berisikan perintah.
“Ibu sudahi dulu ya soalnya ada yang urusan rapat jangan lupa kumpulin hari Senin lebih dari itu ibu kurangin nilainya assalamualaikum.” Bu Siska pergi membuat kelas menjadi ramai , Ana berbalik menghadap ke arah Aldi. “Ha—.” Ana . “Hari Minggu aja hari yang lain ga bisa sibuk.” Sela Aldi membuat Ana mengangguk lalu berbalik. “Eh sekarang kan hari Jumat berarti dua hari lagi dong.” Cika baru menyadari membuat semuanya melihat hari. “Ihhh bener gila sih ngasih tugas susah banget mana cuman dua hari lagi.” Sahut Angel saat membuka pdf isinya banyak dan susah.
Ana membuka pdf kiriman sejarah Indonesia dan benar saja kiriman pdf itu sampai 50 halaman membuat Ana membacanya satu persatu. “Susah banget.” Ujar Ana melihat petunjuk praktek sejarah Indonesia lalu ia berbalik kembali. “Gampang kalo udah di kerjain mah ga usah banyak omong.” Aldi seolah tahu isi pikiran Ana.
***
Minggunya pintu kamar Ana di ketuk beberapa kali namun tidak ada sautan dari dalam membuat Dara kembali mengetuk. “Ana sayang ada temen kamu katanya mau kerja kelompok sayang.” Ketuk Dara membuat Ana langsung membuka matanya dengan lebar lalu melihat jam pukul setengah sepuluh membuat Ana langsung berjalan ke kamar mandi dan mencuci muka menggosok gigi, tak lupa mengganti baju, Ana keluar dengan membawa karton dan perlengkapan lainnya lalu menaruhnya di meja membuat Aldi terperanjat kaget. “Buru langsung kerjain.” Ana membuka tasnya lalu mengambil laptop.
“Belum mandi ya Lo???” Tanya Aldi membuat Ana mencium tubuhnya. “Ga sempet baru bangun.” Balas Ana sudah mempersiapkan dari malam. “Lo bikin garis di kertas karton nya gw mau liat liat materi.” Ana mulai memerintah membuat Aldi mengangguk, ia membuka kertas karton namun susah. “Lama banget cuman buka plastik karton oge.” Ana membuka dengan gampangnya. “Apalagi nanti buka baju istri pas malem pertama.” Lanjut Ana membuat Aldi melihat ke arahnya.
“Kalo itu gw udah bisa.” Balas Aldi santai membuat aktivitas Ana terhenti. “What? Lo udah pernah fucking???” Ana membuat Aldi menutup mulut Ana . “Enak aja gini gini gw masih pejaka.” Aldi tak terima. “Ada apa sih kok rame???” Tanya Dara membuat keduanya menatap ke arah Dara. “Engga, eh mah mau kemana???” Tanya Ana. “Ke ayah katanya dia ada masalah di kantor nya.” Balas Dara pergi. “Dah sayang”. Dara berjalan ke luar. “Dahh.” Balas Ana. “Bapak Lo kerja apa emang???” Tanya Aldi.
“Jaksa.” Balas Ana santai membuat Aldi mengangguk. “Jarang pulang dong.” Aldi membuat Ana mengangguk. “Mmm btw betis Lo masih sakit???” Tanya Aldi agak khawatir. “Masih tapi bisa di tahan.” Balas Ana tak berbohong membuat Aldi mengangguk. “Lanjutin gw udah nemu nih.” Perintah Ana membuat Aldi mengangguk, butuh waktu lama bagi mereka untuk menyelesaikan. “Huh akhirnya selesai juga.” Ujar Ana merebahkan tubuhnya, sedangkan Aldi masih berkutat dengan Mading. “Buat apa lagi Aldi???” Tanya Ana. “Gw lagi buat gravity biar ada hiasannya.” Balas Aldi jago dalam membuat gravity.
“Yaudah terserah.” Balas Ana pergi kedapur untuk makan, lalu makanan di bawa ke sofa. “Makan.” Tawar Ana membuat Aldi mengangguk. “Lo ngerokok ya???” Tanya Ana melihat bungkus rokok di jaket Aldi. “Kadang sekarang mah soalnya mau turnamen bola” Balas Aldi masih berkutat dengan gravity nya. “Aldi Lo udah pernah pacaran???” Tanya Ana membuat Aldi menggeleng. “Kenapa???” Tanya Ana lagi. “Gw mau punya pacar cukup sekali seumur hidup gw”.Balas Aldi membuat Ana terdengung. “Makanya gw ga asal pilih cewe.” Lanjut Aldi. “Lagian juga jodoh gw ada di belakang gw.” Aldi membuat Ana kaget. “Maksud Lo gw???” Tanya Ana.
“Bisa jadi, jodohkan di tangan allah.” Aldi membuat Ana blusing membuat di area wajahnya memanas. “Gw harap sih elo jadi jodoh gw biar ga jauh jauh amat.” Batin Aldi . “Tipe Lo kaya gimana sih Na???” Tanya Aldi membuat Ana berpikir sejenak.
“Tipe gw sih yang ga nanya kek begituan ke gw.” Balas Ana membuat Aldi menghentikan aktivitasnya. “Engga bercanda.” Lanjut Ana menepuk bahu Aldi, Ana melihat dari belakang tubuh Aldi memang Aldi itu ganteng, tubuh atletis, atlet futsal siapa sih yang ga terpincut oleh pesona Aldi namun sayang Ana kurang tertarik oleh perilaku Aldi yang kekanak Kanakan. “Aldi mau seblak ga???” Tanya Ana membuat Aldi menggeleng. “Ayolah mau ya sayang gw udah pesen dua bungkus.” Ana membuat Aldi menatap ke arahnya.
“Terserah.” Balas Aldi membuat Ana mengerucutkan bibirnya, Ana duduk di samping Aldi lalu melihat Mading nya yang sudah selesai. “Sedikit lagi.” Ana menempelkan pita di pojok. “Kan cantik.” Lanjutnya. “Apaan nih jelek”. Aldi hendak mencopot namun di tahan oleh Ana. “Heh heh heh.” Ana penuh peringatan, namun Aldi tetap Aldi ia mencopot hiasan namun.
Srettttttt
Mading terbelah menjadi dua membuat Ana menatap Aldi horor. “ALDI!!!” Ucap Ana.
Ig: Loll_A124

KAMU SEDANG MEMBACA
ANALDI
Teen FictionNBC: PERJALANAN SOLIDARITAS DAN PRIORITAS Tidak menyinggung dari pihak mana pun tidak copy copy ini real asli murni otak, vote nya. Aldi Alfaro Melviano cowo dengan ketampanannya yang melebihi orang normal ketua geng motor NBC membuatnya menjadi seo...