14|| PERISTIWA LANGKA

26 3 0
                                        

ANALDI STORY 🌻

14|| PERISTIWA LANGKA

Kadang laki laki juga punya gengsi yang besar seperti perempuan, dia peka namun gengsi aja ngungkapinnya.” Aldi Alfaro

Aldi memutuskan pulang lebih awal karena mau aja, dan saat Aldi pulang ia melihat Ana yang tengah duduk di halte sendirian Aldi memutuskan untuk berhenti melihat Ana yang berfokus ke layar hpnya. “Woy.” Ujar Aldi sembari melepaskan helmnya membuat Ana melihat ke arah Aldi, Ana menaikan dagunya pertanda apa. “Udah malem ini masih aja di halte kebiasaan.” Balas Aldi berjalan kearah Ana. “Balik hayu.” Titah Aldi. “Punten A ieu teh kabogoh A'A sanes???” Tanya Bapak bapak itu berbahasa sunda.

*Permisi A ini pacarnya A'A bukan

Sanes ieu kabogoh Abi biasa mang malem mingguan.” Balas Aldi membalas menggunakan bahasa Sunda sambil mengelus elus rambut Ana. “Hapunten A di daerah ieu teh rawan begal Kade eta kabogoh A'A nya.” Ucap laki laki itu memperingatkan lalu pergi. “Kok Lo bilang gw pacar sih???” Tanya Ana membuat Aldi menengok ke arah Ana. “Lo ngerti bahasa Sunda???” Tanya Aldi membuat Ana mengangguk. “Saya Teh lahir di Bandung ya tau atuh bahasanya masa orang Bandung ya bisa bahasa sunda.” Balas Ana memakai bahasa sunda.

Ya hapunten atuh da Abi mah rakyat.” Balas Aldi. “Udah hayu pulang disini rawan begal.” Aldi membuat Ana mengangguk namun ada 2 orang tampang seperti preman. “Heh wawanian sia ka wilayah aing.” Ujar Preman, Aldi berbalik lalu menyembunyikan Ana di baliknya. “Bawa cewe dia bos.” Ujar anak buahnya. “Bagus kita main sama cewe itu malam ini.” Ujar Preman itu membuat Aldi mengepalkan tangannya. “Ga semudah itu.” Balas Aldi sudah kepalang marah bahkan urat urat leher dan tangannya pun terlihat oleh Ana dan ke dua preman itu.

“Punya nyali juga Lo.” Ujar Preman itu dan anak buahnya langsung berjalan hendak menghajar Aldi namun Aldi sudah handal dalam hal tarung bertarung hingga preman itu jatuh tersungkur hingga pingsan. “Berani juga lo.” Preman itu langsung maju dan langsung menghajar Aldi, tapi dengan semudah itu Aldi lawan dan kedua preman itu jatuh namun Aldi belum menyadari bahwa preman itu masih tersadar preman itu mengambil balok kayu lalu menghajarnya ke bagian punggung Aldi membuat Aldi terjatuh, dan langsung preman itu berdiri hendak melayangkan bongkeman namun dengan segera Aldi menghindar.

Dan langsung berdiri lagi lalu kembali bertarung, Aldi sudah naik pitam ia membabi buta hingga preman itu pingsan namun Aldi tetap menyerang nya, Ana mulai ketakutan ia langsung memeluk Aldi dari belakang membuat amarah Aldi seketika terhenti saat Ana tangan mungil yang memeluk pinggangnya. “Gw takut.” Ujar Ana membuat Aldi berbalik dan langsung memeluknya. “Ga usah takut ada gw.” Balas Aldi lalu berjalan ke arah motor dan dirinya membuka jaket NBC nya lalu menyerahkan kepada Ana. “Pake udah malem takut Lo masuk angin.” Ujar Aldi memberikan jaketnya membuat Ana menerima lalu memakainya.

Aldi kembali memasang helmnya lalu menaiki motornya diikuti Ana, dan motor Aldi langsung melesat pergi, untung saja alimbinya kuat, Ana memeluk pinggang Aldi dengan erat lalu bersandar di bahu Aldi namun berhadap ke kiri bukan kedepan, hening tak ada percakapan sampai di rumah Ana, Ana langsung turun lalu membuka jaket Aldi. “Makasih ya.” Ucap Ana. “Gw peringatin ke Lo jangan suka pergi pergi sendirian apalagi Lo cewe bahaya minimal ada satu orang yang nemenin inget itu.” Aldi memperingati sudah sering dirinya melihat Ana jalan jalan sendiri di malam hari. “Tadi gw sama Cika, Distra kok.” Ana mengelak. “Iya tapi kan tuh orang udah pulang.” Balas Aldi membuat Ana mengangguk.

“Gw ga mau Lo kenapa napa.” Ujar Aldi membuat Ana melihat ke arah Aldi. “Kenapa???” Tanya Ana . “Lo itukan cewe, ga baik jalan sendiri malam hari.” Ujar Aldi lalu langsung memakai helmnya. “Gw pergi dulu.” Lanjut Aldi pamit lalu pergi. “Kirain apa gitu balasannya eh taunya Lo kan cewe.” Ana meledek Aldi. “Bilang khawatir emang ga bisa, emang ya cowo selalu saja bikin cewe kegeeran.” Ana lalu membuka gerbang dan masuk kerumahnya. Hanya butuh 5 menit saja bagi Aldi untuk sampai di rumahnya, Aldi memarkirkan motornya lalu masuk.

ANALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang