ANALDI STORY 🌻
50|| PERNYATAAN PAHIT
“Bukan tentang apa yang lebih baik tapi apa yang bikin baik.” Ana Agatha
Gila udah part 50 aja dan ceritanya masih panjang, jangan pernah bosan baca ANALDI ya stay disini.
Ana tengah bersandar di ranjang pasien matanya tertuju pada 5 laki laki di hadapannya. “Kalian bisa keluar dulu engga.” Ujar Ana sangat dingin, semuanya saling menatap Aldi mengode dan mereka mengangguk patuh.
Reza dan yang lain keluar hanya ada Zidan dan Aldi. “Ana kamu gapapa???” Tanya Aldi mendekati Ana namun Ana terkesan cuek. “Aku minta sama kamu dan temen temen kamu buat kasih aku jarak.” Ujar Ana membuat Aldi bingung. “Hah maksud kamu???” Tanya Aldi tak paham.
Ana hanya diam dengan menatap kearah lain. “Siapa yang nyulik kamu? Kamu pasti tau orangnya???” Tanya Aldi namun Ana tetap diam. “Siapa Ana biar Abang hajar.” Sahut Zidan. “Ana siapa???” Tanya Aldi mengguncang guncangkan bahu Ana. “Ana.” Ucap Aldi.
Ana langsung melepaskan kedua tangannya Aldi. “Siapa Ana???” Tanya Aldi dengan pelan. “Woy siapa???” Sahut Zidan kesal, Aldi memegang kedua tangan Ana. “Ana siapa pelakunya???” Tanya Aldi lagi. “Ale.” Balas Ana, Aldi dan Zidan membeku. “Ale pelakunya Di.” Ana menatap Aldi dengan air matanya yang lolos.
“Ale pelakunya.” Ana kemudian menatap Zidan, Aldi melonggarkan pegangan tanganya, Sedangkan Zidan memukul tembok yang berada di sebelahnya. “Kamu ga salah???” Tanya Aldi memastikan. “Aku ga salah, aku liat pake mata kepala aku sendiri Ale nampar pipi aku, Ale ribut sama aku.” Balas Ana.
Awalnya Ana tak percaya bahwa Ale lah yang menculiknya, Ana pikir ini akal-akalan Aldi tapi nyatanya Ale benar benar melakukan apa yang tak pantas dilakukan. “ALE!!!” Ucap Zidan berapi api hendak pergi. “Bang tunggu bang.” Aldi menghentikan Zidan yang hendak pergi.
“Mau apa lagi hah? Udah jelas temen Lo itu yang udah nyelakain adek gw! Lo mau ngelak? Karna dia temen lo? Kalo udah salah ya salah aja!!!” Zidan sangat kesal. “Bang jangan hakimin orang yang ga ada bukti.” Ucap Aldi. “Lo nuduh adek gw itu salah gitu?!!” Zidan membuat kegaduhan.
Reza langsung masuk lalu melerai kedua laki laki itu. “Kalian kenapa sih???” Tanya Reza. “Lo tau temen Lo si Ale udah nyelakain adek gw.” Ucap Zidan membuat Semuanya kaget. “Ale? Temen kita???” Tanya Panjul membuat Zidan mengangguk. “Ga mungkin bang.” Sahut Reza tahu sifat Ale yang tidak mau bersangkut pautkan dengan perempuan.
“Kita bicaranya di depan.” Ujar Aldi membuat semuanya keluar meninggalkan Ana. “Aku keluar dulu ya.” Pamit Aldi membuat Ana mengangguk. “Daff menurut Lo gimana???” Tanya Reza, Daffa diam sesat. “Kemungkinan kita di adu domba.” Ujar Daffa namun mereka belum paham.
“Di seluruh dunia ini ada orang yang mirip dengan kita meskipun beda orang tua, kemungkinan besar itu juga terjadi pada Ale, ada orang yang nyuruh orang yang mirip sama Ale buat nyelakain Ana, itu sih kesimpulan yang dapat gw peroleh.” Lanjut Daffa membuat semuanya mengerti.
“Nyari orang yang mirip itu susah! Masa kita harus nyari keliling dunia sih.” Balas Panjul otaknya sempit. “Dasar bodoh! Dia masih ada di sekitaran bandung.” Balas Daffa tersulut emosi. “Santai Daff.” Ucap Reza. “Si Daffa sekalinya ngomong nyelekit.” Sahut Panjul.
“Kemungkinan besar orang itu udah ngerencanain ini semua memanipulasi bahwa seakan akan Ale lah yang berbuat, pake logika aja tiba tiba bengkel Ale rame secara mendadak dan buat Ale sibuk, dan dengan waktu itu Ale kw bisa menjalankan aksinya buat kita terkecoh.” Ucap Daffa membuat semuanya memangut mangut.
“Pinter juga lo.” Balas Zidan ternyata deduksi Daffa cukup masuk akal. “Lo ga tau bang? Si Daffa anaknya kepala polisi wajar aja dia pinter deduksi.” Sahut Reza membuat Zidan mengerti, pantas saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANALDI
Roman pour AdolescentsNBC: PERJALANAN SOLIDARITAS DAN PRIORITAS Tidak menyinggung dari pihak mana pun tidak copy copy ini real asli murni otak, vote nya. Aldi Alfaro Melviano cowo dengan ketampanannya yang melebihi orang normal ketua geng motor NBC membuatnya menjadi seo...