58|| SERING BERTEMU

25 1 0
                                    

ANALDI 🌻

58|| SERING BERTEMU

“Tuhan mempertemukan kita dengan rasa yang masih sama.” Ana Agatha

“Bu tamu VIP sudah datang.” Ucap salah satu staf membuat Ana mengangguk.

Ia di kasih tau bahwa ada langganan butiknya semenjak grand opening Ana bersyukur karena ada yang mempercayakan kepada butiknya.

Kenapa bisa di sebut tamu VIP karna tamu ini bukan orang sembarangan tamu yang sering berkunjung kalau ada acara apapun untuk fitting baju.

Ana berjalan kearah kliennya yang tengah melihat lihat kemeja. “Pak perkenalkan ini pemilik butik sekaligus perancang busana.” Ucap Staf butik.

Aldi menatap kearah Ana cukup kaget begitu juga Ana, apa dunia sesempit itu?

“Ah kenalkan saya Ana Agatha pemilik sekaligus perancang.” Ucap Ana memperkenalkan menjulurkan tangannya.

“Aldi.” Balas Aldi tak merespon tangan Ana membuat Ana menurunkan tangannya.

“Kita ada beberapa inspirasi gambar.” Ucap Ana memberikan buku hasil rancangannya.

Aldi membuka lembaran lembaran itu dan mulai tertarik ke salah satu gambar rancangan Ana.

“Saya mau ini.” Ucap Aldi menunjuk ke rancangan Ana.

Ana hanya mengangguk lalu segera stafnya mencatat, dan mulai badan Aldi di ukur.

“Saya mau jasnya warna navy sama celananya kemejanya warna putih sama saya mau bahannya yang paling bagus.” Ucap Aldi, Ana hanya mengangguk.

“Saya mau pilih bahannya sendiri.” Ucap Aldi.

“Ayo.” Ucap Ana membawa Aldi ke salah satu ruangan.

Saat Aldi dan Ana masuk tiba tiba saja bel didalam sana berbunyi. “Maaf pak di ruangan ruangan ini dilarang membawa hp karena ruangan ini di desain khusus.” Ucap Ana.

Aldi mengangguk lalu pergi menyimpan hpnya di Yafi, Aldi dan Ana masuk ke salah satu ruangan khusus kain mewah yang harganya mulai dari 8-12 juta permeter.

Aldi mulai memilih sedangkan Ana mengikutinya di belakang, Aldi memegang ke salah satu kain yang menurutnya bagus.

“Itu kain buat nikah emang kamu mau nikah???” Tanya Ana membuat tangan Aldi memegang yang lainnya.

“Emang acaranya buat apa???” Tanya Ana.

“Acara ulang tahun kolega.” Balas Aldi membuat Ana mengangguk.

Lalu mengambil salah satu kain yang menurutnya pas di badan Aldi. “Ini bagus.” Ucap Ana menujukan salah satu bahan.

Aldi mendekat lalu menyentuh bahan itu, namun saat menyentuhnya tiba tiba saja pintu tertutup membuat mereka berdua agak kaget dan langsung melihat kearah pintu.

Ana langsung membuka pintu namun pintu tersebut secara otomatis mengunci karna setiap kali di tutup pintu itu akan secara otomatis mengunci.

“Kita ke kunci.” Ucap Ana agak panik.

Aldi menatap itu hanya santai lalu melihat ke sekeliling ruangan ternyata tidak ada akses pentilasi.

“Chat aja.” Ucap Aldi santai membuat Ana langsung membuka hpnya.

“Ga ada sinyal.” Balas Ana melihat jaringan yang hilang.

“Ruangan elit sinyal sulit.” Sindir Aldi.

“Heh disini tuh berharga makannya di desain anti pencuri.” Balas Ana.

“Kayak ada yg nyuri aja.”

ANALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang