Setelah melepaskanku begitu saja, Draco berjalan pergi meninggalkanku seorang diri di menara astronomi. Aku menjatuhkan diri, melampiaskan tangisku di tengah kegelapan malam. Aku sangat mencintai Draco hingga hatiku terasa sakit, namun dia memilih untuk melepaskanku, dan aku tidak berusaha menenangkan diri, kubiarkan diriku merasakan kepedihan. Rasanya seperti sesuatu di dalam diriku telah patah. Seolah aku tercabik-cabik, dan tidak ada yang bisa membuatku kembali utuh. Entah berapa lama aku berada disana, tapi akhirnya aku sadar bahwa hujan semakin deras. Aku tidak peduli. Angin berhembus kencang. Petir terus menyambar. Namun aku tetap tidak bergerak. Apakah kesalahanku begitu parah hingga inilah yang pantas kuterima?
Aku terus berada disana hingga kemudian Ron dan Hermione-yang sedang menjalankan tugasnya sebagai prefek-datang menghampiri. Tubuhku menggigil, tapi aku tidak peduli. Aku tetap terdiam saat Hermione berlutut di hadapanku sambil menatapku cemas, bahkan suara keduanya yang mencoba untuk menyadarkanku terdengar begitu hampa.
“Kita harus membawa Calla pergi dari sini Ron.” Kata Hermione panik. “Lihat! Dia menggigil kedinginan.”
“Tapi bagaimana caranya Hermione? Dia bahkan tidak bergerak sedikit pun.”
“Tentu saja kau harus menggendongnya.”
“Baik, aku akan menggendongnya lalu kemana kita harus membawanya? Asrama Ravenclaw? Hanya dia yang bisa menjawab teka-tekinya.”
Hermione terlihat kebingungan juga, malam ini yang ditugaskan untuk berjaga hanya mereka berdua dan prefek dari asrama Hufflepuff. “Tidak, kita bawa dia ke asrama gryffindor.” Jawab Hermione, kembali berdiri. “Malam ini, kau harus tidur bersama Harry, dan Calla akan menempati kamarmu.”
Seperti biasa Ron tidak bisa membantah ucapannya. Dia mengangkatku dari atas lantai dan menggendongku menuju asrama gryffindor, diikuti oleh Hermione yang berjalan memimpin sambil mengawasi keadaan sekeliling, berjaga-jaga karena takut bertemu dengan profesor lain. Aku tetap tidak bergerak atau bicara bahkan ketika kami tiba di ruang rekreasi gryffindor, para penghuninya masih banyak yang belum tertidur, mereka melayangkan tatapan penasaran. Namun Ron dan Hermione terus berjalan memasuki salah satu kamar. Melihat itu, Harry yang sedang duduk di depan perapian sambil membaca buku ramuannya langsung bergegas mengikuti. Dengan hati-hati, Ron mendudukkanku di atas ranjangnya.
“Apa yang terjadi? Kenapa kalian membawa Calla kesini?” Tanya Harry, menutup pintu di belakangnya.
Hermione dan Ron sama-sama menggeleng kebingungan.
“Kami menemukannya di menara astronomi,” kata Hermione. “Dia terus terdiam saat kami bertanya padanya.”
“Ini pasti karena Draco.” Kata Harry.
“Sepertinya kali ini lebih parah daripada sebelumnya.” Kata Ron.
“Aku tidak bisa membayangkan jika kita tidak pergi kesana.” Timpal Hermione. “Dia pasti masih berada di menara astronomi sepanjang malam. Sekarang satu-satunya yang harus kita pikirkan hanyalah mencegah Profesor McGonnagal agar dia tidak tahu tentang ini.”
Hermione dan Ron langsung menatap Harry. “Kalian ingin aku melakukan apa?” Tanya lelaki itu.
“Kami masih harus berpatroli Harry, kau bisa meminta murid lain untuk merahasiakan ini bukan?” Kata Hermione.
Harry mengangguk dan setelah itu mereka bertiga keluar dari kamar, membiarkanku sendirian agar bisa beristirahat. Aku hanya duduk di tempat tidur, menatap lantai. Tidak ada yang bisa kulakukan selain memikirkan Draco sekaligus berusaha tidak memikirkannya. Perpisahan ini membuatku menyadari sesuatu. Betapa aku merindukan sentuhannya, aroma tubuhnya, bahkan kesadaran bahwa dia tidak jauh dariku. Namun kini ia seolah beratus-ratus kilometer dariku. Dan kenyataan aku tidak bisa menyentuhnya lagi, membuat hatiku hancur.
![](https://img.wattpad.com/cover/256046607-288-k125238.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Belongs To Malfoy
Fanfiction15+ Ketika menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Hogwarts, semua yang Calla inginkan hanyalah memiliki teman dan menjadi murid berprestasi. Jatuh cinta adalah hal terakhir yang ia inginkan, bahkan itu tidak pernah sekalipun terlintas dalam piki...