Saat ini kami sedang berkumpul di aula untuk mengerjakan tugas, tidak boleh keluar sebelum selesai mengerjakannya. Profesor Snape, dan beberapa guru lain berjalan bolak-balik untuk mengawasi kami, tidak segan-segan akan memukul jika kami ketahuan mengobrol. Aku mengambil posisi duduk di hadapan ketiga sahabatku, berusaha tidak memperdulikan ocehan Ron.
"Ini gila" Ron menengok ke arah belakangnya. "Jika terus begini, hanya kita yang belum mendapatkan pasangan di tahun kita." Aku menahan tawaku ketika Profesor Snape datang lalu mendorong kepala Ron agar menghadap kembali ke bukunya.
"Ya, kita dan Neville." Bisik Ron ke arah Harry.
"Ya, tapi dia bisa mengajak dirinya sendiri." Jawab Harry, menahan tawanya.
Hermione menengok ke arah keduanya. "Mungkin kalian akan tertarik mendengar bahwa Neville sudah mendapat pasangan."
Mendengar hal itu, Ron langsung tertunduk lesu. "Sekarang, aku benar-benar depresi."
Tiba-tiba saja Fred melemparkan secarik kertas ke arah Ron, membuat kami bertiga-kecuali Hermione-membaca tulisannya. "Cepatlah bergerak atau akan kehabisan yang bagus."
"Lantas kau pergi dengan siapa?" Tanya Ron, setengah berbisik.
Kemudian Fred melempar kertas yang telah dibentuk menyerupai sebuah bola ke arah Angeline, teman seangkatannya yang juga anggota team quidditch gryffindor. Dia mengajak Angeline menjadi pasangannya ke pesta dansa sambil berbisik, ditambah dengan gerakan-gerakan konyol. Aku hanya menggelengkan kepala saat melihat kelakuannya.
"Hei!" Bisik Ron ke arahku dan Hermione "Kalian berdua seorang gadis."
"Pengamatan yang bagus." Jawab Hermione sinis.
"Pergi bersama dengan kami?" Aku menunduk saat melihat Snape datang mendekat dan memukul kepala mereka bertiga dengan buku tulis.
"Sayang sekali, aku pergi dengan Cedric." Jawabku.
"Bagaimana denganmu Hermione?" Bisik Ron. "Ayolah. Tak apa jika pria pergi sendirian. Namun, jika seorang gadis sendirian itu menyedihkan."
Hermione langsung mendongak, menatap tajam ke arah Ron. "Aku takkan pergi sendirian karena percaya atau tidak, seseorang telah mengajakku!" Desisnya tajam, lalu berjalan menghampiri Profesor Snape untuk menyerahkan buku tugasnya. "Lalu, aku menerimanya!" Lanjutnya, saat telah kembali untuk membereskan barang-barang miliknya di meja, kemudian berjalan pergi meninggalkan kami.
"Astaga, dia berbohong kan?" Tanya Ron, aku hanya mengangkat bahuku, tidak mengetahui apapun. Pasalnya memang Hermione tidak pernah memberitahuku tentang pria yang mengajaknya ke pesta dansa.
"Dengar, kita harus membulatkan tekad dan melakukannya. Malam ini, saat kita kembali ke ruang rekreasi kita berdua akan punya pasangan, setuju?" Bisik Ron kepada Harry.
"Setuju." Jawab Harry mantap.
Mereka berdua mengangguk sebelum Profesor Snape kembali mendorong kepala mereka dengan kencang agar fokus mengerjakan tugasnya.
"Semoga beruntung." Ucapku sambil berdiri untuk menyerahkan buku tugasku kepada Profesor Snape yang masih berdiri di belakang Harry dan Ron. Setelah itu, aku membereskan peralatanku dan berjalan keluar menyusul Hermione.
"Mione tunggu!" Teriakku, dan ia langsung berhenti berjalan. "Jadi, siapa pria itu?" Tanyaku, begitu telah berdiri di sebelahnya.
"Apa maksudmu?"
"Ohh ayolah, jangan pura-pura, siapa pasanganmu di pesta dansa nanti?"
Hermione terlihat gugup seketika. "Ahh umm itu murid durmstrang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Belongs To Malfoy
Fanfic15+ Ketika menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Hogwarts, semua yang Calla inginkan hanyalah memiliki teman dan menjadi murid berprestasi. Jatuh cinta adalah hal terakhir yang ia inginkan, bahkan itu tidak pernah sekalipun terlintas dalam piki...