Hari-hariku berubah drastis, setelah hubunganku dengan Draco terungkap, kehidupanku di manor tidak setenang sebelumnya. Reaksi ibu sama seperti Narcissa, mereka senang tentu saja dan keluarga Malfoy sudah menganggapku bagian dari keluarganya. Masalahnya disini adalah ayah, hampir setiap hari dia mengeluh dan terus uring-uringan. Ia bilang aku lebih menyayangi Draco dibanding dirinya atau gadis kecilnya sudah besar dan sebentar lagi akan pergi meninggalkannya. Astaga, usiaku bahkan belum menginjak 17 tahun, tapi sebagai putri yang baik aku pun memeluknya dan menjawab. "Kau tahu dad? Aku sungguh beruntung karena memiliki ayah terbaik di dunia, seorang ayah yang benar-benar mencintaiku dengan segenap hatinya, aku sangat mencintaimu lebih dari apapun, dan aku akan selalu menjadi gadis kecilmu." Setelah itu dia langsung tersenyum dan mendekapku.
Pagi ini aku berkumpul bersama grandpa dan grandma di depan perapian, untuk sementara waktu mereka membiarkanku beristirahat dari segala hal mengenai ilmu sihir, dengan kata lain tidak ada latihan hari ini. Oleh karena itu, aku mengambil kesempatan ini dengan belajar cara merajut. Grandma terus berkomentar kenapa aku tidak menggunakan sihir saja, agar jarum itu bergerak dan mengerjakan semuanya sendiri.
Tapi aku menolak untuk melakukannya, karena sweater yang sedang kurajut ini adalah kado untuk seseorang dan aku ingin mengerjakan semuanya sendiri. Grandma tidak bertanya lagi setelah itu, ia mengajarkanku dengan sabar dan teliti, memastikan aku memahami semua teknik merajut. Sedangkan di sisi lain, grandpa terlihat fokus membaca isi daily prophet.
"Apa kau sudah menguasai Oclummency?" Tanya grandpa, setelah selesai membaca korannya.
Aku menggeleng. "Belum Grandpa... sulit sekali." Jawabku dengan mata yang masih fokus ke arah gulungan benang.
"Berlatihlah terus, ini demi kebaikanmu sendiri."
Aku menatapnya. "Kenapa begitu?"
Grandpa menegakkan tubuhnya, pertanda dia ingin mengatakan sesuatu yang penting. "Calla, kau menuruni bakatku yang tidak dimiliki oleh ayahmu, dan kami merasa cemas dengan itu, tidak banyak penyihir yang bisa melakukan sihir tanpa tongkatnya bahkan Dumbledore baru bisa setelah latihan lama."
"Ya. Draco sudah memberitahuku."
Sepersekian detik aku bisa melihat sinar terkejut dalam sorot matanya, granpda menatap ke arah grandma sebentar karena sepertinya mereka memikirkan hal yang sama. "Draco sudah tau kemampuanmu?" Tanya grandma.
Aku mengangguk. "Waktu itu aku tidak membawa tongkatku dan kupikir ini hal wajar untuk penyihir."
"Kami takut, seseorang menggunakan kutukan imperius untuk memanfaatkan kemampuanmu." Lanjut grandpa. "Dan teknik Oclummency bisa membuatmu terhindar dari kutukan itu."
Baru saja aku ingin menjawab, namun terhenti karena kedua orangtuaku menghampiri kami bertiga. Mereka terlihat rapi dengan stelan kerjanya. Seperti biasa sebelum berangkat, mereka melakukan rutinitas paginya, yaitu tea time. Ibu bilang pikirannya langsung tenang setelah minum teh dan setidaknya dia mempunyai energi tambahan untuk mengurusi kementerian yang sedang kacau saat ini.
Sebenarnya mereka jarang sekali membicarakan masalah pekerjaan di rumah, bahkan disaat semua orang sibuk dengan pernyataan Fudge atau berita tentang Dumbledore yang dicap sebagai pembohong, mereka tidak pernah membahas itu, setidaknya tidak di depanku langsung. Sebisa mungkin mereka tidak ingin aku mencemaskan isu-isu yang beredar di luar dan terus menciptakan suasana hangat di rumah.
"Hari ini, mom menghadiri sidang temanmu, Potter." Ia duduk di dekat grandma sambil menyesap teh favoritnya, chamomile.
"Mom akan membantunya, bukan?" Entah kenapa aku merasa kesal dengan kementerian, mereka mengeluarkan Harry dari Hogwarts karena ia melakukan sihir di depan muggle. Tapi tentu saja ia pasti memiliki alasan kuat untuk itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Belongs To Malfoy
Fanfiction15+ Ketika menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Hogwarts, semua yang Calla inginkan hanyalah memiliki teman dan menjadi murid berprestasi. Jatuh cinta adalah hal terakhir yang ia inginkan, bahkan itu tidak pernah sekalipun terlintas dalam piki...