Tantangan Pertama

2.3K 319 0
                                    

Pagi ini adalah pelaksanaan tantangan yang pertama, yaitu melawan naga. Semua murid sudah berkumpul disini sambil bersorak-sorak membuat arena semakin memanas. Fred dan George berjalan keliling untuk mengajak para murid memasang taruhan-siapa yang akan selamat dari naga?-. Hermione duduk di antara aku dan Ron. Entah apa lelaki itu masih marah atau tidak tapi kurasa dia sudah mulai melunak, lihat saja wajah cemasnya itu.

"Kau mau menemaniku? Aku ingin pergi menemui Harry." Tanya Hermione kepadaku dan aku mengangguk.

"Tentu saja."

Kami berdiri dan berjalan keluar dari kursi penonton menuju tenda para juara, letaknya berada tidak jauh dari arena sehingga kami tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa tiba disana.

Hermione berjalan mendekati tenda itu sambil membisikkan sesuatu. "Harry? apa itu kau?"

"Iya."

"Aku yakin kita semua mendoakan yang terbaik. Bagaimana perasaanmu? Baik? Kuncinya adalah berkonsentrasi. Setelah itu, kau hanya perlu ..."

"Melawan naga." Hermione menyibak tirai tenda dan langsung memeluk Harry dengan erat.

Aku hanya menunggu di luar hingga kilatan cahaya muncul dan aku masuk ke dalam karena penasaran. Ternyata itu Rita Skeeter,  aku kesal sekali dengannya karena dia menyebarkan gosip tidak benar tentang Harry, tak lupa dia juga selalu menambahkan hal-hal tidak penting ke dalam isi beritanya. Uhh tapi memang semua berita yang dia tulis itu tidak ada yang bermanfaat sih.

"Cinta muda." Rita Skeeter berjalan mendekati kami bertiga dengan langkahnya yang sok anggun itu. "Sungguh mengharukan. Jika semua berjalan buruk hari ini, kalian berdua bahkan bisa dimuat ke halaman depan." Ingin sekali rasanya kutampar wajahnya itu.

Kulihat Cedric berdiri di belakang Rita dengan wajahnya yang mengeras. "Kau tak punya urusan disini!" Ucap Krum, suara bassnya menggema. "Tenda ini untuk para pejuang dan teman-teman kami."

Rita berbalik menghadap Krum. "Tidak masalah. Kami sudah mendapatkan yang kami inginkan."

Dumbledore menyibakkan tirai tenda agar bisa masuk ke dalam bersama Barty Couch, Mr. Filch dan dua kepala sekolah lainnya. "Selamat siang, para pejuang. Tolong berkumpul." Ucapnya. "Kalian telah menunggu, kalian telah bertanya-tanya, dan akhirnya momen ini tiba. Momen yang hanya bisa sungguh dihargai oleh kalian berempat."

Sepertinya Dumbledore menyadari keberadaanku dan Hermione disini. "Apa yang kalian lakukan disini miss Granger dan miss Avery?"

"Ahh- umm... maaf, kami akan pergi." Ucap Hermione lalu menarik tanganku. Sebelum itu, aku melihat ke arah Cedric dan menggerakkan bibirku tanpa bersuara. "Semangat." Dia langsung tersenyum sambil mengangguk kecil.

Hermione terlihat kesal dengan kejadian tadi, dia berjalan dengan cepat mendahuluiku tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Aku berhenti berjalan karena mendengar seseorang memanggil namaku, kulihat Hermione tidak sadar dan terus berjalan meninggalkanku.

"Miss Avery." Aku menengok dan ternyata madam Pomfrey yang memanggilku. "Bisakah kau membantuku?" Dia memegang kedua lenganku begitu berhenti di hadapanku.

"Apa yang bisa kulakukan untuk membantumu madam Pomfrey?" Tanyaku.

"Aku harus kembali ke hospital wings karena ada beberapa murid yang terluka. Bisakah kau berjaga disini sampai aku kembali?"

"Tapi aku tidak yakin... bagaimana kalau--"

"Miss Avery, aku percaya dengan kemampuanmu."

"Baiklah madam, aku akan melakukannya."

"Terimakasih. Kupastikan aku kembali dengan cepat." Madam Pomfrey berjalan pergi menuju gedung hogwarts.

Terdengar suara meriam berbunyi keras membuatku tersentak kaget, sepertinya pertandingan sudah dimulai. Aku berjalan menuju tenda para pejuang dan tidak mendapati Cedric di dalam sana. Harry berjalan menghampiriku setelah melihat kedatanganku.

Belongs To MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang