He's bad to the bone

2.3K 331 0
                                    

Aku baru saja keluar dari kelas Herbologi bersama Neville, dia sangat antusias dengan materi hari ini dan guru Herbologi kami berkali-kali memujinya atas kehebatannya selama di kelas tadi. Aku mendengarkan semua cerita-ceritanya dan betapa takjubnya dia dengan hadiah yang diberikan oleh Prof. Sprout. Saat ini, kami sedang dalam perjalanan menuju kelas muggle studies.

Terkadang aku ingin lari dari kelas ini karena pelajaran mengenai dunia muggle membuatku pusing, kenapa dunia mereka begitu rumit? Untung saja aku tinggal di dunia sihir dan sepertinya mereka tidak percaya jika naga, siren dan unicorn itu benar-benar ada. Tetapi terkadang aku ingin pergi ke dunia muggle untuk mencicipi makanan mereka ditambah mereka mempunyai tempat hiburan yang menarik.

Tidak jauh dari tempatku berdiri, bisa kulihat Draco bersama antek-anteknya seperti sedang berbicara dengan Hermione dan ini pertanda tidak baik, pasti Draco mengganggunya lagi. Mana mungkin mereka sedang mendiskusikan tugas ramuan disana, itu omong kosong. Sontak aku berjalan dengan cepat untuk menghampiri mereka, hingga suara Draco bisa terdengar jelas olehku.

"Mudblood sepertimu lebih baik mati saja! Kau tidak pantas berada disini!" Seru Draco membuatku seketika emosi.

"Enough Draco!" Draco membalikkan tubuhnya saat mendengar suaraku. Aku menghampirinya dan langsung menampar pipinya dengan kencang hingga terdengar bunyi yang begitu nyaring. "Kali ini kau sudah sangat keterlaluan!"

Rahang Draco terlihat mengeras, dia memegang pipinya yang sedikit terasa perih. "Kau baru saja menamparku?"

"Betapa bodohnya aku! Kupikir aku bisa mengubahmu menjadi lebih baik, tapi ternyata tidak. Kau benar-benar jahat Draco." Aku menatap mata Draco sengit dan tatapannya juga tak kalah tajam. "Kau berharap bisa memiliki pertemanan yang tulus tapi apakah kau sendiri sudah tulus dalam berteman? Kau egois, kau merasa dirimu paling hebat dan jangan pernah temui aku lagi sebelum kau menyadari kesalahanmu!" Aku menarik tangan Hermione dan membawanya pergi dari sana sedangkan Neville berjalan mengikuti kami di belakang.

Aku tidak habis pikir dengannya, kenapa dia tidak pernah sadar? Kami bertengkar seperti ini tidak hanya sekali dua kali saja. Setiap aku memarahinya karena dia bertingkah jahat kepada murid lain, dia selalu minta maaf dan berjanji tidak mengulanginya. Tetapi sepertinya aku yang terlalu bodoh karena sudah mempercayainya begitu saja, seorang Draco Malfoy tidak akan pernah mendengarkan perkataan orang lain kecuali orangtuanya.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanyaku kepada Hermione.

"Aku sudah terbiasa diperlakukan seperti itu olehnya." Jawab Hermione. "Kau lihat sendiri bukan? Malfoy itu sangat jahat, dia bertindak seenaknya dan kuharap kau mau menjauhinya."

"Iya, kau benar." Jawabku singkat. Semoga aku bisa menjauhinya seperti kata Hermione tapi di sisi lain aku ingin dia memahami kesalahannya dan mendatangiku dengan berkata bahwa dia menyesal dan akan berubah. Ada-ada saja, mana mungkin dia mau melakukannya bahkan sepertinya dia tidak akan mau melihat wajahku lagi karena aku sudah melukai egonya itu.

Kami bertiga memasuki ruang kelas dan mendapati Harry bersama dengan Ron sudah berada di dalam sana, sepertinya mereka sudah berbaikan. Selama di perjalanan menuju kesini, Hermione menceritakan kejadian semalam kepadaku. Melihat kedatangan kami bertiga, Harry dan Ron langsung berdiri. "Hai!" Sapaku.

"Ron cepatlah!" Harry menyikut tubuh Ron.

Aku mengernyit kebingungan.

"ahh umm, Calla aku minta maaf dengan kejadian waktu itu. Aku sungguh menyesal karena sudah bersikap bodoh dengan mengatakannya." ucap Ron gugup

Aku tersenyum dan mengangguk. "Aku sudah memaafkanmu Ron." Aku berjalan mendekati Ron dan memeluknya, dia membalas pelukanku dengan kaku. Melihat hal ini, Harry dan Hermione ikut bergabung memeluk kami. "Kumohon, jangan pernah bertengkar lagi. Rasanya sangat tidak enak."

Belongs To MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang