5. Lembur

3.8K 505 65
                                    

Setiap pagi, setelah memandikan Boobae, dan memberi nya sarapan, Rio akan selalu membawa sang putra ke rumah Lee ahjuma, lalu berangkat ke kantor nya.

"Ahjuma. . ." Teriak Boobae dari luar pintu.

Ceklek

Sohee yang membuka pintu pun terkejut, mendapati Rio sudah diambang pintu.

"Selamat pagi" sapa Rio.

"Ne, selamat pagi" balas Sohee tersenyum kikuk.

"Noona, di mana ahjuma?" Tanya Boobae, mendongak menatap wanita yang berdiri di hadapan ya itu.

"Masuklah, ahjuma sedang memasak" balas Sohee dengan suara lembut nya.

"Aku titip Boobae ne" pesan Rio, sebagai pria yang sudah pernah menikah, ia tentu tak sepemalu Sohee yang belum pernah berpengalaman tentang cinta atau pun lawan jenis.

"N-ne, o-oppa" jawab nya gugup tanpa berani menatap Rio yang sudah rapi hendak ke kantor.

Rio kemudian pergi berjalan menuju halte terdekat, dan Sohee baru berani menatap punggung pria itu yang mulai menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rio kemudian pergi berjalan menuju halte terdekat, dan Sohee baru berani menatap punggung pria itu yang mulai menjauh.

"Dimana Rio?" Tanya sang nenek membuyar kan lamunan sang cucu.

"Dia sudah berangkat halmeoni" jawab Sohee lirih.

"Baru saja aku mau mengajak nya sarapan bersama, aku tadi bertanya pada Boobae, anak itu setiap hari hanya sarapan nasi dengan telur gulung saja, aku tak tega" ujar ahjuma Lee sambil berjalan kembali ke dapur.

Dikantor

Brak

Jongin menyerahkan setumpuk laporan penjualan dan keuangan untuk Rio susun, serta neraca nya.

"Harus selesai hari ini" perintahnya angkuh.

"Ne tuan" jawab Rio patuh, ia pun mulai mengerjakan apa yang di perintahkan oleh Jongin, Rio sebenarnya adalah pria yang pandai dan cerdas, dia dulu kuliah atas beasiswa, hanya, mungkin nasib nya saja yang belum beruntung.

Rio terlalu fokus bekerja, sampai lupa jika ini sudah lewat jam lima sore, tapi pekerjaan nya masih menumpuk, dan hanya ia yang masih berkutat di meja nya.

"Boobae, ayo kita makan malam dulu sayang" panggil Sohee setelah menghidangkan masakan sang nenek diatas meja makan, bocah itu beranjak dari sofa depan tv, untuk menghampiri Sohee.

"Boobae menunggu papa saja, noona" jawab nya, karena terbiasa makan pagi dan malam bersama sang ayah, Sohee melirik jam dinding diatas pintu penghubung ruang keluarga dan ruang makan.

"Jam 7 KST" batin nya ikut cemas.


"Papa mu lembur, kita makan saja dulu ne" beritahu Sohee yang ia sendiri juga sebenarnya hanya menebak.

"Ada apa Sohee?" Tanya Lee ahjuma pada sang cucu.


"Boobae tidak mau makan malam dengan kita halmeoni, ia ingin menunggu papa nya" jawab Sohee.


"Boobae makan ne, papa mu lembur, Boobae akan kelaparan nanti kalau tidak makan sekarang" bujuk ahjuma Lee


"Ne ahjuma" Boobae tak membantah wanita yang sudah setahun belakangan ini mengasuhnya.

"Noona, Boobae mau ayam nya boleh?" Tanya sang bocah polos.

"Tentu, ini noona ambilkan" senyum Sohee yang begitu perhatian pada Boobae.

"Makan yang banyak, biar Boobae cepat besar dan pintar" imbuh Lee ahjuma sambil menaruh sayuran di piring Boobae, yang tak pernah pilih-pilih makanan.

"Noona dan ahjuma jaga makan yang banyak, atau ini semua akan Boobae habiskan" canda sang bocah, Lee ahjuma dan Sohee pun tertawa dengan kepolosan Boobae.

Selesai makan malam, Sohee menemani Boobae menonton tv, sementara Lee ahjuma merajut benang untuk ia jadikan baju hangat, sembari menunggu Rio pulang.

Lee ahjuma melirik jam dinding dari balik kacamata nya, karena merasa sudah mengantuk.

"Jam 9 KST" gumam nya, ia kemudian menoleh pada Boobae yang ternyata sudah tertidur di sofa.

"Sohee, pindahkan Boobae ke kamar ku ne, aku mau ke kamar mandi dulu, biar kan dia tidur disini saja" ujar Lee ahjuma yang kemudian beranjak menuju ke kamar mandi, Sohee pun menggendong Boobae untuk ia pindahkan ke kamar nya.

"Jika Rio pulang, jangan ijinkan dia membawa Boobae pulang, suruh besok pagi saja dia kembali" pesan sang nenek.

"Ne halmeoni" balas Sohee, Lee ahjuma pun memasuki kamar nya, dia kaget tak mendapati Boobae di kamar nya.


"Oh, di kamar Sohee dia" batin nya, padahal tadi ia minta pada sang cucu agar Boobae di tidurkan di kamar nya saja, tapi sepertinya Sohee tak mendengar dengan jelas.



Rose datang ke kantor malam-malam, karena ada dokumen nya yang tertinggal, dan ketika melewati bagian divisi keuangan ia melihat masih ada lampu yang menyala.


"Siapa yang jam segini masih lembur?" Tanya Rose pada salah satu security yang mengantar nya.



"Rio miss, bawahan tuan Kim Jongin" jawab sang security.



"Suruh saja dia pulang, dan melanjutkan lagi pekerjaan nya besok" perintah Rose, ia kemudian menuju ke lantai atas tempat ruangan nya berada bersama security yang lain.


Dan ketika ia turun, lampu tadi sudah tak menyala, yang artinya, Rio telah pulang seperti yang dia perintahkan tadi, begitu ia keluar dari lobby, Rose menatap punggung tegap pria yang mungkin adalah Rio.

"Ketika saya datang, dia memang sudah bersiap untuk pulang miss, pekerjaan nya sudah selesai" jelas security yang tadi diminta Rose untuk menyuruh Rio pulang.


Dan jam sepuluh lebih, Rio tiba di rumah ahjuma Lee, ia ragu saat akan mengetuk rumah wanita setengah baya itu, jadi ia hanya bisa menatap pintu kaca itu dari luar, yang tanpa ia tahu, Sohee pun sedang menatap wajahnya yang begitu dekat dari balik pintu, dan hanya terhalang kaca saja, gadis itu sengaja diam, karena ia canggung dan malu jika harus berbicara pada Rio, single parent yang berhasil membuat nya salah tingkah di pertemuan pertama.




#TBC

Someone NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang