Limario, seorang single parent yang trauma menjalin cinta karena pernah ditinggalkan, hidup berdua dengan sang putra dan bekerja membanting tulang demi kebahagian Boobae.
Rio pun mengejar sang putra, yang langsung memasuki rumah keluarga Park, tanpa permisi, tentu saja Rio merasa tak enak.
"Booabe" panggil Rio tak enak, Rose terkekeh melihat wajah panik Rio di ambang pintu.
"Boobae sudah biasa di sini oppa, jadi tidak masalah, dia begitu karena sudah nyaman" ujar Rose memberi pengertian pada Rio, ia tetap merasa tak enak melihat anak nya kini menaiki sepeda listrik nya dan mengendarai mengitari ruang keluarga.
"Ayo oppa masuk" ajak Rose, Rio benar-benar sungkan, ia tak enak.
"Boobae!" Tegur nya sedikit tegas, yang membuat sang anak langsung menoleh, ia terkejut melihat wajah marah sang ayah, begitu juga Rose yang kaget melihat ekspresi Rio yang marah untuk pertama kali nya.
Rio pun mendekati Boobae, dan sang putra pun menunduk takut.
"Ingat, kita tamu disini Boo, tamu harus sopan, papa tidak suka Boobae bertamu dengan seenak nya begini" nasihat Rio panjang lebar.
"Mianhae papa" ujar Boobae menahan tangis, karena merasa di marahi oleh sang papa untuk pertama kali nya, meski tutur kata Rio tidak meninggi, tapi wajah marah nya membuat Boobae takut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rose tak tega menatap wajah si kecil yang biasanya ceria, tiba-tiba berubah sendu.
"Rio, kamu sudah datang rupa nya" sambut tuan Yoong yang baru keluar dari kamar nya.
"Tuan" Rio dengan cepat merubah raut wajah nya menjadi lebih ramah, membungkuk menyambut sang tuan rumah, Rose pun lantas berjalan cepat menghampiri Boobae, lalu menggendong nya, bocah itu melingkarkan kedua lengan nya di leher Rose, dan menopangkan dagu nya diatas bahu wanita muda itu, Rio melirik khawatir pada anak nya yang di bawa Rose ke belakang.
"Boobae jangan menangis ne, papa hanya ingin Boobae jadi anak yang baik" hibur Rose mengusap-usap punggung anak itu.
"Kita lihat ya, mommy masak apa untuk Boobae" ujar Rose yang rupa nya membawa Boobae ke dapur.
"Mommy, tamu spesial nya sudah datang" seru Rose begitu memasuki dapur, sang ibu menoleh ke arah sang putri.
"Oh, hai Boobae" sambut Seo mommy yang tak sendiri, tapi di bantu oleh asisten rumah tangga nya, Rose pun membawa Boobae mendekat.
"Kenpa menangis?" Tanya Seo mommy perhatian, tapi Boobae tak menjawab.
"Lihat, ini mommy buatkan khusus untuk Boobae, jangan menangis ne" hibur Seo mommy, Boobae mengangguk lirih.
"Boobae panggil daddy sama papa ne, ajak makan malam" perintah Rose pada Boobae, pria kecil itu pun berlari ke ruang keluarga, menghampiri sang ayah dengan wajah ketakutan nya.
"Tuan, papa, makan malam sudah siap" kata Boobae menunduk, Rio jadi merasa bersalah menatap sang putra.
"Ayo Rio, kita makan dulu" ajak tuan Yoong, yang mendahului ke ruang makan.
"Ne tuan" jawab Rio.
Set
Rio menahan tangan sang putra yang masih menunduk takut pada ayah nya.
"Maafkan papa, bukan nya papa marah, hanya saja, papa tak ingin Boobae jadi anak yang tidak sopan, lain kali sapa tuan rumah dulu, dan minta ijin ne" jelas Rio dengan lembut nya, agar Boobae tidak merasa di marahi lagi
"Ne, Boobae juga minta maaf papa" lirih nya.
"Ok, beri papa pelukan perdamaian" ujar Rio membuka kedua lengan nya, dan mereka pun berpelukan, Boobae terkikik senang, dan Rose yang tadi nya hendak memanggil mereka pun urung, ikut terharu melihat cara kedua nya berbaikan, dan itu membuat ia semakin kagum pada sosok Rio, dengan segala sifat kebapakan nya, yang tenang, tak gengsi untuk meminta maaf lebih dahulu, dan selalu punya alasan kenapa ia melarang ini dan itu pada sang putra, hingga, apa yang dikatakan akan terekam dengan baik di ingatan sang anak dengan penuturan dan pemilihan kata-kata yang mudah dimengerti oleh Boobae.
Mereka pun bergandengan menunju ke ruang makan, dan raut wajah Boobae pun sudah kembali seperti biasanya.
"Yeobo, kenalkan, dia Rio, pegawai kita, yang membantu membongkar kasus kemarin" ujar tuan Yoong memperkenalkan sang istri pada tamu nya.
"Ayah nya Boobae kan?" Canda Seo mommy, mampu memancing gelak tawa yang lain.
"Ne, itu saya nyonya" jawab Rio membungkuk hormat sambil tersenyum.
"Terima kasih untuk apa yang sudah kamu lakukan bagi perusahaan suami saya" ucap Seo mommy tulus.
"Itu sudah kewajiban saya sebagai pegawai nyonya, karena tanpa perusahaan, saya juga tak mungkin bisa memberi makan untuk Boobae" balas Rio mengusap kepala anak nya.
"Baiklah, ayo kita mulai makan malam nya" potong tuan Yoong.
Seo mommy pun langsung mengambipkan nasi untuk sang suami, Rose melayani Boobae terlebih dahulu, mengambilkan nasi, dengan daging panggang, lalu mengisi piring Rio.
"Terima kasih nona" ucap Rio menerima piring nya kembali dari tangan Rose, ayah anak itu begitu lahap menikmati menu makan malam istimewa dengan lahap nya, Rose menatap keduanya sambil tersenyum lebar.
"Ayo Boobae, habiskan, ini kesukaan Boobae kan" ujar tuan Yoong kembali menyumpitkan daging panggang untuk Boobae, Rio menatap bingung pada tuan Yoong dan Boobae bergantian, dari mana tuan Yoong tahu makanan kesukaan Boobae? Batin Rio.
"Sebelum aku menjemput Boobae dulu, sewaktu kamu lembur kasus Jongin, dia sebenar nya sudah beberapa kali kemari bersama Rose" jelas tuan Yoong, Rio jadi mengerti sekarang, kenapa Boobae terlihat seperti sudah biasa di rumah keluarga Park, tapi tetap saja, itu membuat Rio tak enak.
"Kenapa Boobae tak pernah bercerita pada papa?" Tanya Rio dengan wajah polos dan terkejut nya.
"Karena papa tidak bertanya" jawab Boobae santai tanpa mengalihkan fokus nya dari piring berisi nasi daging kesukaan nya.
"Noona, Boobae mau lagi nasi nya" pinta sang bocah menyodorkan piring nya ke arah Rose.
"Boobae" tegur Rio tak percaya.
"Biar kan Rio yaa, Boobae bebas di rumah ini, jika dia mau, semua boleh dia habiskan" ujar tuan Yoong.
"Aku malah senang, dia begitu nyaman di sini, dan rumah ini menjadi ramai setelah ada Boobae" lanjut tuan Yoong.
"Oppa mau tambah juga?" Tawar Rose, Rio tak bisa menjawab, ia bingung, tapi Rose langsung mengambil piring milik Rio dan kembali mengisi nya dengan nasi dan potongan daging sapi panggang.
"Ku harap kamu tak keberatan jika Boobae sering bermain kemari" pinta nyonya Seo.
Dan dari acara makan malam ini juga lah, Rose jadi tahu, jika Rio juga menyukai daging sapi.