Rose dan sang ayah pulang dalam kondisi tidak baik-baik saja, gadis Park itu terus menangis sesenggukan, memikirkan Boobae dan Rio yang keberadaan nya tidak di ketahui dimana.
"Boobae daddy, aku rindu dia, aku tak bisa tanpa Boobae" pilu nya di dalam mobil dalam perjalanan pulang bersama sang ayah.
"Tenang ne, daddy pasti akan mencari nya" ujar Yoong daddy berusaha meredakan tangis sang putri.
"Oppa, ada apa ini?" Panik Seo mommy karena Rose terus menangis di pelukan sang ayah ketika pulang dari kantor.
"Boobae mommy, Boobae pergi, kenapa di saat aku sudah sangat menyayangi Boobae, oppa malah membawa nya pergi?" histeris Rose, sebelum akhir nya jatuh pingsan.
Sementara di rumah ahjuma Lee, Sohee berbaring diatas ranjang nya, menangis dalam diam.
"Oppa, sebenar nya apa yang terjadi? Kenapa oppa tiba-tiba pergi?" Batin nya bertanya.
"Rio, kemana kamu membawa pergi Boobae?" Isak Lee ahjuma, sambil memeluk baju hangat rajutan nya, yang rencana nya memang untuk Boobae.
Seminggu sudah, Rio dan Boobae menghilang, orang-orang suruhan Yoong pun tak ada yang mampu melacak dimana keberadaan dua orang itu, dan dua hari sudah Rose terkapar di kamar nya, ia hanya akan terus menangis dan menangis mengingat Boobae, tawa bocah itu, wajah girang nya ketika mengunyah daging sapi kesukaan nya, ekspresi polos nya ketika mengagumi sesuatu yang baru pertama kali ia lihat, atau wajah memelas nya ketika ia meminta sesuatu tapi takut, semua berkelana di ingatan Rose, itulah yang selalu berhasil membuat tangis nya semakin menjadi.
Yoong daddy nampak memijat pelipis nya, memikirkan kesehatan sang putri, juga tentang kepergian Rio yang tiba-tiba.
"Oppa, Rose pingsan lagi" beritahu Seo mommy panik, dan kali ini, mau tak mau mereka harus membawa sang putri tunggal ke rumah sakit, Yoong daddy di buat semakin pusing, ia nyaris putus asa, melihat sang putri lemah diatas ranjang, tak mau makan tak mau bicara, hanya satu kata yang selalu keluar dari mulut Rose yaitu Boobae.
"Oppa, apa tidak sebaik nya kita hubungi Minho saja?" Ide Seo mommy.
"Ah iya, aku lupa jika aku memiliki seorang dongsaeng yang bekerja sebagai badan intelejen negara" ujar Yoong daddy.
"Tapi ini sudah jam 10 malam, yang artinya di sana sudah jam 12 malam, besok saja ne" lanjut Yoong daddy, Seo mommy mengangguk pasrah.
"Kemarilah, istirahat ini sudah malam" Yoong daddy memberi kode pada sang istri untuk berbaring di sofa bed ruang rawat inap sang putri.
Keesokan hari nya, Yoong daddy ke kantor, ia menghubungi Minho sang dongsaeng yang menetap di Australia.
"Baik hyung, aku segera pulang ke Korea" kata Minho begitu mendengar sang keponakan sakit, sudah hampir seminggu.
Dua hari kemudian
Yoong sendiri yang menjemput dongsaeng nya ke bandara.
"Hyung" seru Minho, kedua nya pun berpelukan sejenak, melepas rindu.
"Oppa" giliran Krystal yang memeluk oppa ipar nya itu.
"Kita langsung ke rumah sakit saja ne?" Tanya Yoong.
"Iya oppa, aku sudah tak sabar untuk ketemu dengan keponakan ku" jawab Krystal.
"Unnie" sapa Krystal pada Seo mommy ketika ia baru tiba di rumah sakit.
"Hi Krys, selamat datang di Korea" balas Seo mommy memeluk ipar nya itu.
"Bagaimana keadaan Rosie, unnie?" Cemas Krystal sambil melirik sendu pada ponakan kesayangan nya itu.
"Ya seperti yang kamu lihat, dia masih enggan makan, jika tidak di paksa, dan kalau pun dia mau, paling hanya satu dua suapan" jawab Seo mommy.
"Sebenar nya, apa yang terjadi hyung?" Tanya Minho mengusap kepala Rose yang tertidur pulas, siang itu, mereka pun lantas duduk di sofa berempat.
"Beberapa bulan yang lalu, tepat di hari ulang tahun Rose, ia merayakan nya bersama murid-murid di sekolah Yochiwon, sekolah yang butuh donasi, di sana dia bertemu salah satu murid yang istimewa, bernama Boobae" cerita Yoong daddy sambil menunjukan foto Boobae.
"Dari situ mereka dekat, termasuk kami, Boobae sering menginap karena dia hanya tinggal dengan ayah nya yang ternyata adalah pegawai ku di kantor, ibu nya Boobae pergi, meninggalkan anak dan suami nya, bocah itu sudah seperti dongsaeng nya Rose sendiri, tapi kini, mereka berdua pergi, sudah seminggu lebih, tak ada yang tahu kemana mereka, karena aneh nya, rumah Rio dalam kondisi sedikit berantakan, tapi semua barang-barang nya tak ada yang hilang, bahkan baju mereka semua masih ada" cerita Yoong daddy, Minho, Krystal dan Seo mommy nampak serius mendengarkan cerita Yoong daddy.
"Jika Rio sengaja membawa Boobae pergi, kenapa mereka tak membawa satu barang pun? Dan jika ada yang menculik nya, siapa? Setahu ku Rio bukan lah orang yang memiliki musuh, dia bahkan keluar pun hanya kemari untuk menjemput Boobae, liburan pun juga bersama kami, dia tak memiliki banyak teman selain tetangga nya" heran Yoong daddy.
"Oh iya, aku ingat sesuatu" seru Yoong daddy, Minho mengerutkan kening nya penasaran.
"Sekitar tiga bulan yang lalu, Kim Jongin atasan Rio di devisi keuangan perusahaan ku, melakukan penggelapan dan Rio lah yang menjebloskan nya ke penjara, dan kamu tahu siapa Jongin?" Tanya Yoong daddy, Minho menggeleng lirih.
"Dia adalah suami baru dari Kim Jennie, mantan istri Rio, apa jangan-jangan mereka pelaku nya?" Tanya Yoong daddy menebak-nebak, yang lain terperanjat kaget.
Wajar Yoong daddy menebak demikian, karena Jongin tentu punya alasan, dan Jennie pun juga sudah tak mencintai Rio, bisa saja suami baru nya menggendalikan Jennie dari dalam penjara, tapi, semua hanya sebatas dugaan, dan belum terbukti.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone New
FanfictionLimario, seorang single parent yang trauma menjalin cinta karena pernah ditinggalkan, hidup berdua dengan sang putra dan bekerja membanting tulang demi kebahagian Boobae.