21. Korupsi

3.5K 496 90
                                    

Rio mengacak rambut nya kesal sendiri, ini sudah jam sembilan malam, tapi laporan nya terasa janggal, antara keungan dan laporan penjualan tak sesuai, dan neraca nya pun jomplang, ia sedang berada di kantor sendirian karena lembur, ia pun kemudian berdiri, menuju ke meja atasan nya Jongin, untuk mencari, mungkin ada laporan keuangan nya yang belum di serahkan pada Rio, ia pun membuka laci dengan lancang nya, pikir Rio karena demi pekerjaan apa salah nya?

Bruk

Beberapa tumpuk kertas jatuh dari lemari samping meja kerja Jongin, karena Rio membuka nya.


Deg


Rio membaca dokumen-dokumen itu yang isi nya adalah laporan keuangan dan penjualan yang belum pernah Rio lihat sebelum nya, selain itu, ada juga beberapa slip gaji pegawai termasuk milik Rio yang Jongin sembunyikan.


"Brengsek" geram Rio mengepalkan tinju nya, karena selama ini, gaji nya di potong oleh Jongin, dan atasan nya itu juga mengkorupsi uang perusahaan dengan tidak melaporkan semua penjualan dan pembukuan nya pada Rio.

Rio mengumpulkan semua dokumen penting itu, dan ia kembali mengechek nya sekali lagi, ia pun berkemas lalu pulang ke rumah nya.


Di rumah Rio, Rose membuka rooftop mobil, dan membaringkan jok nya bersama Boobae, menghitung bintang sambil berbincang.



"Yang paling terang, itu milik Boobae" klaim nya, sambil menunjuk bintang yang paling besar dan terang.


"Tidak tidak, Boobae masih kecil, dan bintang itu yang paling cocok buat Boobae" goda Rose menunjuk sebuah bintang yang terlihat paling kecil.



"Noona" protes Boobae kesal, ia cemberut dan Rose terbahak, Sohee hanya bisa menatap mobil Rose dari jendela rumah nenek nya, ia tentu sungkan untuk bertemu Rose karena kejadian kemarin.


"Yang itu, ada tiga bintang yang berdekatan, itu adalah milik kita, papa, Boobae dan noona" tunjuk Boobae, Rose menoleh menatap Boobae penuh haru.


Muach


Ia lalu mengecup pipi kiri Boobae yang terpingkal geli, karena tak terbiasa di cium oleh orang selain ayah nya, yaa, mereka sedang menunggu Rio yang sampai jam sembilan lebih belum juga pulang, sampai akhir nya, Boobae tertidur di dalam mobil Rose.


Rio pun datang, ia mengetuk kaca jendela mobil Rose, gadis itu lalu membuka nya.



"Maaf nona, saya lembur, sekali lagi saya minta maaf telah merepotkan nona" Rio terus membungkuk tak tak enak pada Rose.


"Tidak apa-apa oppa, Boobae sudah tidur" beritahu Rose.


"Baiklah, biar saya menggendong nya" ujar Rio, ia kemudian membuka pintu penumpang samping, memasuki mobil dengan setengah badan nya, untuk mengambil Boobae, Rose tertegun untuk sesaat karena wajah samping Rio yang terlalu dekat dengan nya.


"Terima kasih nona, dan sekali lagi saya minta maaf" kata Rio sambil menggendong Boobae.


"N-ne, aku pulang dulu oppa" gugup Rose yang baru saja tersadar dari pikiran nya yang entah kemana.



Pagi nya

Dengan tergesa, setelah mengantar Boobae sekolah, Rio pun menuju ke kantor nya dengan tak sabar, emosi nya sudah ia tahan dari semalam, membutuhkan pelampiasan.



Rio berlari menyusuri lobby, memasuki ruangan nya, untuk mencari keberadaan Jongin.

Rio berlari menyusuri lobby, memasuki ruangan nya, untuk mencari keberadaan Jongin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio menghampiri meja atasan nya itu.

Sret

Manarik kerah baju nya lalu. . .





"Berengsek" geram Rio



Bugh

Bugh


Rio memukuli wajah Jongin tanpa ampun.



"Apa-apaan ini berani memukul atasan mu" hardik Jongin, tapi Rio tak peduli.


Bugh



Lagi dia menghajar Jongin, ruang divisi keuangan pun ribut, heboh dengan perkelahian Jongin dan Rio yang tak seimbang, sebelum akhir nya security datang untuk melerai nya, dengan wajah babak belur, penuh darah, Jongin berlari keluar, menuju ke ruangan presdir untuk mengadukan perbuatan Rio.

"Rio, sebenar nya apa yang terjadi?" Tanya Wendy salah satu pegawai senior di divisi keuangan, ia memberikan segelas air putih pada Rio yang nafas nya tersengal-sengal.


"Dia memotong gaji kita setiap bulan, slip gaji yang kita terima selama ini, itu palsu hyung" kata Rio setelah menghabiskan air yang Wendy berikan pada nya.

"Kamu ada bukti nya?" Tanya Wendy, Rio mengangguk, ia mengeluarkan beberapa kertas slip gaji yang ia temukan di lemari kerja Jongin.

"Rio, tuan Park memanggil mu ke ruangan nya" kata seorang security pada Rio, yang sudah tahu akan menghadapi sang pemilik perusahaan.


"Masuk" kata Yoong dari dalam.


"Selamat pagi tuan" Rio membungkuk hormat, Jongin menatap sinis pada Rio menahan rasa sakit nya.


"Ada masalah apa antara kamu dengan Jongin? Ingat kalian adalah team yang harus nya saling berkerja sama" tegur tuan Yoong.


"Maaf tuan, saya emosi" jelas Rio.

"Karena?" Tanya tuan Yoong lagi.


"Si berengsek itu selama ini memotong gaji saya setiap bulan" tunjuk Rio geram pada Jongin yang terperanjat, kaget Rio mengetahui kebusukan nya.


"Bohong tuan, saya memberikan nya sesuai dengan yang tertera di slip gaji" Jongin membela diri.


Rio mengeluarkan selembar kertas dari tas nya, lalu kertas yang lain dari dompet nya.



"Yang ini, slip gaji resmi kantor yang saya temukan di lemari dokumen Jongin tuan, dan yang ini, adalah slip gaji yang saya terima dari Jongin selama ini" jelas Rio tentang kesenjangan gaji yang ia terima selama ini, Yoong terbelalak, gaji yang dari kantor dan dari Jongin isi nya berbeda 36%, ia lalu menatap nyalang pada Jongin.


"S-saya bisa jelaskan tuan" gugup Jongin dengan wajah pucat.





"Dan saya masih punya bukti kecurangan Jongin yang lain tuan" beri tahu Rio yang kemudian mengeluarkan setumpuk kertas dari dalam tas nya, Yoong pun dibuat semakin menganga tak percaya.





"Panggil Rose kemari" perintah tuan Yoong pada sekertaris nya.




Rio masih menatap tajam pada Jongin yang kini nampak gelisah.











#TBC









Someone NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang