Limario, seorang single parent yang trauma menjalin cinta karena pernah ditinggalkan, hidup berdua dengan sang putra dan bekerja membanting tulang demi kebahagian Boobae.
Boobae sudah berdandan rapi, sementara sang ayah baru selesai mandi.
Ting. . . Tong. . .
Rio dengan celana pendek dan baju putih polos nya, berjalan sambil mengeringkan rambut basah nya untuk membuka pintu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ceklek
Blush
Sohee terhenyak, ia merona melihat Rio yang baru selesai mandi membuka kan pintu untuk nya.
"Selamat pagi nona" sapa Rio, tak sadar jika ia telah membuat anak gadis orang merona malu melihat nya
"Ne, pagi oppa, ini bekal untuk Boobae dari halmeoni, aku pulang" Sohee menyodorkan kotak makanan untuk Boobae pada Rio sambil menunduk, lalu pulang begitu saja tanpa menunggu Rio menjawab, ayah Boobae itu pun mengerutkan kening nya menatap Sohee yang sedikit berlari, pulang ke rumah sang nenek.
"Apa itu papa?" Tanya Boobae melihat sang ayah menbawa kotak makanan ditangan kanan nya.
"Ini bekal untuk Boobae di sekolah nanti, dari ahjuma Lee" jawab Rio yang kemudian memasukan lunch box tadi ke dalam tas usang Boobae, karena Rio belum sempat membelikan tas baru untuk anak nya, tas itu dulu dipakai untuk membawa baju ganti bagi Boobae jika sedang pergi bersama kedua orang tua nya.
"Ayo kita pamit pada Lee ahjuma dulu" ajak Rio, menggandeng tangan kanan sang putra keluar dari rumah nya.
"Noona!" Teriak Boobae yang melihat Sohee keluar dari rumah sang nenek, hendak berangkat kuliah, yang dipanggil pun menoleh.
"Tunggu, aku pamit ahjuma dulu ne" kata Boobae yang ingin Sohee berangkat dengan nya, gadis itu pun mengangguk mengiyakan sambil tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ahjuma. . . Ahjuma. . . " teriak Boobae memasuki rumah Lee ahjuma.
"Ne, ahjuma di dapur" sahut Lee ahjuma.
"Kenapa tidak menunggu ku?" Tanya Rio pada Sohee, mereka sedang menunggu Boobae di luar.
"Ee. . . A-aku kira oppa sudah berangkat" jawab Sohee bohong, ia sebenarnya ingin menghindar, karena kejadian tadi pagi.
"Ahjuma, Boobae berangkat sekolah ne" pamit sang bocah pada ahjuma Lee.
"Ne, semangat dan jangan nakal" pesan ahjuma Lee mengusap-usap kepala Boobae.
"Baik ahjuma, sampai jumpa" Boobae kembali berlari keluar.
"Ayo noona" bocah itu langsung menggandeng tangan kanan Sohee, Lee ahjuma yang mengantar nya sampai ke ambang pintu pun terkekeh senang.
"Pagi ahjuma, kami berangkat dulu" pamit Rio mengikuti langkah Sohee dan Boobae dibelakang.
"Ne, hati-hati" balas Lee ahjuma, Boobae terus mengoceh bercerita sesekali bertanya pada Sohee yang menggandeng nya.
"Noona ikut Boobae dulu ne" pinta sang bocah, Sohee nampak berfikir sejenak.
"Ayo lah noona, temani Boobae" mohon bocah itu iba.
"Baiklah, tapi Boobae janji ya, untuk rajin belajar" jawab Sohee.
"Pasti noona" senang sang bocah.
Dan mereka pun tiba di sekolahan Boobae, karena keterbatasan biaya, Rio hanya mampu menyekolahkan Boobae di sekolah biasa dengan biaya murah, bagi Rio yang penting sang anak mendapatkan hak nya untuk bersekolah, ia bersama Boobae menemui kepala sekolah, sementara Sohee menunggu diluar, mengamati lingkungan dan bangunan sekolah yang begitu sederhana.
"Nona" panggil Rio membuat Sohee terkejut.
"Ayo kita berangkat" ujar nya.
"Dimana Boobae?" Tanya Sohee karena bocah itu sudah tak bersama Rio.
"Dia sudah ke kelas nya bersama miss Jiyeon" jawab Rio, Sohee manggut-manggut mengerti, mereka meninggalakan sekolah baru Boobae.
"Siapa yang akan menjemput Boobae nanti?" Tanya Sohee.
"Sepulang dari kantor, aku akan menjemputnya" jawab Rio.
"Dan selama oppa belum datang?" Penasran Sohee.
"Dia akan menunggu di sekolah bersama murid lain yang juga menunggu di jemput orang tua nya" jelas Rio.
"Apa oppa keberatan kalau aku yang menjemput sepulang kuliah?" Ijin Sohee
"Apa tidak merepotkan?" Ragu Rio
"Tidak oppa, halmeoni tentu juga akan senang, karena semalam dia tak bisa tidur memikirkan dia yang ditinggal Boobae sekolah" beritahu Sohee.
"Benarkah?" Kaget Rio tak percaya, Sohee mengangguk.
"Baiklah kalau kamu tidak repot, gumawo ne" ujar Rio, mereka sudah berada di dalam bus untuk menuju kantor dan kampus masing-masing.
Sesuai janji nya, Sohee menjemput Boobae kesekolah, sepulang nya kuliah, dan bocah itu menampakan wajah ceria nya.
"Noona noona" seru nya berlari kearah Sohee di lorong kelas.
"Hi Boobae" sambut Sohee.
"Jadi, bagaimana sekolah di hari pertama mu?" Tanya Sohee.
"Benar kata noona, menyenangkan" jawab Boobae mendongak menatap wanita yang menggandeng tangan kiri nya itu.
"Boobae senang?" Tanya Sohee lagi.
"Tentu, aku tak sabar untuk kembali lagi besok, karena aku sudah berjanji untuk menikmati bekal kami bersama Jaeday" jawab Boobae.
"Aku membagi roti panggang dan semangka ku dengan nya tadi, karena dia tidak membawa bekal" cerita Boobae, sekolah itu memang untuk kalangan menengah ke bawah, jadi wajar jika ada beberapa anak yang tak membawa bekal karena keterbatasan ekonomi keluarga nya, Sohee menatap dan tersenyum haru pada Boobae, yang di tengah keterbatasan nya, tapi masih mau berbagi dan tak egois.
Dan sesampai di rumah
"Ahjuma, Boobae pulang" teriak sang bocah begitu memasuki rumah ahjuma Lee.
"Hey, ahjuma merindukan mu sayang" sambut ahjuma Lee yang langsung memeluk Boobae, bocah itu terpingkal lucu, ia pun kemudian menceritakan pengalaman pertama nya di sekolah, dan Lee ahjuma pun mendengar dengan wajah serius nya.
"Bekal dari ahjuma habis, tadi Boobae memakan nya bersama Jaeday" cerita Boobae mengeluarkan kotak makan nya dari dalam tas, dan menyerahkan nya pada Lee ahjuma.
"Baik, besok ahjuma isi lebih banyak lagi bekal untuk Boobae" beritahu Lee ahjuma menanggapi cerita Boobae.
"Gumawo ahjuma" ucap Boobae yang kembali memeluk Lee ahjuma.
"Sama-sama sayang" balas nya, Sohee menatap senang mendengar dan melihat kedekatan sang nenek dengan Boobae.
