41. Ketemu

3.3K 410 66
                                    

Tuk-tuk yang Channarong tumpangi pun akhir nya berhasil menyusul mobil yang membawa Rio dan Boobae.

"Stop. . . Stop. . . Jangan terlalu dekat" perintah Channarong pada supir tuk-tuk nya, ia pun lalu keluar dan menatap kagum rumah yang di masuki mobil Rio tadi.


"Woah, rupa nya kamu tinggal di sini sekarang Kunpimook" gumam Channarong.

Untung Chanarong tak seteledor Minho yang langsung mengejar Rio, yang malah membuat ia lari ketakutan karena merasa tidak kenal.


"Ayo kita kembali" pinta Channarong pada supir tuk-tuk nya, setelah menghafalkan alamat baru Kunpimook.



Kriinngg. . .

Ponsel Minho berdering.

Channarong is Calling


"Hallo"

"Minho, kamu di mana?"

"Aku di rumah sakit"

"Tunggu, aku akan menjemput mu"



Dengan perasaan khawatir Channarong pun langsung menuju ke tempat Minho berada masih dengan tuk-tuk nya.

Minho nampak duduk di luar lobby rumah sakit, dengan wajah babak belur, sambil menunduk putus asa, dan hampir menangis, karena merasa gagal menemukan Boobae demi keponakan nya tercinta.

"Ayo pulang" ajak Channarong, Minho tak menjawab, ia hanya mengikuti apa yang sahabat nya itu katakan.

Dua hari setelah pertemuan tak terduga Minho dan Rio di restauran, Channarong pun mendekati teman ekpatriat nya itu.

Dua hari setelah pertemuan tak terduga Minho dan Rio di restauran, Channarong pun mendekati teman ekpatriat nya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minho" panggil nya hati-hati.

"Sebenar nya, aku sudah tahu dimana Rio dan Boobae berada" jujur nya hati-hati, Minho langsung menatap tajam Channarong, ia marah karena baru sekarang sahabat nya itu bercerita, Minho langsung berdiri dan menghampiri Channarong.


"Tunggu tunggu, aku punya alasan kenapa aku baru mengatakan nya sekarang" tahan Channarong ketakutan, ia menahan tubuh Minho yang hendak melampiaskan amarah nya.

"Aku sengaja, untuk menunggu luka di wajah mu pulih terlebih dahulu, agar mereka tak curiga dengan kita nanti, juga agar para bodyguard itu lupa dengan kamu" jelas Channarong gugup karena takut, tapi, mendengar penjelasan Channarong, senyum Minho malah mengembang lebar, ia lalu memeluk tubuh Channarong yang merasa aneh dengan perilaku Minho.

"Maafkan aku, beruntung aku mengenal mu, aku tadi hanya kesal karena merasa putus asa, tapi rupanya alasan mu cukup masuk akal, terima kasih" ucap Minho.

"Sekarang, ceritakan bagaimana kamu bisa mengetahui alamat Kunpimook?" Tanya Minho serius, mereka pun kembali duduk.

"Saat kamu hendak mengejar Rio, aku di tahan oleh pegawai restaurant karena kita belum membayar tagihan, dan setelah aku keluar, aku melihatmu di pukul oleh bodyguard Horvejkul, jika aku menolong mu, kita berdua pasti akan kehilangan jejak Rio, jadi kuputuskan untuk membiarkan mu, dan memilih mengejar mobil yang membawa Rio" jujur Channarong, Minho terbahak-bahak, ia merasa senang sahabat nya itu ternyata bisa di andalkan dan mampu berpikir jernih di saat-saat penting.



"Jadi, kapan kita akan ke rumah Kunpimook?" Tanya Channarong.


"Belajar dari kejadian sebelum nya, seperti nya aku harus sedikit bersabar, seperti mu dan menyusun rencana sematang mungkin" ujar Minho tenang.

Minho lantas menghubungi keluarga nya di Korea, memberitahu jika ia sudah menemukan keberadaan Rio.


"Tapi hyung, jangan beritahu Rose terlebih dahulu" pesan Minho lewat sambungan telpon.


"Kamu terlambat Minho-yaa, Rose sudah mendengar nya, karena telpon mu sengaja aku speaker" balas Yoong daddy.


"Uncle, cepat bawa Boobae pulang, aku sudah merindukan nya" seru Rose yang langsung bersemangat begitu mendengar kabar dari uncle nya, hal ini tentu membawa beban bagi Minho sendiri, dia tak tahu ada hubungan apa antara keluarga Horvejkul dengan Rio, dan apakah membawa pulang Rio akan semudah membalikan telapak tangan.


Sehari kemudian, Channarong dan Minho sudah berdiri menatap mansion megah Kunpimook Buck Horvejkul dengan tatapan kagum.

Sehari kemudian, Channarong dan Minho sudah berdiri menatap mansion megah Kunpimook Buck Horvejkul dengan tatapan kagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di Korea tak ada rumah sebesar dan semegah ini" gumam Minho.


"Benarkah?" Tanya Channarong tak percaya.


"Orang Korea, rata-rata menyukai gaya minimalis" jawab Minho sambil berjalan mendekati pintu gerbang, untuk memencet bell, seorang bodyguard pun keluar, menanyai tentang kepentingan dua orang asing itu di rumah majikan nya, Minho memperlihat kartu identitas intelejen nya, yang membuat ia akhir nya di ijinkan masuk, tapi dengan syarat, semua barang pribadi, seperti dompet, dan ponsel serta barang-barang kecil lain yang berpotensi menimbulkan ketidak amanan harus di tinggal di ruang jaga, dan demi bertemu Rio, Minho pun menyanggupi, di temani Channarong, mereka pun di bawa ke sebuah ruang tamu yang luas nya hampir setengah lapangan sepak bola, mereka pun mengedarkan tatapan nya mengamati isi ruangan sambil menunggu si empu nya rumah datang.


Kunpimook menatap kedua tamu nya tanpa ekspresi, dari lantai atas, ia kemudian turun, Minho dan Channarong pun langsung memberi nya salam, dengan angkuh dan dingin nya, sang tuan rumah menatap Minho dari atas sampai bawah, menerka-nerka siapa tamu nya.


"Aku tidak mengenal kalian, dan aku tidak tahu apa tujuan kalian kemari, tapi aku memberi mu waktu lima menit untuk mengatakan nya" ujar Kunpimook datar.


"Aku ingin bertemu Limario Manoban" jawab Minho buru-buru, karena tak ingin menghabiskan waktu lima menit nya secara sia-sia.



"Baik" tenang Kunpimook, ia lalu menyuruh pelayan rumah nya untuk memanggil Rio.



Dan Rio datang sambil menggendong Boobae  yang baru bangun dari tidur nya, Minho menatap Rio karena baru kali ini ia dapat melihat Rio dan Boobae secara nyata, tidak hanya lewat foto ponsel.


"Ya paman?" Tanya Rio menghampiri Kunpimook, Channarong terhenyak mendengar cara Rio memanggil Kunpimook Buck Horvejkul.



"Apa kamu mengenal mereka?" Tanya sang paman, Rio nampak mengamati dengan serius wajah kedua pria dewasa itu bergantian, sambil mengingat, Minho sendiri malah tertegun menatap orang yang dia cari.


"Tidak paman" jawab Rio menggeleng, karena mereka memang belum pernah bertemu sebelum nya.


"Waktu kalian habis, bawa mereka keluar" perintah Kunpimook pada dua orang bodyguard nya yang sedari tadi berjaga di ambang pintu utama.


Sret

Tubuh mereka di tarik paksa keluar dari rumah Kunpimook.



"Tunggu, ini belum ada lima menit" protes Minho sambil berontak.


"Rio, tak ingin kah kamu tahu siapa aku?" Tanya Minho, ia terus berteriak.



"ROSSEANNE PARK, APA KAMU MENGENALI NAMA ITU?!" teriak Minho yang sudah menghilang dari pandangan Rio.







#TBC

Someone NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang