46. Terjawab

3.7K 418 45
                                    

Setelah melepas rindu sejenak pada Lee ahjuma dan Sohee, Rio serta Boobae pun pamit.


"Boobae pasti akan mengunjungi ahjuma lagi, kami akan menyapa tuan Park dulu ahjuma" pamit sang bocah.


"Janji ne? Besok akan ahjuma buatkan makanan kesukaan Boobae, ayam goreng buatan Sohee noona kan?" Balas Lee ahjuma, Boobae lalu menutup mulut nya malu-malu.


"Bye noona" Boobae melambaikan tangan nya pada Sohee yang mengantar nya sampai ke ambang pintu.

Hap

Boobae melompat ke dalam mobil, kembali duduk dipangkuan Rose, apa Sohee cemburu? Tentu saja, mereka nampak seperti keluarga kecil yang bahagia, apalagi dengan Rio yang sekarang mengemudikan mobil nya.

Mereka pun tiba di rumah di rumah keluarga Park, tepat saat nya jam makan siang.

Boobae masuk dengan di gandeng oleh Rose dan Rio di belakang nya.

"Boobae lapar tidak?" Tanya Rose


"Tentu noona, Boobae juga rindu puding buatan nyonya Seo" celoteh nya, keluarga Park sudah menunggu di ruang keluarga, si kecil itu berlari dengan kaki pendek nya menghampiri Yoong daddy yang memberi nya kode, ia lalu berdiri diantara kedua kaki ayah nya Rose itu, sambil senyum-senyum malu menatap Krystal yang gemas dengan tingkah Boobae.

"Ini Krystal aunty, istri nya uncle Minho" Yoong daddy memperkenalkan Boobae pada adek ipar nya, dan senyuman Krystal malah membuat Boobae semakin malu salah tingkah.

"Ini Krystal aunty, istri nya uncle Minho" Yoong daddy memperkenalkan Boobae pada adek ipar nya, dan senyuman Krystal malah membuat Boobae semakin malu salah tingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" Tanya Yoong daddy dengan wajah heran nya, karena Boobae malah memutar tubuh nya menghadap tuan rumah Park itu.

"Boobae malu" jawab sang bocah dengan wajah merona nya, para orang tua pun dibuat terbahak dengan tingkah lucu dan polos anak itu.


"Momm, pudding coklat nya sudah siap kan?" Tanya Rose pada sang ibu.


"Sudah Rosie, tapi kita makan siang dulu ne" balas sang mommy, mereka pun kemudian berjalan menuju meja makan untuk santap siang bersama, Krystal tersenyum melihat Rose yang begitu perhatian pada Boobae, yang sangat tahu seperti apa selera anak itu.



"Dia sudah pantas untuk menjadi seorang istri bukan" gumam Minho.



"Rasanya waktu begitu cepat berlalu, seperti baru kemarin aku mendengar dia merengek lapar di rumah kita, karena terlalu lama belajar" sendu Krystal haru.



"Boobae mau lagi?" Tawar Rose.


"Ne, Boobae masih lapar noona" balas nya.


"Sisakan tempat di perut mu untuk pudding coklat mommy nanti boy" ujar Yoong daddy mengingatkan.


"Tenang, masih banyak tempat tuan, disini" balas Boobae sambil menepuk-nepuk perut kecil nya.

"Tenang, masih banyak tempat tuan, disini" balas Boobae sambil menepuk-nepuk perut kecil nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose dan Boobae mengobrol sambil menikmati pudding di sofa depan tv.



"Tidak ada makanan seenak di Korea" gumam bocah itu sambil mengunyah pudding nya, sementara Rio, Yoong daddy, Seo mommy serta pasangan Krystal dan Minho berada di ruang tamu.



"Minho-yaa, terima kasih sudah membawa Rio dan Boobae pulang" ujar Yoong daddy mengawali obrolan mereka.




"Tidak hyung tidak, bukan aku yang membawa mereka pulang, karena mereka menolak ajakan ku waktu itu" balas Minho, tuan Yoong langsung menatap Rio penasaran, pria itu hanya tersenyum.





"Hati tuan, yang menuntun ku pulang, karena rumah ku yang sesungguh nya berada di sini" jawab Rio yakin.




"Terjawab sudah ketakutan saya selama ini, tentang ungkapan nona Rose malam itu, jujur, saya juga mencintai putri anda, tapi. . . " Rio menggantung kalimat nya.




"Sebagai pria yang pernah gagal, saya menjadi ragu, ketakutan terbesar saya adalah ketika saya tidak bisa membahagiakan putri anda secara materi, itu alasan saya dulu menolak nya. . . " sebelum Rio melanjutkan ucapan nya, tuan Yoong sudah memotong nya terlebih dahulu.




"Rio dengarkan aku" tegas nya, Rio langsung melirik sang tuan sambil menunduk segan.




"Uang memang penting, tapi tidak semua hal penting bisa di beli dengan uang, contoh nya kebahagiaan Rose, selama kamu dan Boobae pergi, uang ku tak mampu untuk membahagiakan nya, ia bahkan mencoba bunuh diri, andai apa yang ku punya bisa untuk membeli kamu dan Boobae, apa kamu mau aku menilai mu dengan angka, untuk putri ku?" Tanya tuan Yoong, Rio menggeleng lirih.



"Tidak semua orang butuh materi nak, kebahagiaan bisa datang dari mana saja, dan aku yakin, suatu hari kamu juga pasti akan sukses, hanya, mungkin saat ini belum waktu nya, bersabar lah" ujar tuan Yoong panjang lebar.



"Tapi. . . Nona seperti nya menghindari ku sekarang tuan" kata Rio yang semenjak pulang dari rumah Lee ahjuma di abaikan oleh Rose.



"Mungkin dia hanya malu, karena kalian lama tidak bertemu, aku yakin perasaan nya belum berubah, coba saja yakin kan dia, perempuan itu untuk di perjuangkan nak, tapi jangan perjuangkan dia yang tak mau kamu perjuangkan" nasehat Yoong daddy.




"Malam ini kamu tidur di sini ne, rumah mu biar besok di bersihkan dulu" ujar tuan Yoong lagi.




Di depan tv.

"Boobae kenyang" bocah itu lalu menjatuhkan diri di sandaran sofa, Rose terkikik lucu dengan tingkah bocah itu.




"Kemarilah Boo, tidur ne, kamu pasti masih capek kan" kata Rose meminta Boobae untuk mendekat pada nya.




"Boobae mau menonton kartun noona, di sana Boobae tidak mengerti bahasanya" keluh sang bocah



"Baiklah" kata Rose tak bisa menahan tawa melihat ekspresi kesal Boobae yang tak paham bahasa Thailand.



"Noona tinggal ya, nanti kalau Boobae mau pindah channel, tombol nya yang ini" interuksi Rose.




Inti nya, keluarga Park tak masalah dengan latar belakang Rio, yang menurut mereka tidaklah penting, yang jelas Rio adalah pria yang bertanggung jawab, pekerja keras dan ulet, Yoong daddy percaya, suatu saat Rio pasti akan berhasil dan sukses.








#TBC

Someone NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang