Limario, seorang single parent yang trauma menjalin cinta karena pernah ditinggalkan, hidup berdua dengan sang putra dan bekerja membanting tulang demi kebahagian Boobae.
"Papa, hari ini sekolah Boobae telah selesai di perbaiki" pamer sang bocah sambil berjalan menuju ke halte bersama Sohee dan sang ayah.
"Appa Boobae senang?" Tanya Rio
"Sangat senang papa, apalagi sekarang kami memiliki mainan" pamer nya lagi.
"Boobae harus semakin rajin belajar ne" ujar Rio sambil mengusap kepala sang putra.
Rose selesai berdandan, ia sudah siap untuk ke sekolah Yochiwon terlebih dahulu, ia sendirian karena berangkat langsung dari rumah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rasanya ia begitu bersemangat karena akan bertemu dengan Boobae lagi.
"Bye Boobae" ucap Rio.
"Hwiting Boobae" seru Sohee mengepalkan tangan nya ke atas, dan itu berhasil memancing tawa Boobae.
Disaat mobil Rose tiba di halaman sekolah Boobae, bertepatan dengan Rio yang berbalik meninggalkan sekolah sang putra.
"Wah" takjub Boobae berdiri di ambang pintu gerbang sekolahan nya, bibir nya mengembang lebar, raut nya seperti tak percaya melihat halaman sekolah nya yang kini banyak mainan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pagi Boobae" sapa Rose terkikik lucu melihat ekspresi bocah itu.
"Selamat pagi noona" balas Boobae
"Bagaimana menurut Boobae?" Tanya Rose
"Ini bagus sekali noona, Boobae jadi betah disekolah sekarang" girang nya.
"Ayo kita susul yang lain" ajak Rose menggandeng tangan kanan Boobae memasuki kelas, dan mulut bocah itu menganga, kaget dengan ruang kelas nya yang sekarang, Rose terkekeh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
