Limario, seorang single parent yang trauma menjalin cinta karena pernah ditinggalkan, hidup berdua dengan sang putra dan bekerja membanting tulang demi kebahagian Boobae.
Dua tahun sudah pasca perceraian Jennie dan Rio, dan Boobae pun semakin dekat dengan Sohee
Mereka berjalan pulang melewati sebuah gerai makanan cepat saji yang terkenal, aroma ayam goreng nya tercium sampai ke hidung Boobae.
"Hhhmm. . . Ahhh. . ." Bocah itu menghirup dalam-dalam wangi ayam yang sedang di goreng sambil memejamkan kedua mata nya, lalu melepaskan nya dengan nafas panjang, Sohee terpingkal lucu dengan tingkah Boobae.
"Boobae mau makan disana?" Tanya Sohee berhenti di depan gerai.
"Tidak noona, aku yakin rasanya tidak lebih enak dari ayam masakan noona, aku hanya menyukai aroma nya saja" tentu saja Boobae berbohong, anak mana yang tak ingin makan di gerai ayam kegemaran sejuta umat itu, ia hanya takut saja untuk mengatakan yang sejujur nya pada Sohee.
Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan pulang nya.
Dan di kantor Park, hari yang berbeda.
Rose sedang berfikir apa yang akan ia lakukan untuk merayakan ulang tahun nya yang ke duapuluh lima nanti, ia menoleh pada sang sekertaris yang merangkap sahabat nya sewaktu SMU.
"Joyi, apa yang sebaiknya aku lakukan untuk merayakan ulang tahunku nanti?" Tanya Rose pada sekertaris nya.
"Apa ya?" Joy ikut berpikir.
"Ah, kenapa tidak melakukan donasi saja Rose?" Ide Joy, Rose mengerutkan kening nya mendengar ide Joy.
"Donasi kemana?" Tanya Rose lagi.
"Terserah, kamu mau yang mana? Untuk kemajuan dunia pendidikan, membiayai pengobatan kanker, untuk membantu para lansia di panti jompo" Joy menyebutkan beberapa yayasan yang menerima donasi, agar Rose mudah menentukan nya.
"Baiklah, aku pikirkan nanti" ujar Rose.
"Hari ini kita kemana?" Tanya Rose pada sang sekertaris.
"Kita meeting di kantor Kwon" jawab Joy.
"Ayo kita berangkat" Rose segera berdiri dan menenteng tas nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dalam perjalanan nya, Rose terus memperhatikan pemandangan diluar jendela mobil nya, Joy sendiri duduk dibangku depan menemani supir sekaligus staff Rose, Sungjae.
Tanpa sengaja, mata Rose menangkap pemandangan berupa gedung sekolah Yochiwon yang sederhana, ia melihat beberapa murid dengan baju seadanya sedang bermain di halaman sekolah di dampingi beberapa guru, mereka nampak tertawa girang bermain Tom and Jerry, karena sekolah tak memiliki fasilitas pendukung, jadi sang guru lah yang harus kreatif mengajak murid-muridnya bermain sendiri saat jam istirahat, sampai mobil yang di tumpangi Rose menjauh, wanita itu masih menoleh ke sekolahan tadi.