34. Misteri Keberadaan Rio Dan Boobae

3.3K 428 79
                                    

Sohee keluar dari rumah nenek nya pagi itu, untuk membuang sampah, ia melirik ke rumah Rio yang terlihat sepi tanpa aktivitas, tapi ia tak curiga.


"Mungkin mereka masih tidur" pikir Sohee kembali memasuki rumah sang nenek.


Dan saat ia hendak ke kampus pun, Sohee pun kembali menoleh ke rumah Rio.



"Mungkin mereka sudah berangkat" batin Sohee, Lee ahjuma pun ikut keluar mengechek Boobae yang pagi ini belum berpamitan pada nya.


"Sohee" panggil sang nenek pada cucu yang nya yang sedang berdiri membelakangi nya.



"Ne halmeoni?" Jawab Sohee.


"Apa mereka sudah berangkat?" Tanya nya mengenai Rio dan Boobae.

"Seperti nya sudah halmeoni" jawab Sohee



"Kenapa Boobae tak berpamitan pada ku?" Gumam Lee ahjuma cemas.


"Mungkin mereka buru-buru halmeoni" hibur Sohee agar sang nenek tak kecewa


"Oh, baiklah, kamu hati-hati di jalan" pesan sang nenek yang kemudian memasuki rumah nya lagi.


Lima hari sudah, tak ada yang tahu tentang di mana keberadaan Boobae dan sang ayah, orang-orang di sekitar nya bahkan tak menyadari jika dua pria beda usia itu sudah tak tinggal di rumah nya dan entah kemana.

Lee ahjuma menghela nafas, ia memikirkan Boobae, yang biasa nya makan di rumah nya, datang sambil berteriak-teriak sekedar untuk berpamitan sekolah atau memberi tahu jika ia sudah pulang.


"Sohee, aku merindukan Boobae" lirih nya sendu pada sang cucu, kala mereka tengah makan malam bersama.

"Mungkin mereka sedang sibuk halmeoni, nanti jika urusan mereka sudah selesai, Boobae pasti akan mengunjungi kita" hibur Sohee lagi.



Di rumah Park

"Rosie, kemana Boobae? Aku rindu, rumah ini sepi tanpa nya" tanya Yoong daddy pagi itu saat mereka sedang sarapan.



"Aku tidak tahu daddy, Rio oppa juga sudah lima hari tidak masuk kerja" jawab Rose gelisah.



"Kamu tak ingin mencari tahu?" Tanya sang mommy.



"Sudah, tapi nomor oppa tidak aktiv lagi" jawab Rose.




"Kita cari ke sekolah Boobae nanti" ajak Yoong daddy, Rose cemas.



"Nanti daddy temani" ujar Yoong daddy.



Dan waktu jam pulang sekolah, Yoong bersama Rose pun pergi menuju ke sekolah Boobae, dan lagi-lagi, mereka tak menemukan bocah itu, akhir nya Rose dan sang ayah pun menemui miss Jiyeon.




"Boobae sudah lima hari tidak masuk sekolah tanpa keterangan, tuan" jawab miss Jiyeon.



"Begitu ya, terima kasih miss, kami permisi dulu" pamit tuan Yoong bersama Rose.



"Kita ke rumah nya saja daddy, mungkin salah satu diantara mereka ada yang sakit" khawatir Rose




"Kamu yang tahu rumah nya" Yoong daddy mengulurkan kunci mobil nya pada sang putri, mobil pun melaju menuju ke rumah Rio, tak sampai setengah jam mobil mereka pun telah tiba tepat di depan rumah mungil yang saling berdempetan dengan tetangga sebelah nya.




"Ini rumah nya?" Tanya Yoong daddy tak percaya melihat rumah mungil nan sederhana, Rose mengangguk.



Mereka pun lantas keluar dari mobil, berjalan menuju rumah sambil mengamati sekitar nya, Yoong daddy merasa aneh karena lampu di rumah Rio masih ada beberapa yang menyala, tak mungkin dia lupa mematikan nya.



Tok. . . Tok. . . Tok. . .



Tak ada jawaban



"Boobae!"



"Rio!" Teriak tuan Yoong sambil mengetuk pintu rumah Rio, karena tak ada jawaban, sampai membuat Lee ahjuma dan tuan Choi terganggu, mereka pun keluar dari rumah masing-masing.



"Tuan" panggil Lee ahjuma, Yoong dan Rose pun menoleh.



"Oh, maaf jika suara saya mengganggu, saya kemari untuk mencari Rio dan Boobae" jelas Yoong, sungkan.



"Kenapa tuan mencari nya?" Tanya tuan Choi curiga.



"Rio adalah pegawai saya, dan sudah lima hari dia tidak masuk kerja, saya mencemaskan nya" jawab tuan Yoong, membuat Lee ahjuma terperanjat.



"Lima hari?" Gumam nya dengan bibir begetar.



"Ne ahjuma, Boobae juga tidak masuk sekolah selama lima hari" ujar Rose.



"Aku pikir, selama lima hari ini, mereka berangkat lebih pagi, karena Boobae tidak berpamitan pada ku seperti biasanya" kata Lee ahjuma membuat Rose dan sang ayah saling bertatapan penuh tanya.


"Apa tidak sebaiknya kita dobrak saja?" Cemas tuan Choi.



"Kalian bisa menjadi saksi nya nanti jika terjadi sesuatu, bagaiamana?" Tanya tuan Yoong.



"Baiklah, aku takut terjadi apa-apa dengan mereka" kata Lee ahjuma menyetujui ide tuan Choi dan tuan Yoong.



Para pria itu pun kemudian bersiap untuk mendobrak pintu, dan dari kejauhan, Sohee terlihat berlari terburu-buru menuju ke rumah Rio, karena ada Rose, dia pikir ada Boobae dan Rio juga disana yang sangat ia rindukan, untuk sesaat ia melupakan sakit hatinya demi bertemu orang yang ia sayangi.





Brak




Wushh. . .






Begitu pintu terbuka, debu-debu beterbangan, tanda jika sudah beberapa hari rumah tak tersentuh oleh pemilik nya, semua mematung untuk sesaat melihat kursi ruang tamu yang berserakan tak beraturan, dengan langkah ragu, Yoong daddy dan tuan Choi pun masuk.





"Boobae! Rio!" Kembali ia memanggil si empu nya rumah sambil memeriksa seluruh kamar, tapi kosong.





"Mereka tidak ada" lirih tuan Yoong.





"Tapi semua baju nya masih berada di lemari" sambung tuan Choi.




Bruk




Rose menjatuhkan tubuh nya bersandar pada dinding rumah Rio, air mata nya menetes memikirkan Boobae dan ayah nya.

Rose menjatuhkan tubuh nya bersandar pada dinding rumah Rio, air mata nya menetes memikirkan Boobae dan ayah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu juga Sohee, yang mematung di ambang pintu, dengan air mata yang sudah luruh.




Kemana Rio dan Boobae? Jika mereka pergi, kenapa semua baju dan barang-barang milik mereka masih utuh dirumah?





Segala tanya tak ada yang mampu menjawab, kepergian dua orang itu menimbulkan kesedihan, kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan yang mendalam bagi orang-orang di sekitar nya, terutama bagi Rose dan Sohee.







#TBC

Someone NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang