Setiap melewati Yochiwon tempat Boobae menimba ilmu, Rose selalu menyempatkan untuk singgah dan mengunjungi bocah itu, sambil membawakan makanan ringan untuk semua murid nya juga, meski untuk Boobae selalu yang istimewa, tapi Rose memberikan nya secara sembunyi-sembunyi, tak ingin menimbulkan kecemburuan di hati anak-anak yang lain.
Boobae tertawa girang melihat makanan yang dibawakan oleh Rose untuk nya, ia di bawa oleh wanita muda itu ke dalam mobil, untuk menikmati nya di sana, karena Boobae mendapatkan jatah yang berbeda, mereka berdua pun lantas duduk di kursi belakang, Joy dan Sungjae menunggu di luar, dan sebelum nya, Rose telah meminta ijin pada miss Jiyeon dan kepala sekolah Hyomin.
Kedua mata Boobae nampak berbinar menatap patbingsu dan honey toasted bread di hadapan nya.
"Boobae tahu ini apa?" Tanya Rose, Boobae menggeleng polos.
"Yang ini?" Lagi-lagi Boobae menggeleng.
"Boobae belum pernah melihat dan memakan kedua nya" ujar nya jujur.
"Kalau begitu, sekarang makan lah" kata Rose.
"Tapi. . . " Boobae ragu.
"Tidak apa-apa, bukan kah seluruh kelas juga mendapatkan nya, bukan hanya Boobae saja" jawab Rose atas keraguan Boobae, bocah itu langsung sumringah.
"Gumawo noona" ucap nya yang kemudian langsung menyendok es serut kacang merah nya, Rose menatap nya haru.
"Noona, ini enak sekali" seru Boobae girang merasakan enak nya es serut yang baru kali ini ia nikmati, Rose tersenyum senang.
"Habiskan kalau begitu" kata Rose
"Boobae, punya dongsaeng?" Tanya Rose
"Tidak noona" jawab Boobae.
"Jadi Boobae hanya punya seorang noona ya?" Selidik Rose
"Tidak juga, dia cucu nya Lee ahjuma" jawab Boobae.
"Siapa Lee ahjuma?" Tanya Rose yang semakin penasaran
"Lee ahjuma, yang tinggal di samping rumah Boobae, Sohee noona lah yang akan menjemput Boobae jika papa lembur" jawab bocah itu.
"Kenapa Boobae tidak pernah menyebut mama nya?" Batin Rose penasaran, tapi tak berani untuk bertanya langsung pada sang bocah.
"Boobae, apa tas ini tidak terlalu kekecilan untuk Boobae?" Tanya Rose lagi hati-hati, saat bocah itu sedang menikmati roti panggang madu nya, Boobae pun melirik tas lusuh nya.
"Tidak" jawab Boobae
"Kenapa? Papa mu tidak membelikan nya?" Tanya Rose lagi.
"Papa tidak punya uang, dan dia meminta Boobae untuk memakai yang masih bisa di pakai dulu" jawab nya, gaji Rio memang tak banyak, itulah kenapa ia belum bisa memenuhi semua kebutuhan Boobae.
Deg
Hati Rose terasa nyeri mendengar pengakuan jujur seorang anak seperti Boobae, betapa bersyukur nya dia dulu yang mau apa-apa tinggal tunjuk dan daddy mommy akan selalu menuruti nya, membelikan nya, meski Boobae memakai baju, tas, dan sepatu sederhana, tapi ia selalu nampak rapi dan bersih itu lah yang membuat ia terlihat menonjol diantara teman-teman sekelas nya.
"Noona, Boobae sudah selesai" Rose tersadar dari lamunan nya.
"Ini, minumlah dulu" Rose menyodorkan air mineral botol pada Boobae karena baru saja menyantap makanan manis.
"Aahh. . ." Puas Boobae membuat Rose terkekeh lucu
"Ayo kembali ke kelas mu, aku antar" ajak Rose menggandeng tangan kanan Boobae.
"Jadi?" Sambut Joy di halaman sekolah Boobae kala Rose kembali dari mengantar bocah itu ke dalam kelas nya.
Rose membuka sendiri pintu penumpang belakang dan menunjukan bekas makan Boobae yang bersih tak bersisa.
"Dia belum pernah memakan dan melihat nya, hingga ia memakan nya sampai habis karena saking enak nya" kata Rose menatap miris bekas patbingsu dan roti panggang tadi, Joy mengambil nya lalu membuang ke tempat sampah terdekat, dan masuk ke mobil yang akan membawa mereka kembali ke kantor.
"Boobae bilang, ayah nya tidak membelikan dia tas karena gaji nya kecil, dan meminta nya untuk memakai yang ada dulu" cerita Rose.
"Ya sudah belikan saja" santai Joy.
"Aku tak mungkin membelikan nya tanpa alasan Joy" kata Rose.
"Kamu punya alasan" ujar Joy
"Apa?"
"Beasiswa"
"Maksud mu?" Bingung Rose.
"Boobae murid teladan kan? Dia juga ketua kelas kan? Otomatis dia pasti murid yang pandai, dan dengan alasan itu kamu akan memberikan fasilitas untuk Boobae karena ia mendapat beasiswa dari perusahaan mu" ide brilian Joy, Rose mengerutkan kening nya mendengar ide Joy yang tak terpikirkan oleh nya.
"Ah, kenapa itu tak terpikirkan oleh ku" Rose kesal sendiri, Joy terkikik geli.
"Aku akan menghubungi miss Hyomin dan miss Jiyeon kalau begitu" kata Rose, ia langsung menelphone sang kepala sekolah dan mengutarakan niat nya.
"Baik miss, tidak masalah, saya justru senang dengan permintaan ini" jawab Rose melalui sambungan telpon nya dengan miss Hyomin.
"Jangan bilang begitu, ini tidak merepotkan sama sekali" tambah Rose sebelum mengakhiri sambungan telpon nya.
"Miss Hyomin merekomendasikan jika dari kelas miss Luna juga ada yang di pilih untuk menerima beasiswa" beritahu Rose pada Joy.
"Yaa bagus, adil kan?" Kata Joy, Rose mengangguk setuju.
Rasanya Rose tak sabar membayangkan berbelanja seru dengan Boobae di mall, senyum lebar bocah itu terus terbayang dipelupuk matanya, sampai tanpa sadar ia senyum-senyum sendiri.
"Mulai sekarang, kita akan sering bertemu Boobae, dan aku tak akan kesepian lagi" gumam Rose dalam hati.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone New
FanfictionLimario, seorang single parent yang trauma menjalin cinta karena pernah ditinggalkan, hidup berdua dengan sang putra dan bekerja membanting tulang demi kebahagian Boobae.