28. Di Antara Dua Gadis

3.7K 456 59
                                    

Boobae menonton tv di rumah Rose, setelah selesai makan malam, dengan tv kabel, kartun apa saja dan dimana saja bisa Boobae nikmati, tak terbatas seperti di rumah nya, ia juga bisa menonton sambil menikmati es krim yang di suguhkan oleh Rose, sementara Rio terus mengobrol dengan tuan rumah.

"Biarkan Boobae menginap di sini ne?" Pinta tuan Yoong.

"Eengg. . ." Rio bergumam, memikirkan bagaimana cara dia menolak permintaan tuan Yoong.

"Lihat lah, apa kamu tega mengusik kenyamanan nya" tunjuk tuan Yoong, pada Boobae yang tengkurap sendirian diatas sofa sambil menonton tv.

"Lihat lah, apa kamu tega mengusik kenyamanan nya" tunjuk tuan Yoong, pada Boobae yang tengkurap sendirian diatas sofa sambil menonton tv

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayolah Rio, dia aman di sini" rayu tuan Yoong.



"Boleh kah saya menolak tuan?" Tanya Rio.



"Tidak" jawab tuan Yoong memaksa, Seo mommy dan Rose terpingkal mendengar perdebatan Rio dan Yoong daddy.



"Boobae" Rio mendekati sang putra.



"Ne papa" jawab sang anak.



"Papa pulang dulu, Boobae di sini menemani tuan Yoong ne?" Pamit Rio dan Boobae mengangguk.


"Jangan nakal" pesan Rio yang kemudian menciumi wajah sang putra, sebelum pamit pulang pada tuan dan nyonya Park.


Rio tak bisa menyetir, jadi selalu Rose yang memegang kemudi kemana pun mereka pergi, termasuk mengantar dan menjemput Rio.


"Oppa" panggil Rose dalam perjalanan pulang mengantar Rio.


"Ya nona?" Jawab Rio menatap serius gadis di samping nya.

"Apa aku boleh membelikan sesuatu untuk Boobae?" Tanya Rose hati-hati.


"Maaf nona, aku tak ingin Boobae tumbuh menjadi anak manja, sedangkan ayah nya hanya seperti ini" tolak Rio, mobil yang mereka tumpangi kini sudah berhenti tepat di depan rumah Rio.



"Oppa, percayalah, Boobae anak yang baik, dia tak akan seperti yang oppa takut kan, jika suatu hari Boobae berubah menjadi seorang anak yang penuntut, oppa bisa mencari ku, dan meminta pertanggung jawaban dari ku" bujuk Rose lagi, Rio akhir nya mengangguk pasrah, ia tak ingin egois, meski ada rasa takut, tapi Rio pun juga tak sepenuh nya bisa memberikan apa yang menjadi kebutuhan dasar Boobae, mereka tak tahu, jika sedari tadi ada sepasang mata sedang mengawasi, dari jendela rumah Lee ahjuma.



"Bye nona, hati-hati" ucap Rio melambaikan tangan nya dengan senyum lebar dibibir.

Sohee menatap sendu ke arah Rio, ia penasaran, ada hubungan apa antara Rio dan Rose, lalu dimana Boobae? tapi ia tentu tak berani untuk bertanya langsung, karena dia bukanlah siapa-siapa Rio, dia hanyalah seorang gadis yang menyukai Rio dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sohee menatap sendu ke arah Rio, ia penasaran, ada hubungan apa antara Rio dan Rose, lalu dimana Boobae? tapi ia tentu tak berani untuk bertanya langsung, karena dia bukanlah siapa-siapa Rio, dia hanyalah seorang gadis yang menyukai Rio dalam diam.




Pagi nya

Sohee lebih dulu bersiap, untuk berangkat kuliah, dengan bimbang, ia menatap nasi goreng buatan nya yang akan ia berikan pada Rio, tapi ia tak yakin Rio mau menerima nya, Sohee pun nekat, ia keluar melangkah ragu ke rumah di tetangga sebelah.



Tok. . . Tok. . . Tok. . .



Ceklek



Rio mengerutkan kening nya menatap Sohee yang wajah nya nampak gelisah.


"Selamat pagi Sohee-yaa" sapa Rio.



"Ini untuk oppa, aku pergi dulu" pamit nya buru-buru, menyodorkan nasi goreng dalam lunch box berwarna pink, Rio pun menerima nya dengan ekspresi linglung, karena Sohee tak memberi nya kesempatan untuk mengatakan sesuatu, entah dia cepat-cepat pergi karena malu, atau karena takut di tolak, tak ada yang tahu.



Rio pun lantas memakan nya sebelum ia berangkat ke sekolah Boobae, ia sudah berjanji akan bertemu dengan nya di sekolah.

Sambil duduk di bangku bus, Rio pun membuka ponsel nya, untuk mengirim pesan pada Sohee.



Too Sohee:

  Terima kasih untuk sarapan lezat nya, semoga hari mu menyenangkan.





Sohee yang sedang berkumpul dengan teman-teman kampus nya pun membaca dengan salah tingkah, pesan yang Rio kirimkan untuk nya.


Sementara di sekolah Boobae, anak itu sudah berdiri menunggu sang ayah yang membawakan tas nya.

"Woah" Rio terkejut menatap sang putra yang begitu berbeda, sepertinya, Rose lah yang membelikan baju untuk Boobae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woah" Rio terkejut menatap sang putra yang begitu berbeda, sepertinya, Rose lah yang membelikan baju untuk Boobae.



"Kamu keren" puji Rio terkekeh kagum, Boobae tersenyum senang dengan pujian sang ayah, tak lama bell tanda Boobae harus masuk pun berbunyi, dan anak itu pun berpamitan pada Rio.



"Yang rajin ne" pesan Rio.



"Ne, sampai jumpa papa, sampai jumpa noona!" Seru Boobae melambaikan tangan nya sambil berlari menuju ke kelas nya.



"Oppa, ayo sarapan dulu" ajak Rose, Rio terbelalak, karena dia sudah memakan nasi goreng buatan Sohee tadi.



"T-tapi. . . " Rio hendak menolak, tapi kata-kata yang tepat tak ia temukan.




"Aku sudah menyiapkan nya untuk oppa, dimakan di mobil saja ne" lanjut Rose, Rio pasrah, ia tentu tak enak untuk menolak nya.



Rio menelan ludah nya, menatap nasi putih hangat dengan potongan daging sapi lada hitam yang begitu menggoda, ia pun kemudian mulai menyuapkan nya ke dalam mulut, dan Rose yang menyandarkan kepala nya diatas kemudi, tersenyum senang menatap Rio yang sedang makan.



Kejadian itu berulang setiap hari, Rio tak mungkin menyisakan salah satu nya untuk makan siang, karena di kantor pun ia kini makan siang bersama Rose, dan kadang bersama Joy dan Sungjae, seperti nya, dua gadis itu, antara Sohee dan Rose, sedang berlomba untuk menarik perhatian Rio, meski kedua nya sama-sama tak menyadari jika mereka diam-diam bersaing, dan Rio lah yang jadi kerepotan.





#TBC

Someone NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang