Lee ahjuma akhir nya mampu menenangkan Boobae, lelah menangis membuat bocah itu tertidur sekarang, dan Rio sudah mengetahui semua nya, ia juga tahu jika wanita yang di maksud Sohee adalah Jennie, tapi ia tak tahu apakah Jennie sudah menikah atau belum, karena Rio tak peduli.
Sohee menatap ragu pintu rumah Rio, ia ingin memastikan keadaan Boobae, tapi ia takut dan sungkan pada Rio, tapi jika di tahan, ia penasaran dan mencemaskan Boobae, dua tahun mengenal bocah itu, belum pernah sekali pun Sohee melihat nya menangis, dan kali ini, sekali nya Sohee melihat Boobae menangis, begitu histeris, membuat hatinya terasa ingin menjerit.
Akhir nya ia putus kan untuk memberanikan diri mendatangi rumah Rio, dan mengetuk pintu nya.
Tok. . . Tok. . . Tok. . .
Tangan Sohee berubah dingin begitu ia mengetuk pintu rumah Rio, ia gugup menunggu sang empu nya rumah membuka kan pintu.
Ceklek
Rio membuka kan pintu untuk tamu nya, ia tak terkejut mendapati Sohee berdiri di depan pintu rumah nya dengan wajah cemas dan tegang yang terlihat bersamaan.
"A-aku mencemaskan Boobae" gugup nya pada Rio, pria itu pun keluar dan menutup pintu rumah nya, ia kemudian duduk di anak tangga depan pintu rumah nya, seolah memberi kode pada Sohee untuk ikut duduk bersama nya.
"Boobae baik, ahjuma Lee benar-benar hebat, dia selalu mampu menenangkan Boobae, aku sendiri pasti akan panik menghadapi tangis nya" ujar Rio memberi tahu Sohee, wanita itu terus menatap wajah samping Rio dengan perasaan bersalah.
"Mianhae" lirih nya, Rio tersenyum dan menoleh pada wanita yang duduk disebelah nya itu, dan Sohee buru-buru membuang tatapan nya dari Rio, ia menunduk salah tingkah.
"Bukan salah mu, aku justru berterima kasih nona telah melindungi putra ku, aku tak tahu akan seperti apa hidupku andai Jennie membawa Boobae pergi, karena sekarang dia lah yang menjadi tujuan hidupku" balas Rio.
"Jangan panggil aku nona" kata Sohee, Rio mengerutkan sebelah alis nya.
"Sohee" ucap nya tersenyum malu.
Blush
Wajah Sohee langsung merah padam salah tingkah, bagaimana ia tak jatuh pada Rio jika setiap hari mereka bertemu dan berinteraksi, wajah tampan nya, kesabaran nya, keuletan, tanggung jawab dan ketenangan nya mampu mengusik hati seorang Sohee, yang pemalu, ditambah senyum lebar Rio yang mempesona, membuat Sohee semakin memuja nya.
Keesokan hari nya.
"Jadwal kita kemana Joy?" Tanya Rose pada sang sekertaris.
"Tidak ada Rose, hari ini kosong" jawab Joy.
"Kita pergi sekarang" ajak Rose.
"Kemana?" Bingung Joy
"Ke tempat dimana aku akan merayakan ulang tahun ku" ujar Rose girang, Joy pun kemudian mengikuti langkah boss nya itu keluar dari kantor, bersama Sungjae sang supir.
"Kita kemana nona?" Tanya Sungjae
"Ke sekolah Yochiwon(TK) dipinggir kota" jawab Rose
Setengah jam perjalanan, mereka pun tiba, Rose tak langsung keluar, ia menatap pemandangan di depan nya itu, sebuah sekolahan TK yang sangat sederhana, tak ada mainan sama sekali, tapi anak-anak itu terdengar gembira bernyanyi bersama guru mereka di dalam kelas.
Rose pun kemudian keluar, mencari ruang kepala sekolah bersama Joy, dan setelah bertemu, Rose pun mengutarakan niat nya, sang kepala sekolah pun tentu menyambut gembira dengan kabar yang di bawa oleh Rose, dimana ia akan membantu pengadaan mainan untuk anak-anak sebagai penunjang kegiatan belajar.
"Kami juga berencana untuk mendekor ulang ruang kelas anak-anak, yang akan kami pastikan itu tak akan memakan waktu lama" jelas Rose
"Lalu bagaimana dengan murid kami?" Tanya sang kepala sekolah.
"Hari jum'at depan, kami akan membawa anak-anak untuk merayakan ulang tahun saya, dan renovasi bisa langsung di mulai, senin saya yakin semua nya sudah selesai" janji Rose, pada kepala sekolah Miss Hyomin.
"Baiklah nona Rose, saya sangat berterima kasih sekali dengan kebaikan hati anda" ujar miss Hyomin, mereka pun kemudian berkeliling ke sekolahan untuk melihat-lihat kira-kira apa aja yang harus diperbaiki.
Dan seminggu kemudian, sehari menjelang ulang tahun Rose, ia kembali mendatangi sekolah Yochiwon, untuk mengingatkan tentang rencana besok, miss Hyomin membawa Rose memasuki ruang kelas.
"Gyojang" sapa miss Jiyeon pada kepala sekolah yang baru masuk bersama Rose, Hyomin hanya mengangguk.
"Anak-anak, khusus untuk besok, kalian tidak perlu membawa bekal, karena besok, kita akan pergi untuk merayakan ulang tahun miss Rose" beritahu sang kepala sekolah.
"Yeay" seru anak-anak semangat, tapi tidak dengan Boobae, ia terlihat murung, akan membawa kado apa untuk orang yang kini sedang berdiri di depan kelas nya itu, karena yang ia tahu, setiap kali datang ke sebuah pesta ulang tahun, haruslah membawa kado, tak mungkin ia meminta uang pada sang ayah untuk membeli kado, sedangkan alat sekolah Boobae saja belum sepenuh nya terbeli, hanya barang-barang sederhana yang mampu Rio belikan, seperti buku gambar, kertas lipat, pensil, raut dan penghapus, lain nya itu seperti tas dan pensil warna, Boobae masih memakai milik nya yang dulu, kala ia masih bermain di temani sang mama, dan belum ditinggal seperti sekarang.
Dan sepulang sekolah, Rose yang masih berbincang dengan miss Hyomin pun teralihkan fokus nya pada pria kecil dengan ransel di punggung nya, pria itu berlari menghampiri seorang wanita sambil berteriak.
"Noona noona besok Boobae tak perlu membawa bekal" beritahu sang bocah pada Sohee yang baru datang dari kampus nya, Rose terus memperhatikan interaksi kedua orang itu, karena merasa jika Boobae dan sang noona terlihat jauh berbeda, sang bocah laki-laki nampak begitu biasa, sedangkan sang noona begitu anggun berkelas.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone New
FanficLimario, seorang single parent yang trauma menjalin cinta karena pernah ditinggalkan, hidup berdua dengan sang putra dan bekerja membanting tulang demi kebahagian Boobae.