Extra chapter: Tugas Pertama Kenzie

2K 149 10
                                    

Di hari Minggu pagi menjelang siang yang cukup cerah. Keadaan rumah keluarga Vihokratana terasa ramai seperti biasanya.

Sang kepala keluarga Tay Tawan, dia lah kali ini yang mengepalai kebisingan yang berlangsung dengan bercanda gurau bersama kedua anaknya.

Ditambah lagi ada adik iparnya, Nanon dan adik kandungnya, Kean- semakin ramai saja keadaan rumah ini. Mereka semua berkumpul di ruang keluarga rumah Vihokratana.

Sedangkan sang suami, New Thitipoom yang sudah sangat terbiasa dengan keramaian ini pun hanya diam memperhatikan mereka.

"Siapa mau cemilan?" Tanya New pada yang lainnya. Tiba-tiba hasrat ingin ngemilnya muncul.

"Ken mau!" Seru si kecil sambil mengangkat satu tangannya.

Padahal dari tadi dirinya sedang sibuk bermain dengan papa Tay, tapi mendengar kata cemilan, langsung teralihkan perhatiannya.

"Pipii mau bikin apa?" Tanya Keisha pada New. Dia mengikuti New berjalan ke dapur untuk melihat bahan-bahan makanan di kulkas.

"Hmm.. mangga yang dikasih oma masih banyak, kita bikin pancake mangga aja deh." Ucap New sambil melihat pada beberapa buah mangga yang diberikan oleh mama nya Tay belum lama ini.

"Okay, Kei mau ikut bantu juga."

Saat New sedang menyiapkan bahan-bahan untuk membuat pancake mangga, ada dua bahan yang habis dan dirinya perlu ke supermarket untuk membelinya.

"Mas aku mau ke supermarket dulu beli bahan-bahan buat bikin pancake." Ucap New berpamitan pada Tay.

"Mau mas anter?"

"Ken mau ikut pipii sama papa!" Seru si bungsu.

"Kei juga mau ikut!" Seru si sulung.

New menghela nafas pendek. "Kalian semua di rumah, biar pipii pergi sendiri."

Namun si bungsu yang tetap ingin ikut New pun mendekat padanya. "Ken mau ikut!" Rengeknya.

"Kenzie sama om Kean dan Om Nanon aja yuk main bola." Bujuk Kean pada keponakannya.

"Gak mau, Ken mau bantu pipii beli buat bikin kue." Ujar Kenzie tetap bersikeras.

Well, niat Kenzie memang baik mau membantu New- pada awalnya.

Namun sudah bisa dipastikan mereka akan lama berada di supermarket itu karena Kenzie tipe yang sangat betah berlama-lama di sana hanya untuk bermain di kidz zone yang ada di lantai atas supermarket tersebut.

Ok. Saatnya New memutar otak.

Melihat dua anak-anak yang sedang menatap gemas sambil memohon padanya, akhirnya terpikirkan ide bagus dalam kepala New.

New berjongkok untuk mensetarakan tingginya dengan kedua anaknya itu. "Kenzie, Keisha.. kalian mau bantuin pipii kan?" Tanyanya dan langsung dibalas anggukan oleh keduanya.

"Pipii baru inget kalau pipii harus siapin mangga untuk pancake nya, jadi pipii gak bisa ke supermarket. Gimana dong?" Tanya New.

"Ken sama kak Keisha yang beli, pipii di rumah aja!" Usul Kenzie antusias lalu menggandeng tangan kakaknya dan dibalas anggukan oleh Keisha.

New tersenyum pada Kenzie, "Janji kalian gak akan main-main dulu di sana?"

Kenzie dan Keisha menganggukkan kepalanya berjanji, Tay yang melihat itu pun mendekat.

"New, kamu serius?" Tanyanya khawatir.

Dengan menganggukkan kepala dan mengedipkan satu matanya, New menjawab dengan tegas. "Tenang aja, mereka anak-anak pinter kok."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNIT INVESTIGASI GMMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang