Dua belas

3.9K 394 1
                                    

*masih lanjutan flashback chapter sebelumnya

New teringat kalau dirinya tidak tau alamat tempat Tay dan Keisha tinggal. Selain itu, New juga baru menyadari kalau ternyata dirinya tidak tau apapun tentang bos nya itu.

Hubungan mereka tidak bisa dikatakan dekat terbukti dari New yg bahkan tidak tau dimana Tay tinggal. Tadi saat di telepon pun Tay seperti tidak mengizinkan New untuk menolongnya yg sedang sakit .

Namun tiba-tiba New mendapat ide cemerlang. Yaitu menghubungi Off dan meminta alamat rumah Tay. Langsung saja New menghubungi bos nya.

Click.

Terdengar suara dari sebrang sana. "Hallo? Ada apa lu telpon pagi-pagi gini?"

"Hallo bang Off, sorry ganggu waktunya. Aku mau minta alamat rumah mas Tawan boleh? Soalnya tadi Keisha tiba-tiba telpon aku minta kesana, kayanya mas Tawan sakit."

"Kenapa ga minta langsung sama orangnya?" Tanya Off bingung.

"Nah itu dia! Tadi aku berniat mau kesana tapi ga boleh sama mas Tawan. Dia bilang sih cuma pusing aja, tapi aku khawatir banget bang!"

"Oke-oke.. gue share alamatnya sekarang. Nanti sore gue kesana deh sama Gun, abis dia kelar shift. Lu dateng shift malem aja ntar gue yg bilang ke Alice."

"Beneran bang? Tapi aku ga enak soalnya takut mas Tawan emang ga mau aku ada disana. Jadi paling aku cuma dateng buat meriksa aja siapa tau emang cuma pusing doang."

"Iya. Sekalian gue minta tolong rawat Tay ya New. Dia emang suka gitu kalau sakit tetep maksain bilang ga papa. Kemarin sebenernya gue udah bilang ke dia buat istirahat tapi tetep kekeh mau kelarin kerjaan dulu. Tay selalu lupa sama diri sendiri kalau udah fokus sama kerjaannya."

"Aku ga bisa janji ya bang. Soalnya aku juga ga mau maksain kalau mas Tawannya ga mau."

"Oke, hubungin gue kalau ada apa-apa." jawab Off kemudian menutup sambungannya.

Flashback end

"Tuh sekarang orangnya ada di kamar lagi tidur, abis minum obat." jawab New seraya menunjuk pada kamar Tay.

"Gue langsung balik aja deh, sampein salam gue buat Tay. Keisha biar ikut sama gue aja. Kei udah sering kok sama gue kalau keadaan lagi begini." ucap Off kemudian melihat pada Keisha yg sedang asyik bermain.

"Kei main sama papi Off dulu ya sampe papa sembuh sakitnya?"

Keisha menganggukan kepala tanda mengerti. "sama kak Gun juga ya papi?" Pinta Keisha dan Off pun melihat pada Gun.

"Kak Gun juga pengen main bareng Kei." jawab Gun dengan tersenyum hingga menampilkan kedua lesung pipinya.

"Kalau gitu Kei siapin pakaian ya sama kak Gun untuk nginep di rumah papi." pinta Off pada Keisha. Lalu Gun pun berjalan menuju kamar Keisha untuk membantu si kecil.

"Gue tau lu ngerasa kesel sama sikap Tay, tapi dia emang kaya gitu ke orang lain juga. Tay cuma ga mau ngeliatin sisi lemahnya dia, apalagi ke elu. Jadi maklumin aja." Ucap Off pada New tiba-tiba.

"Emang aku kenapa bang?" tanyanya heran.

Off tersenyum pada New. "Lu tanya sendiri aja langsung sama orangnya."

Tidak lama kemudian muncul Gun dengan menggendong tas berwarna pastel lucu dibahu kanannya bergandengan dengan Keisha. Off pun beranjak dari duduknya berjalan menuju ke pintu depan.

New mengikuti di belakang Off, Gun dan Keisha. Tiba-tiba Off memutar tubuhnya sebelum jalan menjauh dari pintu rumah. "Titip Tay ya New, kalau ngeyel geplak aja kepalanya. Bilang aja gue yg suruh."

UNIT INVESTIGASI GMMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang