Empat puluh delapan

2.7K 295 32
                                    

"Suara tangis bayi!" New berlari dengan segera kearah sumber suara di susul Tay juga anggota tim nya yg lain. New menaiki tangga dan masuk ke dalam ruangan yg di percaya adalah sebuah kamar anak-anak.

New mendapati seorang bayi yg perkiraan usianya kurang lebih satu setengah tahun itu sedang menangis di dekat keranjang tidur bayi. Segera saja New menggendong anak tersebut dan berusaha menenangkannya.

Beruntung tangisan anak itu tidak berlangsung lama dan segera terdiam sesaat setelah New menggendong dan menepuk-nepuk untuk menenangkannya.

Beruntung tangisan anak itu tidak berlangsung lama dan segera terdiam sesaat setelah New menggendong dan menepuk-nepuk untuk menenangkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi jenazah pasutri itu punya anak laki-laki!" seru Mike membuat pernyataan.

Tay mendekat pada New dan mengusak surai anak itu, "dan anak ini baru aja kehilangan kedua orang tuanya." ucap Tay dengan raut wajah dan nada suara terdengar sedih. 

Kemudian Tay bertanya pada New mengenai keadaan anak tersebut, apakah terjadi sesuatu padanya karena anak itu sedang menangis saat di temui tadi.

New memeriksa keseluruhan tubuh anak itu dengan teliti, "ga ada sesuatu yg salah kok, ga ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan."

"Mungkin tadi dia bangun dari tidur buat cari orang tuanya. Tapi dia jatuh pas turun dari ranjang bayi ini jadi nangis." Tambah New.

"Bentar deh, kok kalian mirip sih?" tanya Gunsmile yg justru malah salah fokus. Namun semua orang yg ada di ruangan ini tidak bisa tidak setuju pada ucapan Gunsmile tadi, termasuk Tay. Semakin di perhatikan, wajah anak ini mirip dengan New.

Kedua mata bulat sempurna, kulit putih seperti susu, dan jangan lupakan kedua pipi chubby nya yg sungguh sangat mirip dengan New, bagai pinang dibelah kapak.

Tetapi New tidak percaya, masa sih dirinya dan anak ini semirip itu sampai semua orang yg ada di ruangan ini tidak ada yg menyangkalnya.

"Sekarang kita bawa dulu anak ini ke GIU, nanti kita cari kerabat dari kedua orang tua anak ini. New kamu ikut di mobil mas sama dedeknya sekalian." ucap Tay kemudian membubarkan tim nya.

Anak itu kembali tertidur di pelukan New setelah setengah perjalanan mereka dari rumah tadi. Sepertinya New ini memang sangat ahli menenangkan anak kecil yg sedang menangis. Keisha juga mau langsung menurut padanya meskipun tadinya sedang ngambek dan menangis.

"Masih marah sama mas?" tanya Tay lagi-lagi. Entah sudah berapa kali New mendengar pertanyaan ini. Tay melirik sebentar pada New dan kembali memperhatikan jalanan.

"Aku ga marah, cuma kesel aja."

Tay menghela nafas panjang lalu mengeluarkan sejuta jurus merayunya untuk membuat New memaafkan nya.

"New~ sayangnya mas. Jangan kesel lagi ya, kan mas udah minta maaf." Namun New tidak menanggapi itu.

"Udahan dong keselnya." rayu Tay lagi.

UNIT INVESTIGASI GMMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang